Kiat sukses bisnis kali ini untuk siapa saja. Karena sukses Bisnis adalah dambaan setiap orang. Bukan hanya pebisnis yang sudah malang melintang dan merasakan asam garamnya kehidupan. Namun juga pebisnis baru yang kadang banyak mengeluhnya ketimbang rasa bersyukurnya. Kebanyakan buku-buku dan seminar-seminar yang mengulas tentang tips-tips dalam berbisnis lebih banyak merekomendasikan pendengar atau pembacanya untuk berani berhutang. Baik dalam bentuk kecil maupun besar. Ada pula yang mengharamkan hutang, agar bisnisnya lebih berkah dan selamat dunia akhirat.
Sesungguhnya dua pilihan tersebut tidak ada salahnya juga, asal sesuai dengan porsi dan kapasitas pelaku masing-masing. Dulunya saya berpikir bahwa untuk memulai bisnis atau merintisnya dari nol sebaiknya jangan banyak-banyak berhutang dulu deh. Sesuai kapasitas diri saja. Kalau hanya mampu bermodal satu juta ya putar saja uang sebesar satu juta rupiah itu. Jangan mengada-adakan modal bisnis dengan cara berhutang. Begitulah dulu saya berpikir, sebelum membaca buku karya Pak Edi AH Iyubenu yang berjudul Sukses Bisnis Modal Dengkul Itupun Dengkul Orang.
Kiat Sukses Bisnis Modal Dengkul
Beberapa orang pasti bertanya-tanya, mengapa memberikan kiat bisnis jika hanya bermodal dengkul? Disinilah letak menariknya buku yang sesungguhnya bukan buku tipe bisnis ehehe, tapi lebih pada buku motivasi alias self improvement sekaligus nasihat-nasihat spritiual dari penulisnya untuk kita. Kita ini maksudnya ya pembaca yang masih belum selesai dengan dirinya sendiri, alias masih harus bekerja sepuluh jam sehari di kantor untuk memenuhi sandang, pangan, dan papan, entah kapan liburan.
Karena sesungguhnya judul buku ini tersemat kalimat demikian karena penulis mengadopsi celetukan kondang Gus Dur dengan sedikit diplesetkan. Ketika bercerita tentang modalnya jadi Presiden, Gus Dur berkata, “Saya jadi presiden hanya modal dengkul, itu pun dengkul Amien Rais.” Hmm, mudah-mudahan tidak ada yang tersinggung yaa. Karena tulisan ini murni untuk pemanis dari tips atau kiat yang mungkin terkesan garing nantinya, hehee.. Yuk simak dulu apa saja kiat dari penulis agar menjadi pebisnis sukses seperti dirinya saat ini, pemilik Diva Press sekaligus Cafe Basa-Basi di Jogjakarta.
1. Niat Baik
Kiat sukses bisnis yang pertama adalah niat. Mengapa? Simak dulu yuk!
Semua orang tentu ingin kaya. Motivasi ingin kaya biasanya disertai dengan keinginan agar dirinya bermanfaat bagi banyak orang. Termasuk juga agar dirinya bisa memberikan fasilitas terbaik untuk keluarga, tetangga dan sanak saudara. Hal paling penting dan nomor satu yang harus diperhatikan oleh pebisnis adalah niatnya. Khususnya niat baik. Karena penulis sangat yakin bahwa kebaikan-kebaikan akan tandang beriringan dengan kebaikan-kebaikan. Sedangkan keburukan akan riang mengiring dengan keburukan-keburukan pula.
Jika niat ingin kaya hanya untuk bisa mengerek harga outfit, masuk ke pergaulan jetset sosialita, ikut dalam kemilau hedonisme, berarti telah sejak awal mendangkalkan eksistensi kita pada keduniawian dan kebendawian yang jelas terbatas pada kehidupan cetek dunia ini. Penulis mengingatkan, jika ingin kaya hanya semata karena niat demikian mendingan kere aja deh!
Sebab takkan pernah ada ketenangan, ketentraman dan kebahagiaan bagi siapapun yang sumber hartanya haram dan subhat alias abu-abu, dan dibelanjakan lagi untuk keburukan-keburukan. Makanya hentikan keinginan untuk kaya bila niatnya hanya agar bisa berhura-hura.
2. Persiapkan Batin untuk Kaya
Kiat sukses bisnis yang kedua adalah mempersiapkan mental. Menjadi kaya namun hatinya tak siap maka yang terjadi adalah kerusakan bagi diri sendiri, keluarga bahkan orang lain. Karena adanya korupsi, penyelewengan dana dan yang semacamnya adalah karena batin yang tak siap untuk menjadi kaya. Sehingga apa yang sudah dietapkan Allah pada dirinya berupa rizki selalu dirasa kurang, sehingga harus mencari jalan pintas untuk memenuhi nafsu hedonismenya.
Pak Edi menyampaikan,
Saya ingin menegaskan bahwa untuk menjadi sukses dan kaya, kita harus punya persiapan-persiapan untuk menjadikan diri kita memang berhak meraihnya, yang itu haruslah bersumber dari hati, pikiran, dan perbuatan yang terus menerus diulang-ulang, hingga sempurna tertanam di alam bawah sadar.
Ada berapa banyak penjual atau bolehlah disebut pebisnis melakukan pekerjaannya dengan setengah hati, plus ngedumel jika ada komplain pelanggan. Oh tidak, semua ini semata karena hati sang bakul tidak siap untuk menjadi sukses dan kaya. Alias tak bening, sehingga pikirannya jadi cupet, semata takut rugi di jangka pendek dan abai pada risiko besar jangka panjang sehingga seenaknya acuh pada hak konsumen. Mereka lupa ada the power of mouth yang bisa menjatuhkan usaha mereka sendiri.
3. Memilih Gagasan Bisnis
Hal ini penting karena kita tidak bisa melanggengkan sebuah bisnis jika kita tidak suka dengannya. Karena kedekatan diri dengan sesuatuitu akan sangat banyak menolong dalam memudahkan menguatkan chemistry padanya. Selain itu adanya bekal pengalaman dan pengetahuan lebih tentangnya selama ini, walau tak pernah terkoneksikan dalam konteks perbisnisan, dan adanya jejaring dengan sejumlah elemen dan orang yang berkaitan dengannya.
Pak Edi memilih bisnis penerbitan buku karena dirinya sejak dulu memang akrab dengan buku dan menulis. Keduanya adalah dunia dan passion yang selama ini ia geluti. Maka lahirlah Diva Press hingga sebesar sekarang. Salah satu penerbit mayor yang disegani baik di Jogja, maupun di Indonesia.
4. Modal darimana?
Pada buku ini Pak Edi menjelaskan bagaimana ia bisa mendapatkan modal pertama untuk bisnis penerbitan bukunya. Menariknya dari sinilah judul buku tersebut bermula. Bahwa modal yang ia pakai hanyalah menjaga amanah. Menjaga kepercayaan yang diberikan oleh seseorang padanya. Apakah tanpa modal? Iya. Apakah dengan berhutang? Juga iya.
Modal yang didapatkan dari berhutang ini disebut sebagai dengkul orang. Satu kali modal yang ia dapat saat itu benar-benar ia jaga dan manfaatkan hingga ia bisa melunasinya di hari dan jam yang tepat. Bahkan sebelum jatuh tempo hutang tersebut harus dibayar. Pak Edi menegaskan pentingnya hal ini bahwa menjaga amanah adalah segalanya. Karena hutang adalah janji, dan sebaliknya. Janji adalah hutang.
Maka jika ada orang yang “janjinya” tak setegak lurus dengan marwahnya sebagai manusia, itu tanda bahwa suara mulutnya tak lagi ada bedanya dengan suara “enthut” nya. – Edi A H Iyubenu dalam Sukses Bisnis Modal Dengkul, Itu pun Dengkul Orang –
5. Baca Bukunya
Kiat kelima dan seterusnya akan lebih baik dipelajari dari buku beliau langsung. Karena masih banyak lagi kiat-kiat yang dirangkum oleh penulis dalam 15 bab. Kesemuanya beliau ceritakan lengkap bagaimana pemilik Diva Press jatuh bangun hingga mimisan, tahan banting karena dibanting-banting, hingga beberapa ujian yang dialaminya. Lengkap ada dalam buku ini. Saya sangat terinspirasi dengan pesan beliau yang berkali-kali disampaikan dalam buku ini. Yaitu tentang menjaga amanah. Betapa pentingnya menjaga amanah hingga beliau bisa sesukses sekarang.
Hingga banyak pengusaha nan kaya berdatangan sendiri pada beliau untuk menawarkan dengkulnya untuk dipinjam oleh Pak Edi. Semuanya tanpa jaminan. Masya Allah. Sifat dan sikap yang mungkin sangat langka di tengah zaman yang menjelang berakhir ini. Namun ternyata kekuatan menjaga amanah selalu didukung oleh semesta dan kasih sayang Allah pun mengiringinya.
Tidak hanya kiat-kiat menjadi pebisnis sukses, namun Pak Edi juga mengingatkan kita sebagai manusia yang pasti akan selalu digoda. Bagaimana menjadi manusia yang bermanfaat karena kekayaannya. Karena semua orang ingin menjadi kaya, tentu saja. Buku ini menjawab berbagai persoalan banyak dari kita yang belum mampu mengeksekusi mimpi-mimpi. Lalu kendala-kendala yang muncul disenaraikan sebagai biang kerok ketidakmungkinan eksekusinya. Padahal kendala-kendala tersebut, kita sendirilah yang menciptakannya.
Salah satunya ialah kendala modal. Pak Edi mampu menjelaskan dan menyadarkan saya bahwa yang paling utama dalam sebuah bisnis bukanlah tentang ketersediaan modal. Namun kesiapan rohani. Orang sekuler menyebutnya “integritas pertama”.
Bagaimana, mudah-mudahan kiat sukses bisnis kali ini membantu ya, meskipun saya tidak menyertakan spoiler nya. Paling tidak, yuk susun kembali niat baik dalam berbisnis 🙂
Sukses Bisnis Modal Dengkul, Itu pun Dengkul Orang oleh Edi AH Iyubenu
Cetakan Pertama, November 2018.
Penerbit DIVA Press, Jogja, 168 halaman
5/5
Baca juga : Every Body Lies, Review
[…] Baca Selengkapnya […]
Hidupmu penuh buku dan tulisan.
Saya belum bisa mencicil tanpa hutang tapi masih dalam batasan yang sesuai dengan kemampuan, mau gimana lagi ya mbak haha
buku sekarang judulnya lucu-lucu ya kak, tapi isinya daging semua, hehe..
Iya nih, niatnya ini saya masih ragu2, jdnya ga mulai2 bisnisnya. Padahal kl mau ya itu tadi, modal dengkul, dengkul orang lagi, pun jadi
Pengen punya bisnis, semoga ada yg mau meminjamkan dengkul nya. Syukur2 tanpa jaminan. Ada yg mau gak ya kira2?
Kebetulan saya juga punya buku ini dan beberapa buku Pak Edi seperti: Tak Ada Ikan Asin di Lautan, Islamku Islamu Islam kita, dll. Banyak pesan-pesan yang bisa kita resapi dari buku-buku beliau. Termasuk di buku Bisnis Modal Dengkul ini. Kita seperti ditampol, untuk membenahi diri dulu sebelum berharap bisa kaya.
Jadi semacam buku pencerahan ya mba, jadi walaupun sekilas judulnya mungkin sebagian orang akan geleng kepala. Lah kok bisa sukses berbisnis hanya dengan modal dengkul.
Dan mesti harus ada gagasan bisnis juga ya,supaya berjalan beriringan dengan suatu hal yang kita rintis.
Tips mulai berbisnis nya bener semua dan menurut sy niat itu nomer satu untuk memulai bisnis hehe mantab tips nya
Saya paling suka bagian yanh kedua mbak. siapkan batin untuk kaya. soalnya ucapan kan doa. siapa tahu kaya beneran dan bisa berbagi. masalahnya blm kaya udah pada berlagak kaya ya. ini saya ngeri dan takut sendiri. au ah gelap. bismillah aja. hehe
Aku sering baca status-status pak Edi A H iyubenu di medsos miliknya mba. Memang beliau sering banget memberikan motivasi dan insight baru buat orang lain.
penyajian resensi yang bikin orang penasaran sm isinya mbak jihan. skrg udh ada infografisnya..makin kece. aku harus belajar banyak baca buku nih kaya mbak jihan hehe
Selalu penuh dengan buku-buku baru yang direview, Duh aku suka ngiri. Btw bugdet beli buku dalam sebulan berapa mbak? Gimana sih caranya supaya bisa sisihkan untuk beli buku?
Ulasan mbak membuat saya tertarik dengan buku ini. Ceritanya pasti sangat menginspirasi.
Subhanallah,, jatuh bangun bisnis penerbitan Diva Press sampai mimisan ya Mbak, hikss barakallah, sekarang Diva Press kan sudah terhitung penerbit mayor kan ya, mantul jerih payah Pak Edi Iyubenu
wah mulai nanti aku mau ke gramedia dan mencari buku ini untuk menambah ilmu ku.. cocok ini modal pinjam dengkul orang lain haha
Setuju banget mbak, kalo pengen kaya niatnya buat hura-hura dan penuhin nafsu dunia mending kere aja ya. Karena niatnya ga baik. Malah ujung-ujungnya hidupnya jadi kacau dan sia-sia.
[…] Jihan Mawaddah : 5 Kiat Sukses Berbisnis Modal Dengkul. Itu pun Dengkul Orang […]
[…] penjual kita harus bisa memanfaatkan marketing tools serta permainan caption yang mengandung story telling yang baik. Jika perlu sering pasang konten […]
bukunya menarik nih, terima kasih udah diberikan resensi semoga ada kesempatan untuk memiliki buku ini
[…] barang dari 30juta hingga 1M. Angka yang cukup fantastis menurut saya. Apalagi sejak awal ia membuka bisnis hingga sekarang, Harjito tidak pernah memakai fasilitas agunan […]