Hai Miiko! Siapa nih yang sudah tidak asing dengan tagline tadi? Penggemar komik pasti tahu dong Hai Miiko? Satu-satunya komik yang sampai saat ini masih saya pertahankan untuk terus dibaca dan dibeli ketika ada edisi baru rilis di toko buku. Hai Miiko menurut saya adalah komik yang ramah anak, selain punya nilai hiburan untuk pembaca remaja hingga dewasa seperti saya.

Agak miris ketika banyak anak-anak yang tidak punya jawaban ketika ditanya, buku apa yang menjadi favorit mereka? Atau bacaan yang bagaimana yang menjadi kesukaan mereka untuk dilakukan di waktu senggang? Karena sebagian besar pasti menjawab, saya tidak suka baca. Atau, “baca status whatsapp, instagram story atau timeline Facebook dong Buuu..” 

Antara Bowo Alpenliebe dan Hai Miiko

HAII MIIKO

Perkembangan anak di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari sisi pendidikan, sosial dan kesehatannya.
Indonesia masih menempati 17 negara yang termasuk di dalamnya memiliki angka “stunting” yang cukup tinggi dibanding negara-negara lain (sumber : Departemen Gizi Masyarakat, IPB).
Stunting pastinya akan memberi efek langsung pada tingkat kecerdasan yang akan berdampak pada pendidikan anak di Indonesia, begitu juga dari sisi sosialnya.

Tidak heran jika akun Bowo Alpenliebe lebih populer dan dikenal oleh anak-anak zaman now daripada tokoh-tokoh inspiratif macam Qonita Kurnia Anjani yang berhasil meraih medali emas di ajang Europan Exhibition of Creativity and Innovation 2016 di Rumania, atau Rio Haryanto mungkin? Atau buku bacaan anak yang tidak lagi menarik menurut mereka.

Sisi lain, entah kenapa, komik Hai Miiko ini tak pernah membuat saya bosan sedari mengenalnya di bangku SMA, hingga saat ini. Apa saya yang kurang gaul ya sehingga kurang update bahwa mereka juga suka dengan komik ini? Atau bacaan anak yang lain.
Ceritanya sangat sederhana namun menyentuh sisi lemah dari hati kita. Cerita yang diambil dari keseharian anak kelas 5 SD ini sungguh banyak mengajarkan tentang apa itu adab pada guru, orang tua, teman, serta edukasi tentang banyak hal.
Cerita keseharian yang penuh makna.
Yakin, pasti akan jatuh cinta kali pertama membaca.

Miiko, Marichan dan Yuuko adalah tokoh yang merepresentasikan bahwa persahabatan yang tulus juga tidak akan terlepas dari pertengkaran. Namun yang terpenting, akhirnya mereka saling membaikkan dan meneguhkan satu sama lain meskipun marahan. Lucu, khas anak kecil yang mungkin sempat kita lupakan bahwa mereka juga punya sisi yang patut kita contoh.
Menunggu Miiko keluaran terbaru yang durasinya cukup lama akhirnya membuat saya membeli seri 30 ini dua kali, dan harus rela mengakui bahwa hanya butuh waktu 30 menit untuk menyelesaikannya. Lalu tak sabar menanti berbulan-bulan kemudian.

Saya ingin berusaha memulai perubahan dari hal terkecil dan terdekat. Saya mulai “meracuni” keponakan-keponakan dengan bacaan anak-anak seusia mereka seperti Miiko ini. Alhamdulillah disambut baik dan antusias hingga ada beberapa jilid yang harus saya relakan diadopsi oleh mereka.

Mudah-mudahan dari yang kecil dan dekat ini, bisa menular pada yang lain untuk mengembalikan minat baca anak dan mengalihkan perhatian mereka dari gawai canggihnya barang sejenak.
Selamat #harianaknasional 💕