Konspirasi Alam Semesta? Bagaimana dengan Konspirasi Bumi Tahu Bulat? Kenapa bukan tahu datar?

Memaknai Konspirasi Tahu Bulat Digoreng Dadakan Sebagai Refleksi Diri di Tengah Pandemi

Tahuuu bulat~ digorengnya dadakan, 500an..
Saya lupa bagaimana lirik tepatnya. Yang jelas hanya satu kali saat itu saya beli tahu bulat yang sedang hits dimana-mana. Jajanan ramah kantong, mau anak kos, ibu-ibu bahkan sampai lansia. Ini beneran, saya pernah lihat tetangga yang usianya sudah 60an beliau masih suka lho jajan tahu bulat.

Ketika tahu bulat disajikan, saya berpikir, kenapa bentuknya bulat? Apakah dia mengikuti bentuk bumi yang diperdebatkan itu? Meskipun ada juga tahu kotak, persegi panjang, bujur sangkar, bahkan ada yang tidak berbentuk. Hehehe..

Kembali lagi pada filosofi sebuah lingkaran. Bulat dan tak memiliki sudut. Bagai kehidupan yang diibaratkan seperti roda berputar. Kesenangan yang sedang kita rasakan tidak akan selamanya bertahan, ada kalanya kesenangan akan digantikan dengan kesusahan. Begitupun yang sedang mengalami kesusahan, jangan sedih karena kesusahan suatu saat nanti akan digantikan dengan kesenangan.

Seperti masa pandemi saat ini. Tak masalah mau percaya bumi itu bulat atau datar. Atau Covid19 ini murni pandemi atau senjata biologis buatan. Konspirasi atau teori saintifik. Yang jelas kita sedang berhadap-hadapan sekarang, dengan musuh yang tak tampak. Angka kematian mau dimanipulasi atau tidak, sudah saatnya kita membuka mata, menajamkan indra dan memberi support pada mereka yang telah kehilangan. Bukan malah memancing perdebatan dan kerusuhan.

Ada kalanya roda kehidupan membawa kita ke atas dan ke bawah. Senang dan susah akan terus silih berganti seperti siang dan malam selama kita hidup di dunia ini. Yang senang tidak akan selamanya senang, karena akan digantikan dengan susah. Dan yang susah tidak akan selamanya susah, karena akan digantikan dengan senang.

Senang dan susah juga bukan soal kaya atau tidak, tapi soal kebahagiaan dan ketenangan hati. Di luar sana banyak yang kaya, tapi hatinya dipenuhi kegelisahan dan ketakutan. Di sisi lain, ada yang miskin, tapi hatinya tenang dan selalu gembira. Sama seperti tahu bulat, bukan soal makanan mewah dan mahal yang bikin kita bahagia. Cukup seharga 500 saja, kita sudah merasa bahagia. Tahu bulat yang digoreng mendadak dihargai 500 rupiah, begitu saja sudah bahagia. Karena masalah bahagia ada pada tiap hati masing-masing. Bukan obyek yang dibawanya.

konspirasi alam semesta

from resepkoki.com

Jangan sedih ketika kita sedang mengalami kesulitan, bersabarlah dan tetaplah berusaha sekuat mungkin. Yakinlah bahwa kesulitan itu akan digantikan dengan kesenangan. Lalu untuk yang mendapatkan kesenangan, jangan sampai hal itu membuat sombong dan lalai, karena kesenangan tak akan bertahan selamanya. Pun dengan kesulitan.

Seperti penjaja tahu bulat, mau dalam kondisi apapun dia harus meneriakkan slogan dan nyanyian tahu bulatnya yang khas itu. Senang maupun sedih, tetap harus nyanyi.

Selama kita hidup di dunia ini, maka selama itu pula roda kehidupan akan terus berputar. Jika dihadapkan dengan permasalahan nomor 1, kemudian kita akan dihadapkan dengan permasalahan nomor 2 dan seterusnya karena bilangan itu tidak ada ujung nya.
Untuk mengingatkan kita bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini tak akan bertahan selamanya. Segala sesuatu yang ada di dunia ini hanya fatamorgana, sesuatu yang terlihat indah padahal tidak.

Seperti tahu bulat ini, nampaknya lezat. Tapi ya bakal habis juga karena memang ditakdirkan untuk dimakan. Dunia pun begitu, nampaknya selamanya. Padahal ya sementara.

#RWCODOP2020 #ONEDAYONEPOST #RWCDay22 #Ramadhan2020