Cara bangkit dari keterpurukan itu mudah kok! Asal kita mau dan punya keinginan untuk bangkit. Kalau dari diri sendiri masih belum bisa moveon sih, akan jadi sangat sulit nantinya. Karena pada dasarnya kekuatan besar itu berasal dari diri sendiri. Tekad yang bulat dan hati yang kuat. Yuk simak cara bangkit dari keterpurukan menurut rumus Jerome Polin.
Hayoo siapa yang tidak tahu Jerome Polin Sijabat? Seorang anak biasa saja yang akhirnya bisa meraih impiannya untuk bisa kuliah di luar negeri. Tentu saja pencapaiannya saat ini tidak lepas dari banyak kegagalan yang menghampiri hidupnya. Namun, berdasarkan buku Mantappu Jiwa saya berhasil merangkum beberapa tips dari Jerome bangkit dari kegagalan. Cara bangkit dari keterpurukan lalu bersiap menyambut kesuksesan.
1. Percaya pada Jalan Lain Menuju Roma
Jerome mengatakan,
Aku sadar belum tentu Roma yang aku tuju adalah Roma “terbaik” yang Tuhan sediakan buatku. Singapura dan negara-negara lain yang pernah kulirik harus kulewati dengan penuh perjuangan dan kekecewaan. Berkali-kali aku mempertanyakan maksud Tuhan, tak jarang rasanya ingin menyerah. Tapi dengan usaha tanpa henti yang dibalut dengan doa tak putus, Tuhan pasti menyediakan Roma “terbaik” buat umat-Nya
Yah, bagaimanapun ketika satu jalan tertutup untuk kita, pasti ada jalan lain menuju tujuan atau hasil yang kita harapkan. Jadi kalau gagal satu kali, coba lagi. Gagal dua kali, coba lagi. Bahkan gagal sepuluh kali pun, kita patut untuk terus mencoba mencari jalan lain. Seperti tokoh Judy Hopps dalam film Zootopia yang ingin bercerita jadi polisi kota, ia tak tahu kapan waktu untuk berhenti untuk mencapai tujuannya. Ya, jangan pernah berhenti sebelum mencapai tujuan kita, meskipun gagal berkali-kali, disakiti berkali-kali.
2. Berani Berkorban
Ketika kita ingin mencapai sesuatu memang harus ada yang dikorbankan. Hal ini merupakan salah satu cara bangkit dari keterpurukan yang mungkin cukup sulit untuk memulainya. Namun, bukan berarti kita tidak bisa melakukannya. Bagaimanapun harus ada yang dikorbankan ketika ingin mencapai sesuatu, termasuk hal yang terlihat baik sekalipun. Kita harus berani mengorbankan yang baik demi meraih yang terbaik.
Seperti yang pernah dilakukan oleh Jerome ketika bertekad untuk masuk Universitas favorit nomor satu di Jepang yang saat itu belum tentu bisa ia masuki karena tesnya yang sangat sulit. Ia banyak mengorbankan tawaran beasiswa kuliah gratis dari banyak universitas di seluruh Indonesia. Sebenarnya, jika Jerome mau, ia bisa dengan mudah memasuki universitas mana saja yang dia suka karena nilainya yang sempurna. Namun, Jerome ingin meraih yang terbaik sesuai dengan impiannya sejak kecil.
Maka ia pun bersikeras belajar dengan giat. Bahkan ia menyebutnya gila belajar, di sekolah, di angkutan umum, bahkan di mall ia selalu membawa buku untuk dibaca dan dipelajari. Kalaupun gagal nantinya, ia percaya bahwa belajar tidak akan pernah ada ruginya. Kalaupun kita tidak bisa menggunakan ilmunya saat ini, bukan mustahil kita akan membutuhkannya di masa yang akan datang.
3. Kesuksesan Ibarat Gunung Es
Salah satu cara bangkit dari keterpurukan adalah melihat sebuah kesuksesan dari sudut pandang yang lain. Yaitu melihat kesuksesan ibarat bagian gunung es yang terlihat di permukaan. Sedangkan kegagalan, usaha, kerja keras, dan doa adalah bagian yang tidak terlihat. Tapi sebenarnya bagian itulah yang paling krusial untuk menopang bagian gunung es yang terlihat.
Jadi jangan pernah lelah untuk berhenti mencoba. Kegagalan adalah satu langkah menuju kesuksesan. Saya selalu terkesan dengan orang-orang yang tidak pernah patah semangat meski ia dicaci, ditumbangkan oleh musuh dengan cara apapun, bahkan ketika ia gagal karena takdir sekalipun. Karena orang-orang seperti inilah yang membuat saya ikut semangat dan terus belajar melihat kegagalan sebagai tangga menuju kesuksesan. Ikut lomba belasan kali hanya satu kali meraih juara pertama dan satu kali mendapat tempat di juara harapan.
4. Istirahat Sebentar dari Rutinitas
Mungkin kegagalan mengajarkan pada kita untuk berhenti sejenak, mengistirahatkan raga yang lelah setelah bekerja keras. Inilah saatnya ambil waktu sejenak untuk memotivasi diri sendiri. Mungkin kita perlu banyak waktu untuk merenung dan introspeksi diri. Jadi, tak ada salahnya jika beristirahat sebentar dari rutinitas sehari-hari.
Rutinitas terkadang membuat batin dan fisik menjadi lelah sehingga kamu tidak sempat untuk memperbaiki mental diri sendiri. Cobalah untuk istirahat sejenak agar kita dapat membangkitkan perasaan yang sempat down dan bangkit kembali melanjutkan hidup. Istirahat sebentar ini ampuh lho untuk mengisi kembali “daya” tubuh dan pikiran kita sehingga bisa kembali fresh.
Selagi beristirahat sejenak dari rutinitas, teman bloger pun bisa menjadi lebih berguna bagi orang lain, terutama bagi teman-teman penyandang disabilitas. Caranya cukup mudah, dukung #GerakTakTerbatas dengan cara mengunduh aplikasi Gerak by Rexona di ponsel Android. Aplikasi tersebut akan mendeteksi banyak langkah yang kamu buat dan nantinya jumlah langkahmu akan ditukar dengan kursi roda yang membantu penyandang disabilitas fisik yang memiliki keterbatasan gerak.
Referensi :
rexona.com
Baca juga : Jadi Generasi Anti Galau bersama Mantappu Jiwa
aku sangat termotivasi dengan poin ke 3 bahwa kesuksesan nyatanya seperti gunung es. Kita sering melihat pencapaian orang hanya saat suksesnya, tapi tidak melihat prosesnya. Jadi makin termotivasi untuk bangkit dan meraih mimpi nih.. thankyou Mba Jihan…
istirahat sebentar dari rutinitas, sepertinya aku butuh itu mbak, tapi rasanya belum siap, karena memang masih banyak yang harus di kejar 🙂
[…] untuk menjawab pertanyaan diatas akan membantu menyelamatkan tahun-tahun yang terbuang percuma. Jangan sampai kita melakukan suatu hal tapi tak mengerti untuk apa tujuannya. Akhirnya kita akan merasa sudah jauh berlari dan melalui banyak hal, ternyata hanya lelah yang […]