Hadits Arbain Nawawi ke 10 ini membahas banyak tentang pentingnya mengkonsumsi makanan halal setelah sebelumnya kita bahas tentang hadits ke 8 

الحَدِيْثُ العَاشِرُ

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ المُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ المُرْسَلِيْنَ فَقَالَ {يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا} وَقَالَ تَعَالَى {يَا أَيُّهَا الذِّيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ} ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ: يَا رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌوَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ.رَوَاهُ مُسْلِمٌ.

Hadits Arbain Nawawi Ke 10

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (thayyib), tidak menerima kecuali yang baik (thayyib). Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kaum mukminin seperti apa yang diperintahkan kepada para Rasul. Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih.’ (QS. Al-Mu’minun: 51). Dan Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu.’ (QS. Al-Baqarah: 172). Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan seseorang yang lama bepergian; rambutnya kusut, berdebu, dan menengadahkan kedua tangannya ke langit, lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, wahai Rabbku.’ Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia dikenyangkan dari yang haram, bagaimana mungkin doanya bisa terkabul.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 1015]

hadits arbain nawawi ke 10

 

Faedah Hadits

Faedah yang dapat diambil dari Hadits Arbain Nawawi ke 10 tersebut di atas antara lain

  • Diantara nama Allah adalah (at-thoyyib) yang artinya Maha Baik.
  • Allah hanya menerima yang “baik” saja
  • Perintah untuk mencari penghasilan yang halal dan infaq dari yang halal pula
  • Diantara adab dalam berdoa adalah : Banyak beribadah (terutama ketika safar atau dalam perantauan), menghinakan diri dan merendah di hadapan Allah, menengadahkan kedua tangan ke langit sebagaimana ibtihal (doa meminta hujan), bahkan disebutkan bahwa tangan lebih ke atas di atas kepala, lebih baik.

Selain itu kita juga dianjurkan untuk menyebut-nyebut nama Allah : diantaranya Ya Rabb! ya Rabb! Ya Allah, ya Allah!

  • Diantara adab berdoa yang paling prinsip adalah hanya mengkonsumsi yang halal. Karena dampaknya bukan hanya doa tidak dikabulkan, tapi tidak akan diterima di surga secuil daging pun yang tumbuh dari barang haram.

Rasulullah bersabda : “Setiap daging yang tumbuh dari barang haram maka neraka lebih pantas”

  • Disebutkan pula dalam Hadits riwayat Al Hakim melalui Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah bersabda :

Sesungguhnya Ruhul Kudus mewahyukan ke dalam jiwaku. Isinya : bahwa seseorang tidak akan mati sehingga menyempurnakan rizkinya. Ketahuilah bertaqwa kepada Allah dan carilah rizki dengan cara yang baik. Jangan lambatnya datang rizki menjadikanmu mencarinya dengan jalan maksiat. Karena sesungguhnya tidak akan didapat apa yang ada di sisi Allah dengan cara ketaatan kepada Allah.

  • Hasan Al Bashri juga sering mengatakan :

Wahai sekalian pemuda fokuslah pada akhirat dan carilah akhirat. Karena banyak sekali kami melihat : orang yang mencari akhirat dan mereka ikut mendapatkan dunia. Dan kami belum pernah melihat satu orang pun mencari dunia lalu mendapat akhirat bersama dengan dunia.

 

Disarikan dari Mulazamah bersama Ustadz Abdullah Hadrami