“Pesen mie satu ya Lek.” Disini, panggilan Lek berasal dari kata Paklek atau Bulek, meskipun tidak ada hubungan darah. Pokoknya kita panggil “Lek” aja, hehe. Entah anak sekarang, jangan-jangan panggilnya sudah ganti jadi Om mungkin? Hehe…

Konon, mie ayam ini sudah ada sejak aku masih belajar berjalan. Rasa mie ayamnya tidak kalah dengan mie ayam yang dijual di mall atau ruko-ruko ternama yang iklannya terpampang dimana-mana. Namanya sudah terkenal sampai seantero kota. Ketika berkunjung kesini, tanya saja pada travel atau pengemudi angkot atau taksi online, “Mie Ayam Jalanin Aja dimana ya?” pasti mereka akan mengantarmu sampai tujuan. Lalu menikmati mie ayam pinggir jalan yang nikmatnya tiada tara itu.

Meskipun kebersihannya tidak terjamin karena letaknya selalu dilalui mobil-mobil, motor bahkan truk, namun mie ayam ini selalu jadi jujukan orang-orang yang tengah menantikan makan siang. Kalau pagi, seringnya jadi jujukan mamak-mamak sosialita yang sedang menunggui anaknya bersekolah. Di depan mie ayam ini ada Taman Kanak-Kanak yang legendaris juga. Bayangkan saja untuk pendidikan usia dini saja perlu tes masuk agar bisa diterima.

Mie Ayam Pinggir Jalan. Mengapa tidak memilih ruko atau tempat yang lebih besar agar konsumen nyaman? Suatu ketika aku menanyai Lek Mie Ayam itu dengan hati-hati.

“Ah, begini sudah cukup. Syukur sudah bisa nyekolahkan anak hingga kuliah. Itu sudah cukup. Kami menikmatinya. Kalau pindah ke ruko nanti bukan mie ayam lagi namanya, ganti jadi mie hotplate mbak, hehe..”

Aku tersenyum. Kesederhanaan serta sikap tawakkalnya menjadi pengingat bagiku. Teringat sebuah nasihat yang sering kudengar, zuhud itu bukan dari tampilanmu. Tapi dari hatimu. Izinkan dunia berada di genggamanmu tapi tidak dalam hatimu.

Jalanan ini juga mengajarkan padaku untuk tidak takut pada rizki yang sudah dijamin oleh Allah. Mulai dari penjual cilok, batagor, arbanat atau penjual kaki lima lain, rizkinya sudah

dijamin oleh Allah hingga ajalnya menjemput. Tak perlu susah tak perlu khawatir. Ah, Lek semoga dirimu sehat selalu. Aamiin.

#30haribercerita #30HBC1908 #30HBC19