Mind Platter yang diartikan sebagai Bejana Pikiran ini awalnya saya pikir buku bergenre self improvement yang banyak memuat teori-teori sosial atau emosional dalam diri seseorang. Ternyata tidak.
Sudah tahu kan judul buku yang sedang hits ini?
Mind Platter adalah sebuah kumpulan prosa modern yang akan membuatmu lebih mencintai diri sendiri. Kumpulan gagasan. Secuil harapan yang diinginkan oleh Najwa, agar kita mampu membangun rumah di dalam diri sendiri, untuk hidup, cinta dan berkarya tanpa rasa takut.
Arti bejana menurut KBBI adalah benda berongga yang dapat diisi dengan cairan atau serbuk dan digunakan sebagai wadah; bak (tempat air); tabung; bajan; jambang. Sedangkan pikiran adalah hasil berpikir (memikirkan), angan-angan, akal budi maupun ingatan. Jika melihat dari judulnya maka bisa saja kita berasumsi bahwa Mind Platter adalah angan-angan, akal budi maupun ingatan yang terhimpun dalam sebuah kotak (kemudian diibaratkan sebagai bejana) dari seorang Najwa Zebian. Perempuan berdarah Lebanon-Kanada yang sudah menelurkan tiga karyanya, salah satunya Mind Platter ini.
Mind Platter mencoba memberitahukan pada kita semua sebagai pembaca bahwa segala hal baik maupun buruk dalam hidup ini berasal dari pikiran kita. Tergantung bagaimana sudut pandang kita untuk memahaminya.
Salah satu cuplikan Mind Platter yang membuat saya terkesan adalah bagian ‘Renungkan’ ini contohnya.
Mengapa aku melakukan apa yang kulakukan?
Tanyakan ini pada dirimu sendiri ketika hendak melakukan sesuatu. Permata yang diletakkan tidak pada tempatnya menjadi tidak berharga. Jadi, ketika waktu dan tenagamu digunakan tanpa tujuan, kau tidak bergerak ke mana pun.
Lihat, bagaimana kalimat itu begitu mendalam ketika kita membacanya. Kemudian saya berpikir ‘Apa tujuan saya melakukan ini? Apa tujuan saya menulis review ini? Benarkah saya sedang stagnan, tidak bergerak ke mana pun?’
Salah satu contoh cuplikan kalimat itu saja membuat bejana pikiran saya terbuka dan terisi dengan hal baru. Lalu kemudian tersadar bahwa seharusnya menit-menit yang kita gunakan untuk menjawab pertanyaan diatas akan membantu menyelamatkan tahun-tahun yang terbuang percuma. Jangan sampai kita melakukan suatu hal tapi tak mengerti untuk apa tujuannya. Akhirnya kita akan merasa sudah jauh berlari dan melalui banyak hal, ternyata hanya lelah yang didapat. Hanya diam di tempat, tidak bergerak kemana-mana.
Masih banyak lagi santapan jiwa yang ditulis Najwa di dalamnya. Tentang sayap yang patah, kejujuran, janji, mimpi, hingga takdir sekalipun. Akhirnya satu puisi penutup yang bisa saya kutip dari Mind Platter untuk saya hadirkan dalam review kali ini agar kita merasa lebih segar dan punya kesempatan untuk bahagia, tidak hanya sekali, tapi berkali-kali.
Untuk hati dalam dirimu, jangan takut merasa.
Untuk mentari dalam dirimu, jangan takut bersinar.
Untuk cinta dalam dirimu, jangan takut mengusada.
Untuk samudra dalam dirimu, jangan takut menggusar.
Untuk keheningan dalam dirimu, jangan takut jeda.
Mind Platter, Author : Najwa Zebian
Diterbitkan dalam Bahasa Indonesia pertama kali oleh Penerbit Gramedia, Agustus 2019, 210 halaman.
Jeda itu pause, pause itu puasa..
Berikan jeda, supaya yang goyang jadi tenang.
Buat saya pribadi, buku ini memang memberikan pesan positif, dan ditulis dengan indah. Tapi membosankan dan ‘gantung’.