Sejak zaman SMA, kira-kira tahun 2004 Malang Kota sudah punya acara rutin tahunan yang diselenggarakan di sepanjang Jalan Ijen. Konsep acaranya lucu, sehingga hampir selama tiga sampai empat tahunan acara tersebut diadakan saya tidak pernah absen untuk datang. Selain karena lokasinya berdekatan dengan rumah, tampilan dan jajanan yang disuguhkan di acara tersebut juga tidak kunjung membuat saya bosan.

Acara tersebut dinamai Malang Tempoe Doeloe atau di kalangan anak-anak muda disingkat dengan MTD. Setiap MTD datang, banyak teman-teman yang mengajak untuk mengunjungi acara ini sekaligus untuk ajang reuni. Sepanjang Jalan Ijen disulap dengan nuansa 1945an pasca kemerdekaan. Ada juga pameran mobil dan motor lawas. Pengunjung juga diharapkan untuk memakai baju tempo dulu karena setiap hari ada hadiah bagi yang memakai kostum paling menarik dan sesuai dengan dresscode.

Selain pameran barang-barang tempo dulu, ada destinasi lain yang bisa kita kunjungi yaitu Museum Brawijaya yang letaknya tepat berada di seberang Perpustakaan Daerah. Disana kita bisa melihat peninggalan-peninggalan bersejarah zaman sebelum kemerdekaan mulai dari Merpati yang bisa mengirim surat hingga Gerbong Maut yang terkenal itu. Gerbong yang menewaskan hampir seratusan pribumi karena kekurangan udara saat perjalanan romusha.

Kita juga bisa menikmati berbagai kuliner tempo dulu yang mungkin sudah jarang kita temui lagi akhir-akhir ini. Mulai dari kue putu, gulali, hingga krupuk jadul. Acara ini digelar selama dua hari berturut-turut. Jadi bisa dibayangkan bagaimana penduduk kota Malang hampir memenuhi kawasan ini dalam waktu dua hari, terlebih di malam hari. Penuh sesak dan lama-lama tidak bisa menikmati dengan santai karena harus berdesakan dengan banyak pengunjung lain.

Oleh karena itu mungkin Pemerintah Kota melakukan sedikit perubahan dengan konsep MTD ini. Sudah lama MTD tidak lagi diadakan di kawasan Jalan Ijen, tapi dipindah di Alun-Alun Kota Malang depan Masjid Jami’ dengan menggandeng beberapa sponsor lain seperti Hotel dan kawasan restoran tempo dulu yang kebetulan letaknya masih berada dalam satu area dengan alun-alun.

Untuk tahun ini ada banyak sekali event yang diselenggarakan lho, seperti Latihan Memasak BitterBallen di Hotel Riche. Hotel yang terkenal dengan bangunannya yang lawas dan letaknya berada di sebelah TB Gramedia Basuki Rahmat. Ada juga Festival Kopi di Sarinah yang letaknya tepat di depan Alun-Alun, ada juga layar tancap yang bisa kita saksikan secara gratis, dan masih banyak lagi.

Kalau kamu ingin melihat bagaimana masa muda kakek nenek kita, yuk datang ke acara bergengsi ini, sekalian ngopi bareng juga boleh di Festival Kopi 🙂