Ali bin Abi Thalib RA pernah berbagi petuah bijak kepada Kamil bin Ziyad. Menantu Rasulullah tersebut menegaskan kepada Kamil, ingatlah bahwa ilmu itu lebih berharga dari harta. Ilmu akan menjagamu, sementara engkau menjaga harta itu. Ilmu akan berkuasa, padahal harta sering engkau kuasai. Dan, harta akan berkurang dengan dibelanjakan, sementara ilmu semakin bertambah jika sering disalurkan.

Hadis Arbain An-Nawawi yang ditulis oleh Al Imam Muhyiddin An-Nawawi ini adalah kumpulan empat puluh hadis penting yang sudah tersohor di berbagai belahan dunia. Saya mulai membaca dan menghafal beberapa hadits dalam buku kecil ini sejak duduk di bangku MTs. Namun karena tidak dipraktekkan, hafalan itu hilang hingga saya bertemu dengan manisnya lautan ilmu di salah satu Mahad di kota saya pasca menyelesaikan pendidikan sarjana. 

Tidak berhenti di mahad, tapi saya menambah jam di tempat mulazamah lain. Tidak cukup puas rasanya karena jam belajar yang singkat dengan mata pelajaran yang sangat banyak di Mahad. Akhirnya saya diberi kesempatan oleh Allah untuk menikmati Khataman Hadis Arbain An-Nawawi bersama dengan seorang Ustadz, murid Syaikh Utsaimin rahimahullah. Mulai membaca, mentadabburi, serta mengupas syarah hadits ini pada Januari 2019. Kami baru bisa menyelesaikan ke-40 hadits ini setahun setelahnya, tepat pada bulan Januari juga, di tahun 2020.

Kitab Arbain Nawawi itu sendiri mulanya berisi 42 hadits yang berasal dari Ibnu Solakh yang mengumpulkan hadits-hadits inti dan tentang ilmu syariat berjumlah 26 hadits. Lalu ditambahkan oleh Imam Nawawi 16 hadits. Kemudian ditambah lagi 8 hadits oleh Ibnu Rajab, sehingga menjadi 50 hadits. Kemudian disyarahkan sehingga menjadi Jamii’ul Uluum wal Hikam Ibnu Rajab. Namun kitab-kitab yang sudah ada tersebut nyatanya belum cukup bagi para ulama dan Salafus Salih agar menjadi sempurna. Sebagaimana kaidah membeli kitab ; Sebuah kitab tidak menjadikan kita cukup dari kitab yang lain.

Hadis Arbain Nawawi ini disusun selain untuk memenuhi keutamaan menulis dan mengumpulkan hadits (meskipun sanadnya dhaif) juga sebagai warisan ulama yang patut kita jaga, pelajari, dan diamalkan. Kiranya dalam kumpulan 40 hadits di sini kita bisa melihat bagaimana Islam telah banyak mengatur sendi kehidupan manusia di muka bumi ini mulai dari hal terkecil hingga terbesar. Tak luput sedikit pun.

Adapun biografi singkat Al Imam An-Nawawi sudah pernah saya tuliskan di blog ini. Bagaimana beliau menuntut ilmu dan menjadi alim ulama yang kitabnya dijadikan rujukan oleh seluruh umat Muslim di dunia dan wafat dalam usia yang relatif muda, yaitu 45 tahun.

Arbain Nawawi dibuka dengan hadits tentang Niat. Sesuai dengan fitrah manusia sebagai abdullah, abdi-nya Allah bahwa  setiap orang yang akan berbuat sesuatu pasti ia mempunya niat. Sehingga wajib bagi setiap Muslim untuk berniat sebelum beramal. Karena semua perkataan baik dan bermanfaat apabila diniatkan untuk kebaikan maka itu adalah ibadah.

Setelah dibuka dengan niat, perjalanan hadits kedua hingga ketiga puluh sembilan juga banyak sekali menjelaskan bagaimana kita harus beriman, beribadah atau beramal. Bagian paling manis pada halaman terakhir, Imam An-Nawawi menutupnya dengan hadits yang sangat luar biasa. Hadits yang menjelaskan bahwa Allah akan mengampuni dosa-dosa kita. Hadits yang menunjukkan betapa luasnya rahmat Allah. Hadits yang mengingatkan bahwa kita punya Allah dalam hidup ini. Alhamdulillah.

Kitab ini kami khatamkan di Malang, 13 Januari 2020.

Judul Asli : Matan al-Arba’in an-Nawawiyah

Penulis : Imam an-Nawawi

Penerjemah : Izzudin Karimi, Lc

Penerbit Darul Haq, Jakarta

ISBN : 978-602-6845-54-2

Cetakan I, Syawal 1439 H (Juli, 2018 M)