Berbagai pertanyaan sempat berlalu-lalang ketika dulu salah satu saudara saya ada yang lahir dalam kondisi prematur. Apakah bayi prematur bisa sehat dan normal? Apakah mereka bisa tumbuh dengan baik dan bertahan hidup sebagaimana anak-anak yang lahir di usia normal lainnya? Bagaimana ya cara memberikan nutrisi yang tepat untuk bayi prematur?
Berbagai macam spekulasi datang dengan sendirinya tanpa permisi. Semata karena saya khawatir bagaimana jika saya berada di posisi seorang Ibu dengan anak yang lahir prematur.
Bersama dengan Danone Indonesia, beberapa hari lalu saya mengikuti sebuah webinar dalam rangka World Prematurity Day (WPD) atau Hari Prematur Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 November dan sejalan dengan tema tahun ini yaitu ‘A Parent’s Embrace: A Powerful Therapy”. Sayang banget gitu mau melewatkan kesempatan untuk menimba ilmu soal ini.
Seperti gayung bersambut, beruntung banget saat itu Danone Specialized Nutrition Indonesia menyelenggarakan edukasi dengan topik “Peran Orang Tua untuk Dukung Anak Prematur Tumbuh Sehat dan Berprestasi” dengan menghadirkan pembicara yakni Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) selaku Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi dan Irma Gustiana Andriani, S.Psi., M.Psi selaku Psikolog Anak dan Keluarga, secara daring pada 15 November 2022 lalu.
Hadir pula orang tua dari Shahnaz, seorang gadis dengan segudang prestasi yang dulunya dilahirkan prematur. Dalam sesi webinar saat itu disebutkan pula lho bagaimana trik dari Ibunya untuk mendidik Shahnaz hingga memiliki segudang prestasi tersebut. Selengkapnya simak artikel ini sampai habis yuk!
Apa Itu Bayi Prematur? Apakah Bayi Prematur Bisa Sehat dan Normal?
Jika mendengar pemaparan dari Ibu Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) – Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi, bayi prematur merupakan bayi yang dilahirkan kurang dari 37 minggu usia gestasi atau usia kehamilan yang sesungguhnya. Karena kelahirannya tidak sesuai dengan waktu yang “seharusnya”, oleh karena itu bayi prematur dikategorikan sebagai anak yang high risk atau berisiko tinggi.
Kenapa Bayi Prematur Punya Risiko Tinggi?
Kok bisa punya risiko tinggi? Ya, karena janin yang ada di dalam perut mengalami pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan waktu yang telah dibuktikan secara ilmiah. Misalnya penyempurnaan sel-sel yang membentuk paru-paru di minggu ke-18, pembentukan sel-sel otak di minggu-minggu ke-20 hingga 30 dan seterusnya. Bayangkan bagaimana jika anak-anak tersebut lahir ketika pembentukan organ-organnya belum sempurna?
Tentu saja hal tersebut berisiko tinggi bukan? Oleh karena itu pertumbuhan dan perkembangan anak-anak tersebut harus dipantau.
“Semua anak butuh dipantau, terlebih bayi prematur. Mereka punya risiko serta tantangan yang lebih kompleks dibandingkan anak-anak yang lahir cukup bulan di awal kelahirannya,” tegas Prof Rinawati.
Apakah kemudian pemantauan bayi prematur cukup di 1000 hari pertamanya? Tidak berhenti di situ ya ternyata teman-teman. Menurut pemaparan Prof Rinawati ketika memasuki usia sekolah, yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah kesehatan metabolik anak. Karena sering kali menjelang usia remaja, muncul gejala pubertas terlalu dini karena gangguan hormon.
Inilah salah satu alasan mengapa pemantauan anak-anak prematur harus dilakukan sesering mungkin dengan melibatkan berbagai macam dokter spesialis. “Idealnya anak dengan risiko tinggi harus ditangani oleh tim khusus yang terdiri atas tenaga kesehatan dari berbagai ilmu multi disiplin.”
Dengan melakukan pemantauan secara rutin maka intervensi nutrisi juga dapat dilakukan optimal. Meski anak prematur lahir dengan berat badan yang tidak sama dengan anak lahir cukup bulan, bukan berarti targetnya kemudian adalah menjadikan anak itu gemuk. Bagaimana menjadikan anak lahir prematur yang berat awalnya 500 gram menjadi ideal?
“Itu tugas dokter. Menaikkan berat badan anak prematur tidak perlu cepat-cepat karena tidak ada yang instan. Semua harus diupayakan dengan sungguh-sungguh,” jawabnya.
Artinya orang tua harus berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengetahui intervensi nutrisi yang tepat untuk anak lahir prematur. Terkait berat badan, sambung Prof. Rinawati, yang terbaik adalah protein hewani. “Harus ada protein hewani seperti daging, telur atau ikan.”
4 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Tumbuh Kembang Sehingga Bayi Prematur Bisa Sehat dan Normal
Masih dari Prof Rinawati bahwa bayi prematur bisa sehat dan normal kok. Namun ada empat hal yang harus diperhatikan oleh orang tua dalam tumbuh kembang anaknya, yaitu:
- Physical health : masalah kesehatan dapat timbul pada anak lahir prematur dengan berbagai macam kondisi. Mulai dari gangguan pernafasan dan ketergantungan oksigen karena masalah pada paru hingga gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran yang harus dideteksi sedini mungkin. Begitu juga dengan masalah stunting yang membuat pertumbuhan otaknya yang tidak optimal.
- Learning and Cognition : harus distimulasi agar mampu mencerna informasi serta berkomunikasi dengan orang di sekitarnya. Hal ini yang akan memengaruhi keterampilan pra sekolah dan akademisnya. Dalam Journal of America Medical Associaton atau JAMA mengungkapkan, hampir semua anak prematur di semua kategori (moderate to late preterm, very preterm dan extremely preterm) dapat masuk sekolah tepat waktu, sama dengan anak normal lainnya, baik TK, sekolah dasar, maupun menengah. Bahkan tak sedikit dari mereka yang memiliki bakat luar biasa yang tak disangka-sangka.
- Mental Health : Jangan banding-bandingkan dengan anak lain, karena setiap anak itu unik dan hanya milik si anak itu sendiri. Ibu-ibu aja ngga mau kan dibandingkan dengan Ibu-ibu lain? Begitu pun si anak.
- Quality of Life : Bu Irma selaku Psikolog Anak yang hadir dalam rangkaian webinar kemarin juga menambahkan bahwa anak prematur dapat menjalani kehidupan yang sehat dan Tangguh dengan fungsi keseluruhan yang baik. Bahkan kebutuhan skin to skin contact yang tinggi akan memaksimalkan perkembangan otak anak. Kualitas hidupnya pun punya peluang yang sama dengan anak yang lahir dengan cukup bulan.
Namun sekali lagi, orang tua harus selalu berperan aktif dalam memonitor tumbuh kembangnya.
“Orang tua tidak boleh acuh, pemantauan anak yang lahir dalam kondisi high risk harus terus dilanjutkan, tidak hanya berhenti sampai perawatan selesai atau sampai usia 2 tahun saja. Pemantauan anak-anak, termasuk anak risiko tinggi seperti anak yang lahir prematur harus dilakukan bahkan sampai dia memasuki usia dewasa agar berkembang menjadi SDM yang unggul,” – Prof. Rinawati.
Pernyataan Prof Rina juga didukung oleh Bapak Arif Mujahidin selaku Corporate Communication Director Danone Indonesia. Beliau juga menambahkan bahwa betapa pentingnya peran orang tua dalam intervensi nutrisi bayi prematur dan bayi normal sekalipun sejak dini.
“Adalah hak anak Indonesia untuk tumbuh berprestasi dan menjadi generasi maju, tidak terkecuali anak lahir prematur. Dan orang tua memiliki peran penting untuk mengontrol asupan nutrisi anak lahir prematur sejak dini sehingga kebiasaan makan bergizi seimbang akan membuat anak lahir prematur tumbuh optimal,” ucapnya.
Beruntung sekali saya sebagai seorang Ibu mendapatkan edukasi Bicara Gizi seputar pertanyaan yang selama ini belum terjawab, Apakah Bayi Prematur Bisa Sehat dan Normal?
Dari penjelasan berbagai narasumber mulai dari dokter spesialis anak hingga psikolog anak semakin semakin menegaskan bahwa yang memengaruhi tumbuh kembang anak selain genetika adalah lingkungan. Dimana faktor lingkungan selain status gizi juga termasuk stimulasi dan kualitas pengasuhan.
Dari faktor stimulasi, Bu Irma sebagai psikolog anak menjelaskan bahwa ketika orang tua melakukan stimulasi maka hal tersebut akan merangsang otak untuk membentuk sinaps baru antar sel-sel otak. Semakin sering dirangsang maka akan semakin kuat sinaps antar sel-sel otak. Inilah yang nantinya akan membuat variasi antar sinaps semakin kompleks dan luas.
Inilah mengapa kunci dari stimulasi kognitif adalah belajar melalui pengalaman atau experiental learning. Anak-anak harus diberikan diberikan peluang untuk mengeksplorasi agar dapat mencoba hal baru sehingga banyak neuron di otaknya tersambung secara kuat dan kompleks. Maka dari sinilah tumbuh kembang anak prematur secara kognitif terjadi.
6 Langkah Stimulasi Potensi Anak Prematur
Dalam webinar Bu Irma menyebutkan ada enam langkah stimulasi potensi anak prematur yang bisa dilakukan sejak dini.
- Deteksi dini gangguan kesehatan yang artinya penting bagi orang tua untuk berkonsultasi dengan dokter secara aktif untuk menemukan serta mengatasi segala hambatan yang dialami anak sejak dini. Penanganan sedini mungkin sangat penting untuk mencegag ketidakcukupan gizi yang diperlukan untuk perkembangan otak yang optimal.
- Meningkatkan imunitas untuk meminimalisir segala gangguan kesehatan.
- Menemukan tanda awal potensi anak. Sama halnya dengan anak yang lahir non prematur, anak prematur juga penting untuk mendapatkan pantauan dari orang tua. Perhatikan kebiasaan dan minat anak, berikan peluang untuk eksplorasi dan mendorong kreativitas anak.
- Menumbuhkan percaya diri karena mereka rentan terhadap rasa tidak percaya diri. Bagaimana caranya? Yakni dengan memberikan kasih sayang, jangan memberikan label tertentu padanya, memotivasi anak untuk mau mencoba, serta puji usahanya ketika melakukan sesuatu.
- Modifikasi kegiatan dan terapi. Anak yang lahir prematur dengan beberapa hambatan membuat orang tua harus berpikir kreatif agar keinginan anak untuk eksplorasi tetap terpacu. Sehingga kesempatan pengembangan potensi anak tetap optimal. Misalnya terapi sensori integrasi untuk mengembangkan kemampuan belajar, konsentrasi dan emosinya.
- Menjaga kualitas emosi orang tua. Karena apapun bentuk stimulasi yang diberikan kepada anak untuk mengoptimalisasi kemampuannya akan terhambat jika orang tua tidak terampil mengelola emosinya.
Bicara dari sisi orang tua, Irma menyebutkan ada beragam tantangan psikologis yang bisa dirasakan. Mulai dari ketidaksiapan mental, postpartum emotion, tantangan ketika menyusui, kurang percaya diri, kelelahan, kemampuan finansial, masalah keluarga, dukungan pasangan, hingga stigma tentang anak prematur. Itulah mengapa orang tua harus lebih dulu mampu mengelola emosinya semata agar anak tetap berada dalam hubungan yang aman dan nyaman maka bisa dimulai dari penerapan langkah pertama dan kedua.
Berkenalan dengan Sosok Benazir Shahnaz Alqori, Bukti Bahwa Bayi Prematur Bisa Sehat dan Normal, Bahkan Berprestasi!
Peran orang tua dan lingkungan terdekat dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak lahir prematur menjadi anak yang berprestasi ada pada sosok Benazir Shahnaz Alqori yang akrab disapa Shahnaz. Shahnaz lahir dengan berat 529 gram dengan usia kelahiran 25 minggu.
Kini ia duduk dikelas 9 dan memiliki segudang prestasi mulai dari mengikuti balet selama delapan tahun hingga mengikuti National Science and Mathematics Olympic.
“Insya Allah tanggal 19 November nanti akan mewakili sekolah untuk tampil di Manila Ochestra atas undangan Kedutaaan Besar Indonesia untuk Filipina,” ucap orang tua Shahnaz, Desi Fatwa.
Bagi Desi semua prestasi anaknya adalah wujud ketekunannya dalam memberikan nutrisi yang optimal dan stimulasi yang baik serta dukungan kasih sayang dari keluarga yang mendampingi tumbuh kembang anaknya. Meski banyak perawatan intensif yang harus dijalani sejak kecil, namun orang tua Shahnaz tetap memberikan kepercayaan bahwa dirinya dapat tumbuh seperti anak-anak lainnya.
Jadi tidak ada alasan bahwa bayi prematur tidak bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. Bahkan mereka juga punya kesempatan yang sama dalam meraih prestasi sebanyak-banyaknya. Semoga artikel ini bermanfaat ya!
Referensi:
Hasil webinar Bicara Gizi Danone “Peran Orang Tua untuk Dukung Anak Prematur Tumbuh Sehat dan Berprestasi” bersama Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) selaku Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi dan Irma Gustiana Andriani, S.Psi., M.Psi selaku Psikolog Anak dan Keluarga.
Jujurly, dulu aku juga sempet ngira kalo bayi prematur itu harus digemukin, ternyata harus ideal yah.
Pernah sih denger cerita temen yg anaknya prematur. Jadi, memang butuh perhatian dan perawatan khusus, bahkan sampe dia besar ya. Dukungan orang-orang terdekat juga penting, supaya anak prematur juga bisa PD untuk upaya tumbuh berkembangnya jadi lebih baik.
waktu hamil Kilan, hampir-hampir saya juga melahirkan prematur. tapi setelah rawat inap satu minggu, gak jadi. tapi setelah melahirkan kilan, dalam satu ruang ada juga sesama new mom yang melahirkan prematur. Bahkan bayinya ada dalam inkubator hampir 6 bulan. ternyata memang serentan itu ya, dan setelah keluar dari inkubator lalu pulang masih harus tetap diawasi. bukan itu saja, masa tumbuh kembangnya juga tetap diperhatikan. tapi bukan berarti bayi prematur tidak dapat tumbuh dengan normal, baik, sehat dan berprestasi ya mba
Wah, baru tahu saya ini cerita tentang Shahnaz. Keren sih peran orang tuanya dalam mendampingi tumbuh kembang anak. Sebagai orang tua, saya jadi merasa termotivasi, hihihi.
Sedih ketika tahu fakta bahwa setiap 30 detik ada bayi prematur meninggal di dunia ini. Tapi bahagia juga ketika sekitar 75% kasus bayi prematur bisa hidup sehat wal afiat. Kehamilan adalah sebuah masa yang penuh rasa deg-deg ser. Kelahiran prematur salah satunya adalah ujian juga bagi mommies dan daddirs untuk berjuang memberikan kehidupan terbaik bagi ananda.
Kalau kurang dari 37 minggu, aku dan anak-anakku juga masuk prematur mbak Ji.
Semua lahir saat masih 8 bulan di kandungan. Alhamdulillah kami baik-baik saja
Sejauh ini memang dapat info kalau bayi prematur high risk. Tapi dengan meningkatkan imunitas bisa meminimalisir segala gangguan kesehatan.
Sekarang udah bukan zamannya lagi bayi prematur dijejali banyak mitos. Semua bisa dijawab dengan penjelasan dari sisi medis. Bayi prematur sama seperti bayi-bayi lain, dilihat dari sisi kekebalan tubuh, kognitif, juga afektifnya. Hal yang berat mungkin itu hanya intervensi di awal nutrisinya. Ibu harus memberikan asupan tepat dan usahakan tetap mengASIhi bayi prematurnya.
Selain kesehatan bayi yang lahir prematur, keluarga juga harus saling menjadi support sistem untuk saling menguatkan, ya, terutama sang ibu yang melahirkan agar tak menjadi kekecewaan, tetapi menjadi semangat untuk menjaga bayi agar dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat
Ini pengetahuan baru buat aku. Selama ini tahunya bayi prematur itu bayi yang lahir sebelum sembilan bulan dan riskan.
Dari pembahasan di atas aku menangkap bahwa prestasi atau kemampuan seorang anak itu tidak memandang dia prematur atau tidak. Tidak juga memandang normal atau tidaknya seorang anak.
Justru, hal itu datang ketika sang anaka memiliki usaha dan ketekunan yang gigih. Pastinya, sesuai dengan yang dijabarkan Kak Ji, bahwa semua itu tidak lepas dari dukungan dan usaha orangtua dalam meramu tumbuh kembang anak.
Pada akhirnya bayi prematur maupun non prematur sama saja, yang membedakan hanya kebutuhan perawatan dan pantauannya. Sebab, semua anak tetap membutuhkan orangtua yang telaten dan penuh kasih.
Wah.. Jadi kita gak usah takut dengan nanti bila melahirkan bayinya prematur… Asalkan ibu memberikan nutris dan gizi seimbang… Nah terbukti bahwa bayi prematur ataupun bayi normal sama aja cuma waktu lahiran yg beda aja.
Stigma masyarakat yang kadang over underinstimate ini yang membuat beban mental bertambah, pernah dicertain juga sama bude kalau punya anak yg prematur juga tapi sekarang MaasyaAllah sangat sehat karna pendampingan yang tepat dan kesabaran ekstra
waktu sya lahiran, baby kecil. Takut bgt kalau premature. Dikatain ini itu. Sempet babyblues, untung gk lama. Kalau diingat gk tega bgt liat si kecil bb sgtu. Alhamdulillah skrg uda makin besar dianya
Aku dulunya adalah bayi prematur
Lahir ketika faskes belum selengkap sekarang. Bersyukur banget ibu sangat telaten merawat sehingga baik-baik aja.
Salut sama Benazir Shahnaz Alqori mantap sekali bisa berprestasi sampai level internasional. Semoga sukses terus
Ada anak tetangga yang lahir prematur dan memang dibutuhkan perawatan khusus.
Dengan ketekunan keluarga, sekarang anaknya juga tumbuh sehat.
Semoga kisah ibu Desi membesarkan Benazir Shahnaz yang berprestasi internasional dengan riwayat sebagai bayi prematur menjadi penyemangat ibu2 lainnya.
Aku pernah denger kalo anak2 yang lahir secara prematur biasanya miliki kecerdasan di atas rata-rata (katanya lhoo). Aku juga punya temen yang usia kehamilannya tak pernah mencapai 36-37 Minggu. Saat usia kandungan 8 bulan, dia melahirkan. Katanya rahimnya sempit so bayi tak bisa leluasa bertumbuh di dalamnya.
Aku pernah denger kalo anak2 yang lahir secara prematur biasanya miliki kecerdasan di atas rata-rata (katanya lhoo). Aku juga punya temen yang usia kehamilannya tak pernah mencapai 36-37 Minggu. Saat usia kandungan 8 bulan, dia melahirkan. Katanya rahimnya sempit so bayi tak bisa leluasa bertumbuh di dalamnya.
Ada beberapa temenku yang melahirkan prematur. Tapi alhamdulillah, sekarang anaknya cerdas banget, sehat, dan bongsor lho mba 😂
kayak gak percaya ni bocah dulunya prematur ❤️
Saya jadi ingat saudara yg beberapa Minggu yg lalu melahirkan bayi kembar dan prematur. Akhirnya belum bisa dibawa pulang karena bayinya harus di rawat di RSCM. dan Alhamdulillah akhirnya masa kritis bisa terlewati dan bayinya sudah mulai sehat
saya sendiri dilahirkan sebagai bayi prematur yang lumayan lama didalam inkubator. Puji Tuhan sampai sekarang bisa hidup bahagia dengan kategori semua fungsi tubuh dan perkembangan psikologis normal.
Di awal kelahiran, bayi prematur memang lebih rentan dibanding dengan bayi normal.tetapi dalam pertumbuhan ga kalah dengan yang lahir normal. Jadi ga perlu minder.
Masya Allah Salut sama kegigihan orang tua dan Tim dokter yang menangani Shanaz. Terbukti bayi premature tetap bisa sehat dan berprestasi dengan penanganan yang tepat.
Aku Melahirkan anak pertama dengan kondisi BBLR 2000 gram saja emosi campur aduk, apalagi yang betatnya cuma 500an gram saja. Alhamdulillah sehat dan Cerdas ya Shanaz. Emang Faktor gizi dalam 1000 hari pertama Hidup anak penting sekali untuk diperhatikan.
Anakku hampir prematur dulu, BB-nya ngepas banget cuma 2,5 kg karena dipaksa keluar sama bidannya, kurang dari 2 minggu hpl. Alhamdulillah sekarang udah gede badannya karena banyak kukasih protein hewani.
Orangtua dan dokter bekerjasama ya agar tumbuh kembang bayi prematur bisa lebih baik. Ini jadi pengetahuan nih buat calon orangtua nantinya
Ya Allah suka miris melihat bayi lahir prematur tapi dengan treatmen dokter dan para perawat membuat bayi prematur tumbuh sehat tak kurang apapun.
Ada tmn anakku yg dulunya prematur skrg sehat tak kurang apapun
Sepupu saya dulu lahir prematur. Syukurnya sehat walafiaf sampai sekarang. Rupanya perawatan bayi prematur lumayan banyak ya mbak.
Setelah baca artikel ini, mataku makin terbuka, Kak. Bahwa setiap anak memiliki hak yang sama baik prematur ataupun non prematur, namun yang perlu digarisbawahi, anak yang lahir prematur harus ekstra dalam pantauan dokter dan orangtua ya Kak. Berbicara anak yg lahir prematur, tepat 3 bulan lalu, ada saudara siti yang juga mengalami hal sama, di usia kandungan belum lengkap, sudaj harus melahirkan bayinya karena alasan kesehatan. Dan alhamdulillah dengan dukungan keluarga, serta keinginan dan kegigihan seluruh dokter juga tenaga kesehatan yang bertugas, alhamdulillah kini bayinya tumbuh sehat kak. Namun mesk begitu tetap harus dalam pantauan terus ya kak..
Kalau di sekitarku kebanyakan memang bayi yang lahir prematur itu nggak tertolong. Mungkin karena di desa ya. Jadi fasilitasnya kurang memadai. Atau pertolongannya terlambat. Dan lain-lain.aku juga nggak paham.
Tapi kalau lahirnya langsung caesar di rumah sakit yang gedhe sih masih bisalah diusahakan. Kayak bayi tetanggaku itu. Lahirnya prematur.
Dedeknya masih bisa diselamatkan. Dan memang harus dalam observasi tim dokter. Jadi pulangnya nggak barengan sama ibu dari rumah sakit.
Dulu anakku yg kedua diprediksi prematur. Saat itu edukasi seperti ini belum banyak jadi khawatir juga karena ilmunya belum punya. Terus cari2 info inkubator untuk bayi prematur juga. Alhamdulillah bayinya lahir cukup usia.
Semoga edukasi seperti ini bisa meluas ya. Terutama di kalangan ibu muda dan masyarakat umum yg belum banyak akses seputar ilmu kesehatan
Kisah Ibu Desi dan Benazir Shahnaz Alqori mengajarkan bahwa sebagai orang tua harus tahu langkah yang kudu dilakukan saat menemukan anak prematur, termasuk asupan nutrisinya, tentunya dengan pantauan tim dokter agar lebih maksimal.
Aku juga dulunya prematur 7 bulan. Semestinya kan 9 bulan ya… Efek ketika dewasa memang mudah lelah. Sudah semestinya semua calon ibu dan ayah mesti untuk berusaha terbaik untuk buah hatinya.
Pas banget baca tulisan Mbak Jihan. Saya izin share ke adik ipar yang beberapa bulan lalu melahirkan bayi prematur. InsyaAllah terlahir prematur tetap bisa tumbuh dan berkembang secara optimal ya, Mbak
Putra saya prematur. Karena sejak delapan bulan udah sungsang. Ditambah saya jatuh kecelakaan kendaraan jadinya meski kecil tetap lahiran saja. Alhamdulillah sih sampai sekarang anak sehat selamat. Semoga anak lainnya juga tumbuh kembangnya maksimal ya
Keren ya Shahnaz, baru tahu aku ceritanya dan ternyata menjadi bukti anak prematur tetap bisa tumbuh dengan baik kok ya. Saat ini juga ilmu kedokteran sudah semakin canggih sih, ibu yang melahirkan anak prematur tak lagi perlu khawatir. Tapi di sisi lain, jadi catatan juga buat para ibu yang berencana hamil, agar melakukan persiapan juga sebaik mungkin untuk mencegah terjadinya kelahiran prematur.
Betapa penting peran dari orang tua terhadap anaknya yang lahir dalam keadaan prematur. Orang tua harus lebih fokus dalam memantau tumbuh kembang dan kesehatan anak. BTW turut bangga dengan Shahnaz yang bisa memiliki segudang prestasi, pastinya orang tua shahnaz juga telah bekerja keras dalam mendidikan dan menjaga shahnaz.
Memang punya anak lahir prematur butuh kekuatan mental dan fisik terutama di awal-awal sejak kelahiran sampai bayi bisa beradaptasi dengan dunia luar. Kalau sudah melewati masa kritis baru bisa bernafas lega. Meski ke depannya masih banyak PR untuk tumbuh kembang si anak.
wah iya nih sering ya jadi pertanyaan. tapi memang alhamdulillah aku juga nemuin banyak bayi yang lahir prematur tapi pertumbuhannya normal dan sehat banget. walau pas lahir keliatan lebih kicik hehe
Kupikir, perawatan ekstra bayi prematur itu hanya sampai anaknya berat badan normal aja, ternyata sampai remaja juga. Noted nih Mbak,
memang perawatannya harus ekstra ya, karena lahir belum waktunya, jadi butuh perlindungan khusus. Adikku juga dulu prematur, keinget pas baru beberapa bulan lahir, kita gak boleh pegang hihi lihatnya hanya dari jauh gitu.. tapi Alhamdulillah jadi anak yang paling cerdas deh, sekarang udah melalang buana ke negeri orang hihi
Udah jadi saksi hidup juga Mbakji, tetangga ada yang punya bayi prematur. Alhamdulillah sekarang udah gedhe, sehat wal afiat pula. Emang semua tak bisa lepas dari peran orang tua yang membersamai dengan penuh kasih ya, Mbakji
Bayi premature dapat tumbuh kembang dengan baik, peran orang tua dan dokter juga ya atas asupan gizi makanan dan kesehatan mungkin lebih ekstra diperhatikan ya
Saya pernah tahu ada seorang yang melahirkan bayi prematur. Bereat badannya jauh dari bobot bayi pada umumnya, Tapi nyatanya ia tumbuh normal dan sehat seperti anak-anak lainnya.
Harus di pantau terus ya kak. Beberapa kasus di sekitarku, yang lahirnya prematur agak lemah. Tapi banyak pula yang sehat selalu. Perlu penjagaan yang ketat dan observasi dokter selalu
Masya Allah makasih banyak mbak ilmunya. Aku ga punya anak prematur, tapi ini memang perlu diketahui oleh semua orang agar semuanya mendukung quality of life premature babies everywhere.
Waaah masyaalloh info nya mbak
Sebagai pasangan baru yang pengen juga punya anak, semoga nanti bisa dampingi tumbuh kembang anak mulai masih di dalam perut sampai besar.
Jadi paham klo semisal prematur harus gimana ya mbak dengan materi nya