Ada yang pernah tahu penganan ini ngga?
.
Sempol namanya. Di Malang sih buaaaanyaaak sekali yang jual, mulai dari sempol yang penjualnya kukunya hitam-hitam sampai yang ngegorengnya pakai penjepit dan kaos tangan dari plastik.
.

Tapi justru yang enak itu yang belinya dari Lek Madura dan punya kebiasaan (mungkin) lupa cuci tangan tiap bikin adonan, lalu bahasanya pakai bahasa madura, “Tuku pirrrro mbak?”, dengan penekanan huruf R yang… yah khas orang Madura😁 .
.
Selain harganya yang murah, satu tusuk hanya lima ratus rupiah sudah gratis saus sambel dan kantong plastik, rasanya juga enaaak sekali! .

Lalu ada juga sempol homemade dan non MSG (katanya) yang dijual di kantin-kantin sekolah elit. Satu tusuknya bisa dua ribu rupiah. Pernah nyoba beli dan rasanya biasa saja (lidah anak micin).
.
.

Entah darimana sempol ini berasal, tapi bahan-bahannya memang cukup mudah untuk didapatkan, tepung, daging ayam (ini untuk sempol mahal), dan telur. Sausnya bebas, pakai saus kacang enak, saus sambel enak, pakai kecap juga enak, bahkan tanpa saus pun sudah enak (ini mah memang doyan aja).
.
.

Sempol ini sudah bak jamur pada musim hujan di kota Malang. Setiap kelurahan sepertinya pasti ada yang menjual sempol. Rasanya memang tidak pernah membosankan. Cuman ya, hati-hati saja kalau keseringan bisa batuk berkepanjangan karena minyaknya tidak atau jarang diganti. Semoga postingan hari ini berfaedah, entah mengapa tiap jam segini isi kepala itu makanan melulu, hiks.. .
.

Kalau kamu, sudah pernah nyoba sempol belum? Sini ajak aku ngopi nanti aku bawakan sempol bikinan Lek Madura itu.. .
@30haribercerita #30HBC19 #30hbc1915