Pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika melaksanakan program Dayamaya tahun ini. Mendengar Kominfo, saya jadi ingat dengan pelatihan yang saya ikuti 2 tahun yang lalu. Pelatihan yang juga menggandeng banyak para penulis atau content writer khususnya serta banyak jurnalis untuk mengkampanyekan salah satu program Pemerintah, yaitu Gerakan Anti Stunting. Namun ternyata ada yang berbeda di tahun ini.
Senang sekali ketika mendengar gaung Kominfo di tengah pandemi yang banyak membuat gerak masyarakat Indonesia menjadi lebih terbatas. Meski pandemi, Kominfo tetap melaksanakan program kebaikannya.
Program Dayamaya
Program Dayamaya ini mengajak para pelaku StartUp e-Commerce, komunitas, kelompok masyarakat dan UMKM digital bersinergi mengembangkan potensi serta membuat solusi tepat guna bagi masyarakat di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal).
“Melalui peran startup, komunitas, dan UMKM yang terlibat, kami harapkan dapat mempercepat kemajuan di daerah 3T. Saat ini sudah ada lima inisiatif, dari 18 yang terpilih pada tahun 2019, yang mulai berproses di masyarakat. Kami yakin dengan peran serta mereka, akan segera terjadi perubahan di daerah 3T menuju ke arah yang lebih baik,”tutur Danny Januar Ismawan, Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah
Sebagaimana yang telah kita ketahui, pandemi yang banyak melumpuhkan sendi-sendi bangsa ini telah banyak membuat pelaku usaha tidak sedikit yang menyerah dengan keadaan. Namun, sebagai bangsa yang besar kita tidak boleh menyerah dengan keadaan bukan? Segalanya tetap harus dijalani dengan ikhtiar maksimal, dengan terus memikirkan ide-ide kreatif yang dapat mengembalikan geliat perekonomian di negara ini.
Diantara para inisator yang berkesempatan untuk memberikan kontribusi pada masyarakat yaitu Autorin, Cakap dan Jahitin. Mari kita tengok bagaimana ketiganya berperan aktif dalam memberikan edukasi dan menstimulus ide-ide kreatif masyarakat.
AUTORIN : Autorin adalah perusahaan teknologi di sektor pariwisata yang menyediakan jasa dan layanan baik offline maupun online untuk industri pariwisata di Indonesia. Pada tahun 2019 Autorin berkesempatan menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi pemandu wisata di Natuna melalui program Dayamaya ini. Perannya dalam satu tahun terakhir telah menunjukkan dan mengenalkan pada masyarakat tentang tur virtual, yang baru-baru ini banyak diikuti oleh masyarakat.
Reza Permadi sebagai Tim Operasional Autorin menuturkan bahwa pada tahun 2019 terdapat 10 pemandu wisata di Natuna yang sudah memiliki lisensi, lebih berani melakukan self branding dan mulai memanfaatkan sosial media untuk melakukan promosi.
Sebuah kemajuan besar bagi saya melihat banyak pelaku usaha telah menunjukkan geliatnya di dunia digital, sehingga usahanya ini tentu saja lebih diketahui dan dikenal oleh banyak orang. Tidak hanya di Indonesia saja, tapi juga di seluruh penjuru dunia. Melalui pelatihan dan sertikasi ini diharapkan akan ada lebih banyak lagi pemandu wisata yang berlisensi. Meskipun dibatasi oleh ruang karena kondisi pandemi, salah satu program mereka yaitu melakukan pelatihan secara daring bagi pemandu wisata se-Indonesia dapat terlaksana dengan baik.
Autorin mengajarkan bagaimana cara membuat tur virtual. Karena sebagaimana yang telah terjadi di negeri ini, salah satu sektor yang paling terdampak akibat pandemi adalah pariwisata. Melalui pelatihan ini, diharapkan pemandu wisata dapat memanfaatkan internet untuk menghadirkan layanan virtual tour baik kepada wisatawan dalam negeri maupun mancanegara.
Meski virtual tour ini tergolong platform baru, namun ide untuk melaksanakan tur virtual adalah ide jangka panjang yang dapat dimanfaatkan untuk waktu yang lama ke depannya, tidak hanya di masa pandemi saja.
CAKAP : Selain Autorin, ada juga CAKAP sebagai platform online pembelajaran bahasa asing yang mendukung pengembangan daerah wisata dengan meningkatkan kemampuan masyarakat dari sisi penguasaan bahasa, terutama Bahasa Inggris.
Cakap berkontribusi pada tahun 2019 melalui program Dayamaya dengan menyelenggarakan Digital Assesment di Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menggunakan standarisasi CEFR (The Common European Framework of Reference for Languages). Program Dayamaya dari Cakap ini melibatkan peserta setingkat pelajar SMA sebanyak 250 orang. Kegiatan yang dilaksanakan juga secara daring melalui ruang belajar digital dalam sebuah kelas online yang diisi oleh guru bahasa Inggris asing (ESL Teacher).
Menurut Tommy Yunus selaku CEO Cakap, kemampuan berbahasa Inggris sangat penting dalam usaha mengembangkan daerah wisata, karena menjadi salah satu faktor yang memengaruhi jumlah wisatawan dalam menciptakan pariwisata berkelanjutan.
“Di masa pandemi ini kami menggelar program pelatihan secara daring bagi penggiat dan pelaku pariwisata yang tentu saja difasilitasi oleh BAKTI, Kementerian Pariwisata dan pemerintah daerah. Cakap selaku mitra platform pembelajaran memberikan kesempatan kepada masyarakat pelaku industri pariwisata untuk belajar bahasa Inggris secara gratis. Untuk menjadi peserta dapat mendaftar dengan mengakses website resmi Cakap. Sejauh ini sudah ada beberapa daerah yang mendaftar yaitu Kalimantan Selatan, Maluku Utara, Sulawesi Utara dan Bangka Belitung. Sulawesi Utara dan Kalimantan Selatan sebagai daerah terbanyak yang mendaftar menjadi peserta” kata Tommy.
Harapan mengikuti pelatihan ini peserta akan mendapat akses kelas webinar, materi pembelajaran dalam bentuk ebook, akses video pembelajaran, kuis untuk evaluasi dan mengukur kemampuan bahasa Inggris selama program, pendampingan oleh guru profesional dan lokal fasilitator, serta mendapatkan sertifikat penyelesaian di akhir program.
Bila Cakap meningkatkan kemampuan SDM dari sisi bahasa, maka Jahitin Academy melalui program Dayamaya memberdayakan SDM dengan meningkatkan skill para penjahit di Provinsi NTT, khususnya di Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. Melalui workshop pengolahan limbah kain tenun.
Jahitin mengajarkan bagaimana cara mengolah limbah tenun menjadi produk yang bernilai jual, seperti pada pembuatan cushion pillow.
Tidak hanya itu, Jahitin juga membantu para penjahit agar dapat lebih mudah mengakses pasar. Dampaknya saat ini penjahit di Sumba sudah mendapatkan akses langsung berhubungan dengan Dinas Perdagangan. Suatu ide brilliant, tidak hanya memajukan kesejahteraan ekonomi namun juga melakukan aksi nyata pengurangan limbah untuk menjaga lingkungan tetap seimbang dan menjadikannya lebih baik.
“Di masa pandemi kami melakukan pelatihan kepada para penjahit, bagaimana cara membuat masker sesuai dengan standar kesehatan yang difasilitasi oleh BAKTI dan Kementerian Desa, dan Pemberdayaan Daerah Tertinggal. Hasilnya, para penjahit di Sumba berhasil mendapatkan orderan membuat 5000 masker,” kata Asri Wijayanti.
Sebagai sebuah bangsa, Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman, dalam membangun daerah 3T pemerintah tentu tidak dapat bekerja sendiri. Maka peran dari para startup dan komunitas sangat diperlukan untuk bersama-sama bersinergi mempercepat
pembangunan di daerah 3T. Sebagai seorang bloger sekaligus pelaku usaha mikro, senang sekali ada terobosan baru dari program Dayamaya agar masyarakat lebih teredukasi tentang adanya digitalisasi.
“Dengan merangkul stakeholder strategis, kami yakin kita akan memiliki daya atau berdaya untuk bersama-sama membawa perubahan di daerah 3T. Utamanya perbaikan dari sisi perekonomian berbasis ekonomi digital. Hal ini selaras dengan campaign yang kami angkat,
yaitu Berdaya Bersama,” jelas Ari Soegeng Wahyuniarti, selaku Kepala Divisi Layanan Telekomunikasi dan Informasi untuk Masyarakat.
Meski sampai artikel ini ditulis belum ada tanda-tanda pandemi akan berakhir, kami berharap akan ada banyak geliat ekonomi yang tumbuh kembali bersama program Dayamaya ini.
Wah program Dayamaya ini ak nyangka bagus ya. Semoga ke depannya startup e-commerce Indonesia makin berjaya.
Dengan adanya program daya maya yang bergerak bersama startup dan komunitas ini semoga bisa melejitkan potensi daerah 3T ya mbak, biar daerah tersebut makin maju.
Senang saat ini semua pada bekerjasama untuk membantu mengembangkan keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat di daerah 3T, sehingga apapun yang mereka hasilkan bisa berdampak pada kenaikan ekonomi mereka juga
Nama programnya bagus ya mba. Btw coba aku buka webny dayamaya. Barangkali aku pribadi bisa berkontribusi.
Keren program Dayamaya ini. Salah satu nya virtual tour emang ok banget sih. Jadi untuk kita yang belum bisa berkunjung secara langsung masih bisa merasakan jalan-jalan juga meski virtual. Aku pernah juga ikutan virtual tour asik banget ternyata. Ngebayanginnya kaya ada di tempat wisata itu.
waah, tur virtual ya, keren nih pasti. memang zaman digital kekgini harus dimanfaatkan para pelaku usaha ya mbak, apalagi masa pandemi, jangan sampek jadi alasan untuk berhenti berpikir, hihi..
dayamaya program yang keren, ternyata emang sedang campaign tour virtual ya, pantesan akhir-akhir ini sering ketemu tour virtual di instagram. Programnya benar-benar membantu dunia pariwisata kembali bergeliat pasca tidur panjang sejak covid menyerang. Semoga seterusnya program ini makin membuat daerah 3T makin berdaya..
Masya Allah keren sekali programnya. Aku baca saja sudah semangat apalagi ikut programnya. Semoga terus berjalan yaaaa
Suka banget deh sama programnya BAKTI Kominfo untuk Daerah 3T ini. Semoga ke depannya lebih banyak lagi program yang membantu daerah 3T
Keren parah program dayamaya ini ya mbak Ji. Aksi nyata ditengah wabah corona ini membuat pelaku usaha di daerah 3T tidak lagi kehabisan akal. Karena program dayamaya ini sangat membantu mereka. Salut!
Sepakat ini keren banget sih jadi bisa menjangkau daerah 3T lebih maksimal dengan menggandeng startup dan komunitas
masyaAllah inilah tunas2 bangsa buat memajukan pembangunan daerah 3T ya mbak semoga perjalannnya amanah dan berdampak pada sesama
Ide untuk menggandeng startup dan komunitas untuk pengembangan 3T ini bagus sekali. Jadi setidaknya program-program yang dihasilkan lebih efisien dan terarah
Kalau boleh ikut pengen juga ikutan program autorin, cakap, dan jahitinnya, biar bisa nambah skill
seneng makin banyak program yang membantu masyarakat seperti ini, coba bisa ikutan, hehehe
prograhm-program seperti ini th investasi banget ya mbak. skill2 ini tidak akan pernah terrampas maupun dicuri, tapi skill2 ini bisa berkembang dan disebarkan ke khalayak banyak nantinya. Bahasa ini kunci utama banget kalu mau jadi guide yaa,..
MasyaAllah keren banget ini jahitin, jadi pengen di pemalang ada
soalnya kebetulan usahaku bergerak di fashion and craft mba hehehe
Programnya bagus banget nih, biar masyarakat lebih terdigitalisasi
Kayaknya programnya masih 3 ya mbak. Setauku di daerah NTT/NTB misalnya banyak yang keturunan orang2 portugis hehe… dan juga banyak yang jago bahasa inggris lho.. nah, adanya program pembelaajran bahasa asing ini sangat bagus untuk mereka pelaku usaha kecil di daerah 3T untuk go global…keren nih program keminfo, saya dukung !
Saya suka konsep jahitin yang mengusung konsep limbah tenun sehingga memiliki nilai daya jual. Menurut saya keren.
Baru tau kalo ada progr jahitin, sangan inspiratif. Semoga program ini bisa berkelanjutan dan diterapkan di daerah lain
Wah bagus banget yah kak program Dayamaya ini, bsa mengembangkan ekonomi digital apalagi khusus daerah 3T smga makin meluas jangkauannya
start up emang perlu dibntu mbak jihan, berat klo jalan sndiri.
ini program bagus bgt, aku harap makin byk usaha yang bisa ikut program demikian ini deh, aminn
menarik sekali program dayamaya bakti kominfo inii. sekarang masyarakat nggak perlu lagi takut berinovasi karena dukungan pemerintah juga selalu ada.
Makin banyak terbantu sama program Dayamaya ininya mbak.
Program yang layak didukung nih agar semakin banyak daerah 3T yang meningkat potensi ekonominya. Pasalnya daerah 3T di Indonesia masih banyak lagi, selain di NTT
Program dayamaya nih keren ya kak jihan, membantu starup muda gini nih buat memajukan daeraj 3T
Autorin, Cakap, dan Jahitin ya program Dayamaya dari Bakti Kemkominfo. Noted. Semoga terlaksana dengan lebih baik lagi, agar tercapai pemerataan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan ya
Salut banget buat dayamaya yang sudah banyak menggandeng start up lain untuk memajukan daerah 3T dan sudah terbukti meningkatkan skill para mitranya di daerah tersebut
Kalau ke Sumba dan melihat budaya tenunnya itu memang bisa banget untuk terus dikembangkan dan dibantu melalui program-program bermanfaat seperti Dayamaya dari BAKTI ini ya. Salut berkembang terus perekonomian Indonesia
aku yakin masih byk start up yang berharap uluran tangan pihak2 yang bisa membantu mreka, alhamdulillah salah satunya ada program dayamaya, moga kedepannya maki byk program serupa ya mba