Kadang pernah berpikir seperti ini, “Ya Allah ini hidupku kenapa drama banget ya.” Seolah tiada hari tanpa kejutan dari langit. Ada yang menyenangkan, juga memilukan.

Tapi di sisi lain sangat bersyukur Allah kasih berbagai macam tanjakan dan turunan yang MasyaAllah sekali.
Enam tahun berdua, akhirnya Allah kasih kesempatan untuk kami, memikul amanah yang tentu tidak mudah, dan sangat tiba-tiba.

Berat, sangat berat, tapi insyaAllah bisa kami lalui dengan baik. Ya Allah jangan lepaskan urusan kami dariMu barang sekejap saja. Sungguh, kami benar-benar tidak mampu jikalau bukan karena pertolongan dan kasih sayangMu..

Sejak Isya datang pada Januari 2019, hidup saya berubah 180°. Mulai dari ritme tidur hingga kebiasaan. Isya memang memberi sinar dalam hidup saya. Justru darinya saya belajar banyak hal. Saya belajar bersabar, bersyukur, mengatur waktu hingga keuangan. Darinya saya dapat banyak limpahan berkah. Maka celakalah orang-orang yang menyia-nyiakan amanah yang dititipkan Allah padanya.

Al isya adalah setitik cahaya ketika hidup ini berhenti disitu-situ saja. Satu tahun bersamanya saya banyak melahirkan tulisan demi tulisan. Saya merasa cahaya inilah yang menyadarkan agar berhenti menyia-nyiakan waktu. Narasi Gurunda lahir, terpilih menjadi Penyuluh Teladan, blog tumbuh optimal, beberapa tulisan yang akhirnya dimuat di media massa, dan banyak kebaikan lain yang mampir dalam hidup saya. Alhamdulillah..

Meski dulunya saya berpikir akan sangat berbeda rasanya membesarkan anak dari rahim sendiri dan yang tidak. Namun ternyata fitrah manusia untuk menyayangi anak-anak tumbuh lebih kuat daripada prasangka.

Isya, 15 bulan

Bismillah, semoga kita bisa menjadi orangtua seperti Imran dan Hanna saat Maryam hadir ke dunia lalu menjadi wanita yang dirindukan surga. Semoga Allah berikan kesabaran seperti Nabi Zakaria dan al Isya saat membesarkan Nabi Yahya serta melindungi Maryam dari kejahatan para musuhNya.

Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah…
Mulai sekarang, kita bertiga ya.
Nak, izinkan Ibuk belajar banyak darimu ya. Semoga Allah pautkan hati kita agar selalu mengingatNya.
Kelak jika Ibuk dan Bapak tiada, percayalah bahwa dirimu sangat dicintai dan sangat diinginkan. Benar, kamu sangat diinginkan. Terimakasih sudah hadir dalam kehidupan kami, sebagai cahaya yang menyadarkan kami akan banyak hikmah dalam dunia yang fana. Al Isya.

#OneDayOnePost #rwcodop2020 #RWCDay26 #Ramadhan2020

Disunting ulang pada 19 Mei 2020