Memang ada ya manfaat e-sport? Apa sih e-sport itu? E-Sport adalah salah satu cabang olahraga yang baru saja disahkan Pemerintah Indonesia. Olahraga elektronik atau yang juga dikenal sebagai Esports, e-sports atau electronic sports merupakan suatu istilah untuk sebuah kompetisi permainan video dengan jumlah pemain lebih dari satu (multiplayer). Umumnya mereka yang ikut ke dalam permainan ini adalah para pemain profesional.
Aliran permainan video yang biasanya dihubungkan dengan olahraga elektronik ini adalah aliran yang mengedepankan strategi waktu dan taktik untuk mempertahankan base. Esport bahkan tidak jauh berbeda dengan kompetisi olahraga lainnya. Kalau olahraga kebanyakan menggunakan fisik sebagai dominasinya, sedangkan esport mirip dengan catur, menggunakan otak sebagai senjata utamanya.
Apa itu e-Sport?
Meskipun menggunakan media game sebagai bidang kompetitifnya, e-sport berbeda dengan gaming ya. Letak perbedaannya adalah jika esport adalah profesi sedangkan gaming adalah rekreasi. Bisa dikatakan jika teman bloger masuk ke dunia esport, teman bloger bisa menjadikan bermain game itu sebagai profesi. Menyenangkan bukan? Melakukan hobi yang dibayar. Sedangkan gaming, hanya sekadar bermain game untuk mengisi waktu luang atau bahkan menjadi hobi bagi kebanyakan orang saat ini.
“eSport itu sebenarnya game yang dipakai buat profesi, kerjanya itu game, istirahatnya itu nggak main game,” ucap Dedy Irvan selaku pengamat gaming dan eSport yang GridGames kutip dari KompasTekno.
Selain mengenakan seragam atau jersey seperti atlet cabang lainnya, atlet eSport juga dilatih secara profesional, termasuk soal kebugaran untuk menunjang performa di pertandingan.
Saya dulu adalah seorang penggemar game sejak SMP. Saat duduk di bangku SMP saya sempat disibukkan dengan game MMPORPG berjudul Ragnarok yang juga melatih kemampuan strategi perang untuk mengalahkan musuh. Lalu merambah ke dunia Ayodance dan Dance Up yang kali ini menggunakan kecepatan tangan dan mata dalam memainkannya. Hingga terakhir kali sebelum memiliki anak, saya juga sering mengisi waktu luang dengan bermain Mobile Legend yang hingga saat ini menjadi esport yang paling banyak diminati di Indonesia.
Hayoo, siapa yang masih melarang anaknya bermain game di zaman serba digital seperti ini? Sebelum melarangnya dan menghardiknya karena terus-terusan bermain game, ada baiknya teman bloger simak terlebih dahulu manfaat dari bermain e-sport.
Manfaat e-Sport bagi Anak
Beberapa manfaat e-sport ternyata bagus juga lho untuk perkembangan anak. Meskipun ada manfaatnya, tetap saja segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik bukan? Oleh karena itu manfaat e-sport ini tentu saja akan dapat dirasakan apabila tidak dilakukan secara berlebihan, bermain game menjadi ada manfaatnya jika dilakukan sesuai dengan porsinya. Diantara manfaatnya yaitu,
1. Kesehatan Otak
Menurut Cyberathletiks, terdapat penelitian yang dilakukan pada orang dewasa yang bermain Super Mario 64 selama 30 menit sehari, lima hari seminggu, selama enam bulan. Para peneliti menemukan peningkatan pada tiga area utama otak: prefrontal cortex, hippocampus kanan, dan otak kecil. Di mana prefrontal cortex merupakan bagian otak yang bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan, kepribadian, perencanaan kognitif, dan perilaku sosial.
Hippocampus berfungsi sebagai tempat pemrosesan informasi dan konsolidasi untuk mendapatkan memori jangka pendek maupun panjang. Serta otak kecil dapat mengendalikan keterampilan motorik halus dan aktivitas otot. Tidak heran ya, karena ketika bermain game kita berkonsentrasi penuh pada game yang kita mainkan. Kerja otak pada saat itupun maksimal.
2. Melatih Koordinasi Mata dan Tangan
Saat bermain video game, selain menatap layar monitor, seseorang juga perlu memerhatikan kecepatan serta ketepatan gerak tangan. Gerakan mata dan tangan akan berbeda sehingga perlu dikoordinasikan dengan sempurna. Apalagi jika kita bermain game seperti Ayodance atau Dance Up yang memang membutuhkan koordinasi antara mata dan tangan, ditambah untuk melatih kecepatan gerak refleks pada tangan.
Bermain video game di usia muda dapat menyempurnakan koordinasi tangan-mata, waktu reaksi, dan memori otot. Teman bloger bisa mencobanya dengan bermain game yang membutuhkan kecepatan tangan dan akurasi.
3. Kemampuan Memecahkan Masalah dan Berpikir Kritis
Bermain sebuah game mengharuskan seseorang untuk berpikir kritis. Misalnya, memikirkan strategi atau keputusan apa yang akan diambil saat sedang berkompetisi dalam game. Terlebih pada game yang memang membutuhkan strategi sebelum bertindak. Melalui e-sport anak bisa terlatih untuk berpikir bagaimana menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada game yang tengah dihadapinya. Tidak hanya berpikir untuk menyelesaikan masalah, namun juga akan terbiasa berpikir kritis seperti yang biasa dilakukan ketika bermain game.
4. Peningkatan Memori
Mengutip sebuah startement dari medicalnewstoday, bermain video game khususnya video game strategi telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan fungsi otak. Khususnya pada peningkatan memori. Hal ini didukung oleh sebuah studi yang dilakukan oleh neurobiologis di University of California-Irvine (UCI) menemukan bahwa bermain video game 3-D dapat meningkatkan pembentukan ingatan.
Hal ini memang benar. Saya sendiri telah merasakannya. Ketika bermain game Ragnarok yang berbahasa Inggris, saya menjadi lebih mudah dalam belajar Bahasa Inggris juga. Karena beberapa kosa kata yang ada di dalam game juga sering terpakai untuk pelajaran Bahasa Inggris di sekolah. Tidak hanya itu, tapi juga pemakaian Bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari.
5. Mengembangkan Kemampuan Kognitif
Video game mengharuskan pemainnya untuk bergerak cepat, menyerap banyak informasi, serta membuat keputusan secara cepat pula jika tak ingin berujung kekalahan. Dilansir dari laman psychologytoday, bermain video game dapat meningkatkan ukuran kemampuan persepsi dan kognitif dasar. Terlebih jika game tersebut berkaitan dengan strategi.
6. Terbiasa dengan Kemampuan Multitasking
Ketika bermain video game, anak akan fokus memerhatikan monitor untuk memantau target, ketersediaan bahan bakar (jika gamenya tentang balapan), atau kondisi diri sendiri mungkinkah untuk melawan musuh? Mungkinkah solusi yang dipikirkan dapat memecahkan persoalan? Serta hal-hal penting lain yang berada di dalam game itu sendiri. Melalui hal ini, kemampuan multitasking atau mengerjakan beragam pekerjaan secara bersamaan dapat terlatih dengan baik.
Bagaimana, masih underestimate dengan gamers? Hehe.. Asal memainkannya tidak berlebihan dan tahu waktu serta prioritas, bermain game juga ada manfaatnya kok. Terlebih olahraga pikiran seperti ini juga bersifat rekreatif atau penghilang stres yang tergolong ampuh.
Referensi : popmama.com; manfaat e-sport bagi anak
Tapi kalau masih anak2 biasanya kalau sudah asik, suka lupa waktu. Kaya anak saya, akhirnya saya uninstall game nya 🙂
Selain itu penggunaan gadget juga dibatasi pas libur aja, kalau hari biasa ga saya kasih.
Kalo sekarang esport udah masuk olahraga resmi sih mbaa, tapiiii tetep maksimal kalo ga salah 3 jam mainnya kalo baca di athlete enablement yang sekarang menjamuuurr 😀
aku masih belum kebayang loh format e sport ini kak ji, harus gugling nih