Berangkat dari judul aja udah keliatan dong ya kek gimana ngeselinnya cerita di dalamnya. Persis.

Kumpulan cerita di dalamnya ada yang bikin kesel, bikin haru, horor ada juga yang bikin ketawa. Pendek-pendek tapi ngena banget. Hampir di setiap cerita yang disajikan ada pesan tersembunyi yang akan sangat menohok kita berkali-kali. Itu kalau merasa sih ya😅 wk~

Setelah baca Dunia Kali, lalu baca ini jadi bisa melihat sudut pandang lain dari seorang Bapak yang dikenal dengan nama Puthut tentang banyak hal.

Halaman pertama disambut dengan kelakuan Rio yang sengaja memakan es krim dengan lahapnya di depan seorang anak kecil yang jelas-jelas menginginkan es krim itu, tapi tidak punya kemampuan untuk membelinya. Bahkan dengan bangganya dia menceritakan keisengannya yang sama sekali tidak lucu itu pada orang lain, tanpa rasa malu apalagi simpati.

Secara tersirat sama dengan seseorang yang selalu memamerkan apa yang mampu dia beli, apa yang dia punya pada tetangga yang tengah kelaparan dan kekurangan. Tanpa niat untuk membantu tetangganya yang kekurangan itu bahkan. Ada yang seperti ini? Banyak! Entah sudah seberapa parah otak bagian saraf empatinya rusak.

Ada juga sebuah cerita seorang pendosa yang sangat ingin berubah menjadi orang yang lebih baik. Lebih agamis. Tak disangka gurunya menipunya. Tentu saja tokoh guru adalah penggambaran dari oknum yang mengaku “pintar”, mengaku “motivator”, nyatanya tidak seperti yang diharapkan oleh sang murid. Memang benar ya, mencari guru itu harus selektif, kalau perlu lihat sanadnya, bisa dipertanggungjawabkan atau tidakkah ilmunya.

Begitulah penulis menggambarkan berbagai fenomena menggemaskan dari begitu banyak orang kaya yang kadang tak punya rasa empati pada orang di sekitarnya. Penulis menggambarkan lewat cerita singkat dan menghibur, jadi tak terasa, tau-tau udah habis aja halamannya 😅

#gerakanoneweekonebook #oneweekonebook #kelakuanorangkaya