The Wizard of Once (2) Twice Magic

Setelah baca seri 1 kemarin, jadi ketagihan untuk baca lanjutannya. Nah, di Twice Magic ini ternyata tidak kalah serunya dengan buku pertama. Diawali dengan keterkejutanku bahwa ternyata Xar tengah ditahan di Penjara GorminCrag yang mengerikan. Cressida menggambarkan penjara sihir yang paling buruk, lebih buruk daripada Lapas yang biasa kudatangi setiap pekan.

Namun bukan Xar namanya kalau tidak punya akal untuk kabur. Ia berusaha memanfaatkan kecerdasannya untuk kabur dari situ. Siapa sangka ternyata ayahnya datang untuk memihaknya meskipun ia tak tahu duduk perkara mengapa Xar ditahan di Penjara GorminCrag oleh para Droods.

Sementara itu, Wish juga tengah dikurung di dalam lemari besi yang sempit bersama dengan pengawalnya, Bodskin. Wish menyadari bahwa ia harus segera keluar dari lemari itu jika ingin segalanya lebih baik. Menjelaskan pada ibunya tentang kekuatan sihirnya yang entah didapatkan darimana. Meskipun Bodskin tak setuju, Wish bersikeras akan memberi tahu ibunya yang benci sihir itu bahwa dirinya punya kekuatan sihir.

Bayangkan saja anak seorang Ksatria ternyata memiliki kekuatan sihir yang sangat dilarang oleh siapapun di istana itu. Wish bisa menggerakkan benda-benda sesuai keinginannya. Sementara bangsa Ksatria bisa pingsan jika melihat sendok yang bisa menari atau jarum yang bisa bertarung. Wah, akan jadi masalah besar.

Sementara Xar berusaha kabur dari penjara GorminCrag dan akan mengambil kembali buku mantranya yang tertinggal di Kastil Wish, ia juga punya rencana lain untuk segera menghabisi Penyihir Hitam yang darahnya (tak sengaja) menetes di atas kulit Xar dan hingga kini tak bisa hilang.

Sekuat apapun Sang Enchanter, Ayah Xar menghalangi anaknya untuk mendekat ke dalam bahaya, maka sekuat itu pula Xar membangkang dan hendak melakukan apa saja yang ia inginkan, sesuai kata hatinya. Itulah yang Xar katakan.

Sekuat apapun Sang Ratu, Ibu Wish menghalangi anaknya untuk keluar dari Kastil dan bergaul dengan “teman barunya” itu, sekuat itu pula Wish akan mengorbankan apapun untuk Xar. Membantu Xar melakukan misinya untuk menumpas Penyihir Hitam.
Kekuatan mereka adalah kekuatan anak-anak yang akan selalu diragukan oleh para peri, kucing salju, Raksasa, dan tentu saja Droods. Namun justru karena mereka pula lah, dunia akan menyadari bahwa Penyihir Hitam benar-benar telah kembali. Benar-benar telah bangun dari tidurnya yang panjang.

Dunia yang dianggap damai oleh para Ksatria dan Penyihir, ternyata tidak setenang itu. Mereka telah lama diawasi. Mereka telah lama diperhitungkan gerak-geriknya.
Kita akan menemui bangkitnya kegelapan dari Penyihir Hitam di buku kedua ini. Tentu saja pertarungan menjadi lebih seru, karena Xar yang disebut sebagai anak pilihan takdir harus mengakui bahwa dirinya lah penyebab Wish dalam bahaya kali ini.

Sanggupkah Enchanter menerima ketidaksempurnaan Xar sebagai seorang anak yang ditakdirkan untuk tidak memiliki kekuatan sihir? Sanggupkah Sang Ratu menerima Wish sebagai anak yang dilahirkan memiliki kekuatan sihir dalam benteng anti sihirnya? Sanggupkah kedua bangsa ini melawan bangkitnya Penyihir Hitam di depan mata mereka? Benar-benar di depan mata mereka.

Wajib dibaca bagi kamu yang merindukan Harry Potter lain lahir hehe. Nilai tambahnya adalah, Cressida menambahkan ilustrasi di beberapa halaman yang menurutnya akan lebih pas jika dijelaskan dengan gambar. Sangat menarik!

The Wizard of Once, Twice Magic
By Cressida Cowell
385 halaman, Cetakan Pertama September 2019, Mahaka Publishing, Imprint Penerbit Republika
4,5/5