Ngopag yuk ngopag! 

Ngopag alias ngopi pagi jadi salah satu kebiasaan saya dan sahabat untuk bertemu bertatap muka di warung kopi yang buka pagi-pagi. Sejujurnya kebiasaan ngopag yang memang terlihat seperti “boros” ini ternyata saya pikir-pikir ada manfaatnya juga. Salah satunya yakni untuk membatasi screen time.

Kok bisa?

Masih bisa ngga teman-teman mengingat kapan terakhir kali bercakap-cakap secara layak dengan seseorang? Suatu percakapan yang melibatkan dua, tiga, empat atau bahkan lima orang yang duduk berhadapan seraya menyimak. Mungkin mengangguk setuju atau menggelengkan kepala menandakan rasa simpati, dan membahas masalah-masalah mulai dari yang ngga penting sampai ke masalah darurat.

Sungguh langka bukan mendapatkan pemandangan seperti itu? Alhamdulillah saya mendapatkannya saat ngopag bersama teman-teman.

Manfaat Membatasi Screen Time

membatasi screen time
Salah satu manfaat selain untuk memelihara kesehatan mata yang saya dapatkan dari membatasi screen time dengan banyak cara, salah satunya ngopag yakni :

1. Mengasah Kembali Seni Bercakap-cakap

Kalau kita melihat sekeliling, ketika bersama orang lain, entah di meja makan, ruang rapat, atau di sebuah acara bahkan ketika sedang menikmati kebersamaan dengan orang terkasih di ruang privat kita.

Jarang sekali kan kita terlibat dalam percakapan sebenarnya. kalaulah itu ada. Kita sedang bersama-sama tapi seperti terpisahkan. Setiap orang sibuk dengan gawainya, nyaris tak memperhatikan apa yang dikatakan oleh yang lain karena yang lain pun sibuk menatap layar ponselnya, sibuk dengan dunianya sendiri.

Membatasi gawai ketika berkumpul dengan suami, anak, Ayah, Ibu, dan juga sahabat akan membuat kita mulai merasakan kembali bagaimana jeda di antara kata-kata yang terucap, helaan nafas, hingga perasaan yang canggung pun mungkin akan kita rasakan lagi.

Pada saat bercakap-cakap itulah kita akan merasakan sesuatu yang bermakna dan menyentuh hati. Merasakan percakapan yang murni, bukan percakapan sambil lalu dan manusia benar-benar terhubung dan untuk beberapa saat benar-benar saling memahami.

2. Membangkitkan Kreativitas

batasi screen time

Saya baru punya smartphone di kelas 3 SMA. Itu pun belum kenal dengan media sosial. Rasanya dulu bermain apa saja dengan teman ngga ada bosan-bosannya.

Mulai dari gobak sodor, ngobrol di warung, main basket sampai voli meskipun ngga bisa-bisa juga. Saat SD juga seringnya main masak-masakan memanfaatkan peralatan seadanya. Batu untuk cobek dan ulekan, daun untuk bahan yang diulek, kertas yang digunting kecil-kecil dengan berbagai bentuk untuk bermain peran alias bongkar pasang, dan masih banyak lagi.

Sekarang? Semua tinggal beli. Masak-masakan mulai dari yang ada bunyi kompornya, sampai ke bunyi tiup lilin pun ada. Apalagi di gawai yang super canggih itu, berbagai jenis game juga tersedia. Bukankah begitu hidup di zaman sekarang ini? Hidup dengan keinginan tiada batas dan pemenuhan yang instan.

Membatasi screen time akan membuat kita merasakan lagi kepuasan nyata dan mengisi waktu kita dengan makna dan juga tujuan. Sesuatu yang benar-benar mendasar bagi kebahagiaan kita sebagai manusia.

Coba deh letakkan gawai dua jam saja, manfaatkan waktu tersebut untuk bermain bersama anak. Lalu gali ide-ide untuk menghabiskan waktu bersamanya selama dua jam tersebut tanpa gawai. Kira-kira apa yang bisa teman-teman hasilkan di 120 menit tersebut?

3. Terhindar Dari Stress

Tahu ngga sengaja atau tidak, screen time ini jadi salah satu penyebab utama manusia jadi stres lho! Banyak banget tuh artis atau selebgram yang stress karena mendengarkan “omongan orang lain” di media sosial tentang dirinya. Tidak hanya itu, tsunami informasi yang datang pada kita akhirnya memberikan begitu banyak beban tanpa kita sadari.

Misalnya nih, berita soal perselingkuhan dan perceraian yang diberitakan secara terus menerus setiaaaap hari. Akhirnya membawa pada alam bawah sadar kita dan memengaruhi pandangan kita terhadap pasangan. Meskipun tidak semua yaa, tapi sedikit ataupun banyak kita juga terpengaruh lho.

Tidak sedikit orang jadi overthinking, stres tanpa sebab karena begitu seringnya informasi yang menekan pikirannya, lalu dipikirkan secara terus menerus karena informasinya memang masuk terus tuh. Oleh karena itu membatasi screen time jadi salah satu hal yang dapat mencegah hal ini.

Saya pernah tuh ngga buka sosial media sama sekali seharian. Rasanya lebih plong, lebih fresh, ide-ide untuk menulis juga jauh lebih banyak dibandingkan saya scrolling media sosial seharian di atas tempat tidur. Wah ngga banget deh.

Kalau teman-teman sedang banyak pikiran atau stres karena tekanan pekerjaan mungkin, ada baiknya jauhi handphone terlebih dahulu deh. Coba baca buku, lakukan hobi yang tidak berhubungan dengan internet, jalan-jalan, menikmati makanan di atas meja makan sambil deep talk bareng pasangan atau keluarga, mengunjungi orang tua, berkomunitas/berorganisasi, dan masih banyak lagi hal yang bisa kita lakukan tanpa smartphone kan?

Jadi gimana? Masih sangsi dengan manfaat screen time?

Coba atur deh di jam berapa dan dalam durasi berapa lama teman-teman bisa membuka media sosial dan berinteraksi dengan “orang asing” di sana. Kita praktikkan konsisten selama satu minggu deh, dan coba rasakan perbedaannya. Apakah kita akan jauh lebih produktif atau sebaliknya? Apakah kita akan lebih bahagia atau sebaliknya?

Bagaimana pendapat teman-teman tentang membatasi screen time ini, ada manfaat apa lagi yaa yang belum saya sebutkan di atas? Share di kolom komentar yuk!

Semoga artikel ini bermanfaat ya!

Untuk teman-teman yang suka nulis, bisa intipin blog tentang tips menulis di sini ya!

 

Referensi : Going Offline by Desi Anwar