Ya Allah kalau bisa biar penyakitnya pindah ke aku aja, jangan anakku. Tersiksa banget rasanya lihat anak dikelilingi dengan banyak kabel, ditusuk dengan jarum infus sana-sini, tak nyenyak tidur, pun tak enak makan.

Masih teringat jelas betapa menyedihkannya kondisi keponakan saya kala itu. Kalau tidak menggunakan bantuan oksigen, saturasi oksigennya turun, otomatis sesak dan tidak bisa bernafas dengan lega.

Kurang lebih 10 hari berada di Rumah Sakit tentu tidak hanya menghabiskan materi dan tenaga, tapi juga sangat menguras mental. Baik orangtuanya, kerabat, juga anaknya yang lain. Kalau ada anak bayi yang sakit, udahlah itu bakal nguras jiwa dan raga bangettt. Karena mau tidak mau ya harus merepotkan banyak orang di sekitar, apalagi untuk keluarga muda seperti sepupu saya kemarin.

Gejala pneumonia adalah salah satu yang sangat saya hindari agar anak saya aman dan tidak merasakan sulitnya bernafas. Pneumonia memang semenyakitkan itu 🙁

Apa Itu Pneumonia?

waspada gejala pneumonia

Menurut dr. Andriani Sheila Anastasia, Sp.P (Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan RS EMC Sentul), Pneumonia adalah penyakit infeksi pada paru yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Seseorang dapat tertular pneumonia jika melakukan kontak erat dengan orang yang terinfeksi melalui droplet (percikan) saat bersin dan batuk.

Pneumonia membuat kantong udara di paru-paru terisi cairan atau nanah, sehingga dapat membuat penderitanya kesulitan bernafas. Adapun di Indonesia sendiri, pneumonia menjadi salah satu penyebab utama kematian anak, padahal sebenarnya bisa dicegah dan diobati jika dikenali lebih awal.

Sebagai orangtua, kita pasti pernah menghadapi situasi di mana anak mulai batuk-batuk, demam, atau terlihat lemas. Kadang kita mengira itu hanya flu biasa, tapi tahukah teman-teman kalau gejala tersebut juga bisa menjadi tanda awal pneumonia? Yup, penyakit yang sering disebut sebagai paru-paru basah ini bisa sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak di bawah usia lima tahun.

Penyebab Pneumonia

Saat keponakan saya terdiagnosa pneumonia, kata dokter “ini virusnya kok bandel banget sih yaa, padahal umumnya 8 hari sudah baikan.” 

Lalu saya berpikir ohh berarti ini dari virus. 

Jadi memang secara umum seseorang dapat terpapar pneumonia jika sistem pernapasannya terpapar oleh bakteri, virus, maupun jamur tertentu. Nah, organisme ini akan berkembang jika berjumlah cukup banyak dan terjadi saat kondisi imunitas tubuh mengalami penurunan.

Masih dari laman RS EMC, bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia diantaranya adalah Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella pneumoniae, Escherichia coli, dan Proteus species.

Selain bakteri, pneumonia juga bisa disebabkan oleh virus, jamur, dan parasit. Virus yang dapat menyebabkan pneumonia seperti COVID-19, virus influenza, dan respiratory syncytial virus. Selain itu, parasit seperti Aspergillus fumigatus juga dapat menjadi salah satu penyebab, meskipun lebih jarang terjadi.

Lalu bagaimana seseorang ketika terkena Pneumonia? Yuk simak gejala pneumonia agar teman-teman bisa mengantisipasinya.

Gejala Pneumonia

Gejala yang ditimbulkan oleh pneumonia sebenarnya sangat bervariasi tergantung pada usia dan kondisi medis pasien. Pada orang dewasa, gejala yang umum terjadi meliputi:

  • Batuk
  • Demam
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Sakit kepala

Untuk keponakan saya kemarin gejalanya adalah demam yang tidak kunjung membaik setelah 3 hari, batuk, pilek, juga disertai dengan berkurangnya nafsu makan.

Kalau sudah seperti itu, hendaknya teman-teman segera bisa membawanya ke dokter spesialis paru agar mendapatkan penanganan yang tepat ya!

waspada gejala pneumonia

Pengobatan Pneumonia

Setelah melakukan pemeriksaan ke dokter dan keluhan yang kita utarakan memang mengarah ke pneumonia, teman-teman bisa berkonsultasi. Biasanya, dokter spesialis paru akan menyarankan kita untuk melakukan sejumlah tes seperti foto rontgen dada, pemeriksaan darah atau bahkan CT Scan jika diperlukan.

Seperti yang dilakukan oleh keponakan saya saat bulan puasa lalu, serangkain tes telah dilakukan. Mulai dari rontgen dan juga tes darah.

Karena kondisinya sudah cukup parah, maka mau tidak mau harus opname di rumah sakit. Namun, jika pneumonia yang diderita tergolong ringan, maka sebenarnya masih bisa ditangani di rumah dengan beberapa catatan. Yaitu harus dipastikan bahwa istirahatnya cukup, mengonsumsi obat-obatan untuk meredakan gejala, dan biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 6-7 hari.

Tak lupa juga dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan sesuai dengan sebab infeksinya.

Seperti yang dialami oleh keponakan saya kemarin, kalau pneumonia yang diderita cukup berat, pasti dokter akan menyarankan untuk melakukan rawat inap. Perawatan meliputi pemberian infus antibiotik, cairan, dan oksigen jika diperlukan.

Perlu teman-teman ketahui terlebih dahulu bahwa Pneumonia ini dapat menular dan menjadi masalah kesehatan serius, terutama pada anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Oleh karena itu, penting untuk meminimalisir risiko penularan tersebut dengan melakukan vaksinasi, menjaga kebersihan diri, mencuci tangan secara rutin, menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit, tidak merokok, dan menjauhi asap rokok serta senantiasa menjaga daya tahan tubuh untuk melindungi dari dampak buruk pneumonia dan menjaga sistem pernapasan agar tetap sehat.

Jangan anggap remeh langkah-langkah pencegahan di atas ya teman-teman. Karena itu semua bisa menyebabkan hal serius yang membutuhkan penanganan lebih lanjut oleh dokter.

Jika ada keluhan seperti gejala di atas, segera ke dokter atau rumah sakit. Konsultasikan dengan dokter spesialis paru apa yang harus dilakukan dan apa yang sebaiknya dihindari.

Tim dokter dan perawat dari EMC HealthCare siap membantu masalah yang teman-teman hadapi terkait dengan infeksi paru-paru untuk mendapatkan penanganan terbaik yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing.

Percayakan perawatan teman-teman di Rumah Sakit EMC baik untuk aktivitas perawatan di Rumah Sakit, pra-operasi maupun pasca-operasi untuk mendapatkan layanan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan kita.

RS EMC Healthcare

Kesehatan kita yang tak ternilai harganya ini harus dijaga baik-baik, jangan sampai sudah terlambat lalu menyisakan penyesalan tak berkesudahan. Semoga artikel ini bermanfaat ya, dan selalu jaga kesehatan ya teman-teman!