Inilah Sejarah 15 Mei, Hari Keluarga Internasional “Family Days”.
Informasi Sejarah Hari Penting Hari Keluarga Internasional ini Kami Kutip dari Blog www.enkosa.com. Semoga Bermanfaat!
Keluarga merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam kehidupan kita. Mengingat begitu pentingnya keluarga dalam kehidupan ini, tahukah anda? Ternyata setiap tanggal 15 Mei selalu diperingati sebagai Hari Keluarga Internasional “Family Days”. Sama halnya dengan hari-hari bersejarah lainnya, tentu dibalik hari peringatan tersebut terdapat sejarah yang tidak banyak diketahui.
Berikut sekilas tentang sejarah 15 Mei, Hari Keluarga Internasional.
Sejarah 15 Mei, “Family Days”
Hari Keluarga Internasional merupakan salah satu hari perayaan yang selalu diperingati setiap tanggal 15 Mei. Pada tahun 1993, mejelis umum PBB memproklamasikan hari tersebut melalui resolusi A/RES/47/237 serta mempertimbangkan kepentingan hubungan komunitas internasional dengan keluarganya.
Pada hari dan tanggal tersebut, perayaan tersebut diperingati dengan memkampanyekan kesadaran betapa pentingnya berhubungan denjgan keluarga. Selain itu, dalam kampanye tersebut juga terdapat suatu upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap proses sosial, demografi serta ekonomi terhadap keluarga.
Selama periode tahun 1980-an PBB mulai memusatkan perhatiannya pada masalah-masalah yang berkaitan dengan keluarga. Sekitar tahun 1983 berdasarkan rekomendasi dari Dewan Ekonomi dan Sosial, Komisi pembangunan sosial serta dalam resolusi peran keluarga dalam proses pembangunan meminta sekretaris Jenderal untuk meningkatkan kesadaran antara pembuat keputusan serta publik tentang masalah dan kebutuhan keluarga.
Sebagaimana tetera dalam resolusi 1985/29 tepatnya tanggal 29 Mei 1985, Dewan kembali mengundang Mejelis Umum. Undangan ini bertujuan untuk mempertimbangkan kemungkinan untuk memasukkan dalam agenda sementara dari sesi 41 sebuah item judul “Keluarga Dalam Proses Pembangunan”. Agenda tersebut bertujuan untuk mempertimbangkan sesuatu untuk meminta sekretaris jenderal untuk memulai proses pengembangan akan kesadaran global mengenai isu yang terlibat.
Setelah itu, berdasarkan rekomendasi dari komisi untuk Pembangunan Sosial yang telah dirumuskan pada putaran sesi ke-30, Mejelis kemudian mengundang semua Negara, Undangan ini tentu saja bertujuan untuk membuat pandangan mereka tentang kemungkinan proklamasi tahun internasional keluarga.
Setelah melewati proses panjang dan musyawarah, akhirnya pada tanggal 25 September 2015, sebanyak 193 negara angota PBB dengan suara bula mengadopsi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Serangkaian tujuan yang memiliki tujuan untuk menghilangkan kemiskinan, pelecehan, diskriminasi serta pelecehan bisa dicegah. Kebijakan serta program tersebut berorientas pada keluarga yang berperan penting terhadap pencapaian banyak. Dari peristiwa tersebut diperingatilah setiap tanggal 15 Mei sebagai Hari Keluarga Internasional.
Peringatan tersebut bertujuan untuk mengkampanyekan begitu pentingnya peran keluarga dalam kehidupan di dunia ini. Selain itu, peringatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar selalu memprioritaskan keluarganya.
Sejarah Hari Keluarga Internasional Di Indonesia
Seperti yang kita ketahui bahwa di tahun 1945, Indonesia telah menyatakan “Merdeka”. Namun, walaupun telah merdeka, situasi bangsa tersebut kala itu belum begitu kondusif. Bahkan untuk bisa mempertahankan kemerdekaan negara, pemerintah memberlakukan wajib militer bagi rakyat. Hal ini tentu membuat mereka berpisah dengan keluarganya,
Melalui perjuangan yang sangat gigih akhirnya pada tanggal 22 Juni 1949, Belanda menyerahkan kedaulatan Bangsa Indonesia secara utuh. Seminggu kemudian, tepatnya pada tanggal 29 Juni 1949, pera pejuang Indonesia kembali lagi kepada keluarganya. Hal inilah yang tentu melandari hari lahirnya Keluarga Nasional (Harganas).
Setelah masa penjajahan, pengetahuan keluarga mengenai usia nikah sangat rendah. Disamping hal tersebut juga, keinginan kuat untuk menggantikan keluarga yang gugur di medan perang sangat tinggi sehingga mengakibatkan adanya pernikahan dini. Kesiapan yang kurang saat menikah dini ini tentu sangat berpengaruh pada tingginya angka kematian ibu dan bayi.
Hari Keluarga Nasional dimaksudkan untuk bisa mengingatkan kepada masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai salah satu sumber kekuatas untuk membangun bangsa serta negara. Peran keluarga diharapkan bisa menjadi sumber yang selalu menghidupkan, memelihara, memantapkan serta mengarahkan kekuatan tersebut sebagai perisai untuk menghadapi persoalan yang terjadi.
Akhinya sejarah Hari Keluarga Internasional yang tepat pada tanggal 15 Mei di Indonesia mendapat legalitas. Pada tanggal 15 September 2014, melalui keputusan Presiden RI nomor 39 tahun 2014, tanggal 29 Juni diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional dan bukan hari libur serta tanggal 15 Mei Hari Keluarga Internasional “Family Days”.
Owh jadi gitu sejarahnya, duhhh aku nih kalau urusan sejarah suka lama nyautnya. hihi.