Siapa sangka email yang menumpuk di kolom inboxmu itu, ternyata membutuhkan energi yang tidak sedikit. Jika ada 200 juta orang yang menggunakan email aktif, ada berapa banyak daya yang digunakan untuk server dalam 24 jam?
Wah asli, saya sih ngga akan mengira sejauh itu tentang dampak digitalisasi yang sedang kita nikmati saat ini. Ternyata, aktivitas digital kita pun menghabiskan banyak energi di bumi. Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk meminimalisirnya?
Aktivitas Digitalmu Pengaruhi Suhu Bumi di Masa Tuamu Lho!
Beberapa kali bahasan tentang perubahan iklim dan cara mencegahnya rasanya tak cukup jika dituliskan dalam satu atau dua postingan saja. Ada berjilid-jilid bahasan yang ternyata harus saya selesaikan. Misi sebagai seorang eco blogger tersebut rasanya semakin terpatri ketika tahu bahwa aktivitas digital saya selama ini menghabiskan begitu banyak energi di bumi.
Berawal dari kegiatan positif yang diprakarsai oleh Team Up For Impact yang saya mulai tahun lalu. Dari hal kecil seperti tidak makan daging merah satu hari dalam satu minggu, tidak menggunakan listrik sama sekali selama dua jam di satu hari dalam seminggu, tidak membeli makanan dan minuman kemasan, tidak menggunakan tissue di satu hari dalam seminggu, hingga tidak naik kendaraan berbahan bakar bensin di satu hari dalam seminggu.
Ternyata dampak tersebut bisa membawa banyak perubahan positif dalam hidup saya. Meskipun masih satu hari dalam seminggu, namun saya yakin akan ada dampak besar untuk memperbaiki bumi ini jika dilakukan secara bersama-sama.
Ikut Aksi 7 Langkah Kurangi Jejak Digital Untuk Bumi yang Kekal Yuk!
Dari sekian banyak aktivitas yang berdampak positif untuk bumi, saya tertarik dengan aktivitas digital yang lekat dengan dunia kita saat ini. Iya, dunia digital yang seolah tak pernah tidur dan kekal entah sampai kapan.
Ketergantungan terhadap internet dan teknologi membuat kita menjadi seseorang yang ternyata juga meninggalkan banyak “sampah” dan membebani bumi yang kita sayangi dengan begitu banyak jejak karbon digital. Oleh karena itu inilah saatnya beraksi untuk mengurangi jejak digital untuk bumi yang lebih kekal nantinya.
Apa sajakah itu? Dilansir dari website teamupforimpact.org, kita bisa mengurangi jejak karbon digital mulai sekarang juga dengan cara:
1. Kurangi Waktu Main Medsos 50%
Melihat rata-rata saya menggunakan media sosial dalam satu hari, ternyata lebih dari 30 menit dalam sehari. Artinya ada jutaan karbon dioksida setiap tahunnya jika disetarakan dengan total jejak karbon digital yang dihasilkan dari scrolling, posting, dan saling berinteraksi dengan teman di media sosial.
Masih dari website teamupforimpact.org, jika dihitung secara kasar, kalau masing-masing pengguna medsos di dunia menggunakan 10 medsos di atas 5 menit per hari, total jejak karbon digital yang dihasilkan adalah setara dengan 80 juta karbon dioksida setiap tahunnya. Kalau kamu mengurangi 50% jam main medsos setiap hari, berarti sudah berkontribusi mengurangi jejak karbon digital lumayan banyak.
2. Hapus Email Yang Tidak Penting
Hayoo siapa yang masih suka numpukin email karena alasan malas bersih-bersih? Iya, saya orangnya. Setiap harinya setidaknya ada 5 hingga 10 email masuk ke inbox gmail yang saya gunakan. Mulai dari promo belanja, hingga tawaran pekerjaan dari klien.
Padahal semua email yang tersimpan di sebuah server tersebut mengkonsumsi energi dalam jumlah besar karena berjalan 24 jam non stop. Sebuah email memiliki ukuran rata-rata 230 kB (senilai 7,4Wh setahun). Jadi, kalau kita menghapus 30 email setiap hari, berarti sudah menghemat energi sebesar 222Wh.
Mudah kan? Jika secara konsisten kita lakukan bersama-sama, ada berapa banyak energi yang bisa dihemat setiap tahunnya dari penggunaan email saja?
3. Kurangi Jejak Digital Karbon dengan Membuat Bookmark
Sering banget kan ketika browsing lalu melihat hal yang menarik, tab browser tersebut akan terus kita biarkan entah sampai kapan. Semua tab browser yang kita buka namun tidak digunakan ini ternyata tetap menghabiskan energi lho!
Oleh karena itu salah satu solusinya adalah dengan membiasakan diri untuk membuat bookmark. Jika kita mau dan mampu secara konsisten membuat bookmark website-website yang sering dikunjungi dan hanya membukanya ketika akan digunakan untuk mengurangi emisi karbon, akan jadi hal yang sangat berarti untuk bumi kita.
4. Unduh, Bukan Streaming
Siapa nih yang suka streaming sambil beberes rumah, masak atau nyuapin anak? Iya, saya lagi hiks. Sedih deh rasanya ikut menyumbang jejak karbon digital yang cukup banyak.
Jadi gimana dong kalau mau menonton video atau dengerin musik? Pilih unduh jangan streaming ya. Streaming video 30 menit menghasilkan 1,6 kg Co2, setara dengan emisi yang dihasilkan kendaraan sejauh 6,28 km. Kalau kita melakukan pengunduhan, artinya kita hanya menggunakan data sekali saja sehingga energi yang dibutuhkan jadi lebih sedikit.
Belum lagi kalau lampu mati nih ya, kita bisa tetap menggunakannya karena kita sudah mengunduhnya (pengalaman banget karena kalau lampu mati gabut banget, jadi kadang saya mencari hasil unduhan untuk ditonton).
5. Matikan Video Ketika Meeting Online
Meskipun pandemi tahun lalu berhasil menahan laju emisi karena tidak banyak kendaraan yang beroperasi, ternyata tetap saja aktivitas digital kita juga meninggalkan jejak karbon digital yang tidak sedikit.
Jadi meeting online selama 15 jam seminggu dengan kamera menyala akan menghasilkan 9,4kg Co2. Kalau kamu meeting tanpa kamera, emisinya bisa berkurang banyak, sampai kurang dari 400g. Jadi kalau ngga penting-penting banget, kamera dimatikan saja untuk menghemat daya.
6. Gunakan Search Engine Kalau Perlu Saja
Lho? Kok bisa sih browsing doang bisa memperburuk kondisi bumi? Terus kita ngga bisa ngapa-ngapain dong? Main sosmed dibatasi, browsing juga gitu.
Tenang dulu yuk, kita coba pahami dan selami terlebih dahulu mengapa saat kita menggunakan search engine bisa berdampak pada jejak karbon digital yang berbahaya?
Setiap kita mencari sesuatu, jumlah bit yang dipakai ketika load browser menggunakan energi hingga 1 juta kilowatt per jam. Setiap jam ada kira-kira 10 juta search di dunia, artinya sama dengan menyalakan 100 watt bola lampu dalam 1 jam. Kalau kita batasi penggunaan search engine untuk yang benar-benar perlu saja, maka kita pun sudah ikut menghemat energi kok.
7. Hapus Sampah Digital Untuk Kurangi Jejak Digital
Siapa sangka ya foto-foto yang kita simpan di gallery juga meninggalkan jejak karbon digital yang merugikan. Coba tengok, ada berapa ribu foto dan video yang tersimpan dalam galerimu?
Jadi yuk mulai bersihkan sampah digital seperti foto, video dan riwayat penelusuran internet. Data yang tersimpan di data center setara dengan 2% emisi global dan angka ini diperkirakan naik terus lho!
Gimana? Langkah yang sebenarnya cukup mudah untuk kita lakukan bukan?
Meskipun tidak mungkin dapat menurunkan suhu bumi, setidaknya cara-cara kecil di atas dapat menjadi cara menyelamatkan bumi dari perubahan iklim dan juga menyelamatkan bumi dari kerusakan lingkungan.
Bagaimana dengan teman-teman? Yuk bagikan pengalamanmu di kolom komentar. Jangan lupa ikuti tantangan langkah kecil untuk menyelamatkan bumi melalui website https://teamupforimpact.org/team-up-everyday/play yuk!
Mari bersama-sama kita selamatkan bumi dengan kurangi jejak digital setiap harinya. Mau kan jadikan bumi ini lebih baik dan lebih layak?
Hal sepele ternyata sangat berdampak bagi lingkungan ya bun. Auto PR hapus2 email yang ga penting di aku numpukk jarang bersih bersih akuu
Hapus email ga penting ini yang masih PR besa buat aku. Karena harus meluangkan waktu untuk memilah mana yang ga penting.
OMG aku baru tahu kalo internetan gini juga nggak baik untuk lingkungan. Nggak pernah mikir ke sana 😅
Alhamdulillah kalo email mah sejak tahun lalu selalu rajin bersih2. Soalnya udh mau penuh drive nya penting semua 🤣
menarik nih temanya, saat ini memang merupakan era digital dimana semua orang go digital, namun faktanya belum banyak orang yang aware bahwa jejak digital sesepele inbox email yang menumpuk bisa memengaruhi kesehatan bumi. semoga akan ada banyak sosialisasi pada masyarakat luas mengenai hal ini.
gak nyangka ternyata aktivitas digital bisa juga meninggalkan jejak karbon. auto makin hati-hati nih. aku udah terbiasa nge-bookmark untungnya tapi yang agak susah adalah menghentikan kebiasaan streaming daripada donlot. karena full memori PC , HIKS
Gak nyangka ternyata sampah digital seperti email di junk, spam, juga berakibat buruk bagi lingkungan ya. Wah habis ini otw bersih2 email nih mbak.
Kalau membersihkan email yang gak perlu sudah lama dilakukan, sejak mendengar penggiat lingkungan membahas jejak digital. Tapi email-email yg gak terpakai ini yg belum dihapus, hiks.
Terlihat sepele tapi pengaruhnya besar banget. Makasih sudah diingatkan lagi mba.
Kepikiran jug mau hapus email email lama. Tapi pas lihat jumlahnya pilihan ribu, ya ampun, pekerjaan rumah banget. Soalnya ga bisa delete semua langsung. Karena harus saya pilih dulu email yg perlu dan tidak.
Jejak digital saya yg kurang baik nih…
Huhuhu, apa kabarnya nih inboxku sudah puluhan tahun nggak aku hapus.
Saya baru tahu ini, Mbak. ternyata aktivitas digital saya , berpengaruh pada bumi dan iklim. Mungkin saat ini, saya baru melakukan seputar email saja, karena setiap hari, saya selalu cek email, dan menghapus yang tidak penting. nah, menggunakan medsos, masih harus bertahap ini. karena sebagian pekerjaan saya juga lewat medsos, jadi harus cek medsos sesering mungkin.
Dulu ini pernah jadi bahan diskusi di komunitas saya tentang sampah digital yang juga punya potensi besar untuk menghasilkan jejak karbon. Cara paling mudah ya menghapus sampah digital di ponsel atau laptop
Pertama kali tau kalau email itu ternyata nyampah pas nonton vlognya HamiMommy. Saat itu aku langsung menghapus puluhan ribu email. Capek bangettttt! Sejak itu saat email masuk aku auto delete biar ga cape2 lagi menghapus kalau udah numpuk.
Idem kak, jadi reminder nih buat semangat dukung bumi ini dari langkah hapusin email kuy.. apalagi Imel yang sudah tidak diperlukan lagi
Saya termasuk tim yang suka hapus-hapusin email kalau sudah tak diperlukan lagi. Memang butuh waktu melakukannya, tapi ikhtiar kecil kita semoga menjadi langkah nyata dalam rangka ikut andil menjaga bumi kita tetap lestari
Wah iya ni Pak, PR banget ngapusi email. Harus ngecek juga takut email penting terhapus
Mulai sekarang aku rajin bersihin email. Selain menuh-menuhin memory juga bikin nyampah digital.
Semoga kita konsisten untuk melakukan aksi nyata melindungi bumi.
Wah hal besar yang kita anggap kecil ternyata dampaknya sangat besar. EMail yang isinya hanya KB aja, ternayta kalau terkumpul banyak ornag bisa ber mega bahkan GB ya. harus betul-betul rutin ini
Untuk yang hapusin email ga penting udah dilakukan. Tapi blm rutin nih… Kadang seminggu sekali, kadang 2 minggu. Harus mulai lebih rutin nih… biar nggak nyampah digital
semuanya rutin sudah saya lakukan mba Jihan, dan ternyata hal-hal seperti itu bsia bantu kurangi jejak digital ya, semangat semoga makin banyak yang aware soal ini
Teamup for impact. Say juga udah mulai berangsur memperbaiki diri dan orng2 sekita kk. Sederaha sih aksinya tapi insya allah bisa bermnfat aplagi kalau konsisten.
Wah, ternyata sampah digital juga ikut mempengaruhi kelestarian bumi ya mbak
Duh, harus rajin bersih bersih digital juga nih
Saya paling rajin hapusin semua email yang nggak penting 😀
Jadi sekali buka email, terus ada email nggak jelas, auto dihapus 😀
Kalau yang lain masih berusaha nih hehehe.
Terutama masalah waktu menggunakan medsos, masih PR banget dah
Wah ternyata kurangi hapus email ini juga bisa bantu banget ya. Kayaknya saya bakalan mulai deh dari hapus email gak penting karena uda over juga sepertinya nih,kak.
Gak nyangka banget yah..
Ternyata se-simple gerakan menghapus email, memilih untuk menonton dengan cara mengunduh dibanding streaming dan lebih baik bookmark ketimbang search ini bisa sebegitu menghemat daya.
Sebenernya ada wacana ingin mengganti laptop dengan PC. Tapi kalau dipikir menghemat energi, penggunaan laptop akan jauh terasa lebih hemat berarti ya, kak Ji..
Haturnuhun pencerahannya.
Nah ini nih yang penting dilakukan
Caranya ternyata mudah sekali dan berawal dari ponsel saja
Semoga makin semangat, Mbak
Wah, saya baru tahu kalau ternyata menumpuk email bisa bikin bumi kita dalam bahaya. Menghapus email yang mencapai ribuan ini bakalan jadi PR besar buat saya, hehehe.
Aku kemarin baru bersih-bersih email, tapi email 5 tahun yang lalu kalo ga salah. Mau lanjut ke tahun selanjutnya kok lupa. Ternyata dampak digitalisasi gede juga ya…
Ya ampun, teringat isi emailku yang banyak banget dan sebagian ada yang nggak penting. Terkadang emang perlu waktu sih buat menghapus email yang nggak penting itu. Ternyata ya kegiatan kita di sosial media ini juga berdampak buat bumi. Nggak nyangka sih dampaknya sampai situ. Keren banget ini tulisannya, aku jadi dapat pengetahuan baru.
Kalau email masih rajin ngehapus, nonton ini lho lebih suka streaming daripada diunduh dulu. Efek gak sabaran hehe.
Iya harus lebih bijak ya karena kita juga nanti yang akan merasakan dampaknya.
Gak berasa yaa ternyata apa yg selama ini kita lakukan merugikan lingkungan di masa depan.
Berasa disentil sayaaa…hiks, ternyata hal-hal sderhana di atas dapat menjadi cara menyelamatkan bumi dari perubahan iklim dan juga menyelamatkan bumi dari kerusakan lingkungan. Semangat, saya mau lakukan!
Saya sering melakukan point 2, emang besok-besok bakal muncul lagi email baru.
Capek jg sih, sampai sempet kepikiran, apa gk usah ada medsos sama sekali ya, gk perlu berkutat sama dunia internetan.
Tp mo gimana lagi, semua udah zamannya online. 😩
Ternyata dengan menghapus jejak digital bisa menyelamatkan bumi juga ya mbak. Ya masih berat ngelakuin hal di atas adalah menghapus email. Soalnya banyak banget. Hiks, padahal itu bisa memperberat server ya mbak.
Aku baru tahu, hal-hal kecil kebiasaan dalam digital bisa berdampak besar juga untuk bumi, mulai skrng aku coba mau mengurangi hal2 kecil itu, salah satunya suka menumpuk kotak masuk di email. Terima kasih sharingnya bermanfaat sekali
Seringnya memang buka tab banyak di browser, berasa penting semua padahal ya gak mungkin dikerjakan bareng-bareng. Selalu ada peringatan juga di komputer kalau tab nya kebanyakan haha…sekarang banyak simpan di bookmark jadi kapan butuh tinggal buka aja bookmark nya
whoaaa ini fun fact bgt ya mbaaa
aku aktif d kancah digital dan harusnya kudu b’kontribusi demi planet Bumi yg lebih nyaman dihuni
wah mba jihan canggih bener informasinya. aku jadi tau kalau aktivitas digital kita yang buanyak jelimet ini sangat sangat berdampak sama Bumi :’)
Waduh diantara poin di atas banyak banget yang masih aku langgar, apalagi urusan email kadang suka males hapusin email yang jumlahnya udah ribuan dan kebanyakkan isi emailnya newsletter yang kadang ngak sempat aku baca. Duh harus rajin hapus-hapusin nih mulai sekarang. Kalau soal streaming, aku termasuk jarang streaming, kebanyakkan aku unduh soalnya ngak sabar nungguin kalau jaringan nge-lag. Makasih mbak atas tipsnya.
Aku pikir daripada nyimpen di disk laptop lebih baik di cloud gitu mbak ji…ternyata ya sama aja ya. PR emang utk hapus hapus email yang udah ga digunakan.
Aku baru tahu loh, kapasitas email yang keisi penuh, tuh boros energi. Masih pe-er banget nih aku, deletin email SPAM. Sebelum delete, aktivkan dulu unsubscribe sih, baru delete-delete. Suka lupa main susbscribe…eeeeh…udahnya ada spam…
Ilmu baru banget buat diriku nih. Sampai-sampai jejak digital kita juga tidak baik untuk lingkungan
saya sering buat bookmark ampe ngederet Mba Jihan dan ternyata itu membuat kita dapat menghemat dan membantu mengurangi jejak digital dan dapat membantu menjaga bumi
Memang sampah digital ini gak terasa tahu-tahu menumpuk ya Mbak. Server-server pun dibiarkan bekerja untuk menghosting data-data yang sebenarnya banyak tak lagi bermanfaat. Harus lebih semangat lagi bebersih jejak dan data digital nih.
Ternyata, sampah yang bisa mempengaruhi kelestarian lingkungan itu nggak hanya sampah organik maupun an organik saja ya mbak, tapi juga sampah digital
Astaghfirullah. Aku baru tahu kalau efek email dan foto menumpuk bisa sebahaya itu. Otw bersihkan penyimpanan deh. Harus dijadwalkan ini supaya rajin.
wah ternyata dunia digital juga memiliki pengaruh ya ke keberlangsungan bumi kita. kemarin itu juga sempat viral cara menghapus email di google yang seabrek-abrek gitu dan juga tiktok yang sangat memakan jejak karbon digital
Jejak digital berpengaruh terhadap keberlangsungan energi di bumi. Harus sering cek email dan hapus yang nggak perlu. Langkah sederhana ini tapi dampaknya bisa mengurangi jejak digital ya
Aku langsung happy begitu point mematikan video saat meeting online termasuk dalam salah satu wujud kepedulian kita menjaga lingkungan. Semoga kebiasaan baik bisa terus dibangun ketika mengikuti Team Up Challenge.
Sepertinya saya harus memberitahu suami karena di email dia sudah ada ribuan inbox. Hiks.. ternyata saya banyak melakukan ya mbak Jihan sebutkan. apalagi menonton streaming. Makasih mbak sudah mengingatkan saya
wah kemana aja sih aku selama ini mbak, kog baru tahu semua itu bisa berakibat buruk ya, mulai besok haous-hapus jejak digital ah
huwaaa makasih tipsnya mba jihan penting banget ini buat aku apalagi ini hal yang setiap hari kita pantengin ya