Belajar Menaikkan DA ternyata bukan perkara yang mudah. Sebelum mendaftar jadi murid di kelas ini, saya berpikir mungkin hanya butuh waktu sekitar satu jam setiap harinya untuk mempelajari materi di dalam kelas. Ternyata saya salah. Bukan hanya satu jam yang dibutuhkan, tapi lebih dari itu. Bisa jadi dua atau tiga jam saja tidak cukup dalam sehari. Oleh karena itu, ngga heran semua peserta di kelas mengeluhkan kantung mata, jam tidur yang berkurang, hingga masuk angin sampai butuh kerokan.

Namun, semua usaha yang kami lakukan tidak ada yang sia-sia. Peserta yang kebanyakan terdiri dari emak-emak ini akhirnya bisa keluar dari zona nyaman mereka sendiri. Tekad setebal baja kalau kata Coach Irwin agar kami bisa tetap bertahan di kelas Menaikkan DA hingga waktu berakhir. Saya pun merasakannya juga. Tiada hari tanpa begadang. Setiap harinya saya tidur hanya 4 atau 5 jam saja. Selain membereskan beberapa pekerjaan kantor, urusan rumah tangga serta menyediakan waktu untuk membaca buku, saya juga harus bersedia menyiapkan waktu khusus untuk ngeblog.

Tentu saja bukan asal ngeblog untuk menulis. Tapi juga belajar membenahi rumah saya yang ternyata banyak bocornya ini. Saya jadi tahu step by step mana saja bocor di rumah ini yang harus dibenahi. Bahkan saya rela segera ganti template agar blog saya sehat dan bebas bocor. Udah kayak iklan cat rumah ya. Setelah materi Onpage yang sudah saya tuliskan kemarin, ada juga materi membuat artikel yang gurih alias enak dibaca. Materi pamungkas dari Coach Ilham bikin saya berpikir lebih banyak tentang artikel yang tidak hanya bisa nangkring di pageone, tapi juga harus punya daya pikat bagi pembaca.

Teman Belajar Menaikkan DA

Selama kelas Belajar Menaikkan DA berlangsung, saya memiliki banyak kenalan baru. Beruntungnya penghuni kelas didominasi oleh perempuan. Oh tunggu, bukan hanya didominasi, tapi isinya memang semua perempuan setelah satu minggu ada eliminasi, hehehe..

Kenapa beruntung? Karena saya tidak harus merasa sungkan untuk saling berbalas pesan dan guyonan bersama para pejuang DA di dalam kelas. Kebetulan saya berkesempatan untuk mengulas dua rumah milik teman seperjuangan di kelas. Yaitu rumah milik Mba Andayani dan Mba Rania. Kita kupas satu-satu yuk bagaimana rumah maya mereka di sini!

Ohya sebelum itu, perlu kita tahu bahwa score DA milik Mba Andayani dan Mba Rania ini memiliki kemajuan pesat lho! Dari angka 3 ke 10 dan dari angka 6 ke 13. Semua itu diraih dalam waktu kurang dari 30 hari. Sebuah kenaikan yang pesat menurut saya. Karena usaha menaikkan DA dari angka satu ke tiga saja butuh waktu satu tahun bagi saya (sebelum tahu ilmunya). Jadi begitu tahu skor DA naik sedikit demi sedikit dalam waktu yang relatif singkat, menjadi satu kebahagiaan tersendiri bagi kami. Belum lagi ilmu-ilmu yang kami dapatkan dari para Coach. Super duper bersyukur bisa keangkut di kelas ini.

Agar teman bloger sekalian mendapatkan gambaran bagaimana suasana dan suhu di kelas Menaikkan DA, ada baiknya kita simak curhatan dua teman saya soal kelas ini.

Andayani, Teman Sebangku di Kelas Belajar Menaikkan DA

andayani kelas menaikkan DA

Sebelum masuk ke kelas Menaikkan DA, saya dan Mba Anda ini sudah bertemu di beberapa grup whatsapp. Hanya saja kami sebatas tahu dan saling berkunjung ke rumah masing-masing saja. Belum ada obrolan pribadi sih. Pernah suatu kali Mbak Anda menawari saya untuk saling tukar backlink di postingan kami terkait dengan Kesehatan Mental. Saat itu saya sedang menulis beberapa artikel juga tentang kesehatan mental. Karena menurut saya penting dan harus dibaca banyak orang, saya menyetujui tawaran Mbak Anda. Alhamdulillah, dari situlah akhirnya kami lumayan intens ngobrol. 

Ketika ada pertanyaan seputar tugas yang diberikan Coach, kami saling croscheck dan saling memberi informasi dari hal-hal yang belum kami mengerti. Apalagi kami dipertemukan di satu grup lagi, khusus Tim Orange di kelas Menaikkan DA. Sepertinya tidak hanya Mbak Anda yang berjodoh untuk berteman dengan saya, tapi juga blog yang beberapa episode di dalamnya membahas tentang kepribadian dan kesehatan mental.

Skor DA Mbak Anda terhitung ketika mendaftar kelas Menaikkan DA ini sama dengan saya, yaitu 6. Lalu kami sama-sama belajar dan akhirnya DA naik di atas 10. Senang sekali punya teman seperti Mbak Anda yang masih muda sekali. Lebih cocok jadi adik sih dibanding teman. Karena usianya yang masih sangat muda, seusia adik saya. Ia masih kuliah di semester 2, namun semangatnya untuk ngeblog bikin saya salut banget! Seakan berkaca, kemana saja saya di usia seperti Andayani? Sepertinya masih sibuk main dan baca komik, belum menemukan dimana passion dan hobi yang bisa membuat saya bersenang hati ketika mengerjakannya.

Ngga heran sih, karena Anda ini hobi ngeblog sejak kelas X SMA. Pertama-tama ia sering membuat puisi dan cerita di aplikasi wattpad lalu merambah ke artikel. Dulu blog milik Anda isinya tentang cinta dan lebih pada bahasan tentang keislaman. Namun hanya bertahan sekitar satu tahun saja. Karena sering diejek bucin kalau sharing link. Namun tidak berhenti di situ, Anda bangkit lagi memperbaiki tulisan dan blognya setelah UN SMA selesai pada April 2019. Tidak tanggung-tanggung, setelah beres-beres blog, Anda langsung beli domain saat itu juga.

Tujuan Ngeblog 

Tujuan awal hanya untuk sharing saja. Karena Anda seringkali menjadi tempat curhat teman-temannya perkara cinta. Agar tidak bolak-balik menjelaskan opininya soal cinta, akhirnya Anda memutuskan untuk menuliskannya di blog. Jadi ketika ada yang tanya, tinggal sharelink aja. Haha, persis banget nih kayak saya. Males cerita bolak-balik, catat saja di blog. Kalau ada yang tanya tinggal share link :p

Namun sejak usia Anda akan menginjak kepala 2, Anda tahu bahwa blog ini juga bisa dijadikannya sebagai ladang usaha serta investasi jangka panjang. Jadilah situs miliknya yang sekarang. Rumah cantik bernuansa putih dan hitam. Cocok dengan Anda yang simple namun tetap classy. Kita bisa main ke rumahnya kapan saja untuk mendapatkan banyak informasi seputar beauty, traveling, dan beberapa review yang Anda buat di sini.

Curhatan Anda soal Kelas Menaikkan DA

Ketika saya saling bertukar opini tentang kelas Menaikkan DA ini Anda antusias sekali menjawabnya dengan kalimat “Seneng banget kak!” Sama seperti saya. Tahun 2019 lalu saya dan Anda ternyata sama-sama tidak tahu menahu ilmu tentang blog. Hanya asal nulis lalu tempel gambar dan publish! Kelas DA ini saya dan Anda jadi tahu banyak hal. Khususnya bagaimana struktur artikel yang bagus dan mudah dideteksi oleh Google. Bagaimana caranya agar tulisan bisa ada di halaman Google, dan banyak lagi. Ternyata Anda sering menyimpan kecewa karena ketika mendaftar job untuk bloger, DA nya belum cukup. Alhamdulillah, sekarang mulai PD, begitu tutur Anda.

Rania, Pemilik Honeymoonjournal

kelas menaikkan DA mbak Rania

Berbeda dengan teman sebangku saya si Anda, saya mengenal Mbak Rania baru saja setelah masuk di kelas Menaikkan DA ini. Berkenalan dengan Mbak Rania juga salah satu hal yang saya syukuri dari kelas ini. Banyak info seputar parenting dan perjalanan beliau bersama keluarga di honeymoonjournal menjadi inspirasi bagi saya yang masih minim ilmu tentang dua hal tadi.

Dari Cuma Curhat Hingga Tabungan Akhirat

Begitulah salah satu judul artikel yang pernah saya baca di blog mbak Rania. Salah satu artikel beliau satu ini membahas tentang alasan mengapa Mbak Rania ngeblog yang dirangkum dalam beberapa poin seperti :

  • Media curhat yang ngga bakal dihakimi
  • Rekam Jejak berbagai pengalaman waktu sekolah
  • Catatan Perjalanan Rumah Tangga
  • Amal Jariyah
  • Mendapat Penghasilan Tambahan

Tujuannya sebelas dua belas dengan saya untuk ngeblog. Namun bedanya ada di catatan perjalanan rumah tangga milik Mbak Rania. Sesuai namanya, honeymoonjournal memang pada awalnya dibuat untuk menjadi catatan perjalanan mbak Rania bersama dengan kekasih sehidup sesurganya, insya Allah. Namun ternyata berubah haluan karena pasangan ini tidak begitu banyak traveling. Jadinya berubah haluan deh,hehehe..

Curhatan Mbak Rania Soal Kelas Menaikkan DA

Ketika ditanya gimana rasanya ikut Kelas Menaikkan DA?

Jawaban Mbak Rania hampir mirip dengan saya. Namanya juga emak-emak yah, ngga kayak Mbak Anda yang masih gadis wkwkw. 

Unpredictable!

Ga nyangka tugasnya banyak bener! Bikin kantong mata gegara mantengin laptop malem-malem nunggu anak tidur 😂 kesan jujur
Bahasa lebih halus: awal-awal dikira kelasnya kaku, eeeh ternyata sersan: serius tapi santai. Walaupun dibayangi-banyangi “kicked out from group”, tapi itu bikin semangat untuk terus beberes blog. Lalu keadaan berubah jadi lebih strict sehingga tersisa 19 orang blogger wanita tangguh 💪🏻
Bawaannya santai tapi materinya mantep pisaaan! Sebenernya saya pernah sendiri baca beberapa materi dari internet, tapi belajar dari suhunya langsung itu emang beda. Lebih personal. Mau tanya-tanya pun asik coaches-nya.

Mirip dengan saya yang bawaannya pengin ngeluh ini itu. Tapi ketika dijalani, ternyata seru juga. Menantang diri sendiri untuk meninggalkan zona nyaman itu memang harus dilakukan agar kita bisa naik kelas.

Jadi Bloger? Yakin?

Kalau sekarang mikirnya ngeblog untuk memuaskan passion, nyatanya banyak bloger yang pelan-pelan akhirnya keluar dari idealismenya sendiri, saya contohnya. Karena memang tuntutan bloger banyak dan sekali lagi tidak semudah itu. Ketika dulu melihat bloger saya bergumam, wah enak juga ya jadi bloger ketimbang penulis buku. Kayaknya lebih “menghasilkan” dan lebih “cepat keliatan hasilnya”. Ternyata? BIG NO! 

Apalagi sejak ikut belajar menaikkan DA. Ternyata masih ada banyak sekali gelombang besar di bawah sana yang belum saya lihat perihal blog. Mendadak pusing? Iya. Sempat terpikirkan untuk kembali melanjutkan proyek menulis buku saya, namun urung karena sudah kepalang basah kecemplung di sini. Satu tahun lebih berlangganan domain dan hosting, masa iya mau berhenti begitu saja? Inilah tantangan yang harus saya taklukkan sampai selesai. Untuk itulah saya ikut kelas Menaikkan DA ini dan bertekad untuk terus berusaha semaksimal mungkin, sampai titik darah penghabisan. Pantang pulang sebelum sukses! Eaak. Udah kayak motivator belum? Hehehe..

Tulisan ini saya tutup dengan anjuran untuk tidak berhenti di satu titik. Salah satunya dengan terus menggali ilmu agar pengetahuan yang kita dapatkan dari berbagai macam artikel dan berbagai Guru atau Coach yang pernah kita temui bisa komprehensif. Termasuk persoalan SEO Onpage yang digelar Coach saya di sini :

Akhir kata, yuk naik kelas bareng-bareng! 🙂