Berdasarkan pengalaman, tumbuh kembang bayi 9 bulan secara normal sudah bisa merespons dan bersosialisasi. Begitu juga yang terjadi pada Isya. Banyak perkembangan dalam dirinya yang membuat saya takjub atas ciptaan Allah yang begitu luar biasa ini. Meskipun saya tidak bisa menyusuinya secara langsung, memberikan ASI sebagaimana ibu pada umumnya. Namun tumbuh kembang Isya sejak bayi hingga usianya yang 9 bulan lalu memberikan saya rasa optimis bahwa Isya juga bisa tumbuh dan berkembang seperti anak-anak lainnya.

Apa saja yang bisa dilakukan Isya di usia 9 bulannya?

tumnbuh kembang bayi 9 bulan

Tumbuh Kembang Bayi 9 Bulan

Seiring kesadarannya yang berkembang, ternyata Isya sudah bisa bereaksi pada saat situasi tertentu yang sebelumnya tidak menjadi masalah baginya. Hal yang paling saya ingat adalah ketika ia sudah bisa mulai merengek menangis saat harus diantar ke daycare karena saya harus pergi bekerja.

Jika sebelumnya ia akan baik-baik saja dan tampak tenang atau bahkan biasa saja ketika saya meninggalkannya bersama dengan guru atau adik atau eyangnya, kini dia sudah mulai mengerti ketika akan ditinggalkan oleh ibunya. Namun di usia 9 bulan kemarin, dia juga tidak menangis berlama-lama ketika terpaksa harus ditinggal. Karena perhatiannya pun mudah dialihkan. Berbeda saat umurnya satu tahun lebih. Bakalan ada drama sebelum berangkat kerja di sebuah daycare. Itu pasti dan terjadi hampir setiap hari.

Perkembangan Motorik dan Kemampuan Berbicara

Secara umum tumbuh kembang bayi 9 bulan memang membutuhkan ruangan yang lapang dan aman untuk bergerak. Seperti merangkak, berdiri, serta menjelajahi sekitarnya. Begitu pula dengan Isya. Hal ini dikarenakan dia sudah dapat melakukan berbagai hal seperti :

  • Memindahkan mainan dari satu tempat ke tempat lainnya. Meskipun dengan merangkak, Isya senang sekali memindahkan mainannya dari luar ke dalam kamar tidur. Ia pun juga senang sekali melakukan kegiatan passing bola atau menggelindingkannya berulang-ulang.
  • Setelah belajar berdiri dengan berpegangan, dia akan belajar untuk menekuk lututnya untuk duduk dari posisi berdiri. Posisi kesukaan Isya pada saat begini adalah berpegangan pada dipan tempat tidur.
  • Tumbuh kembang bayi di usia 9 bulan sudah dapat menunjuk benda dengan jari telunjuk, memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan yang lain, merangkak dengan sangat aktif seolah tiada hari esok untuk berhenti. Bahkan dia juga sudah dapat merangkak dengan kedua lutut dan tangan kanannya saja, karena tangan kiri dipakai untuk memegang mainan. Luar biasa.
  • Bayi 9 bulan secara umum juga sudah dapat menjelajahi ruangan dengan berjalan kaki perlahan-lahan sambil berpegangan pada sofa atau meja di sekeliling ruangan. Oleh karena itu ketika Isya sedang mengenakan kaos kaki, saya selalu memastikan kaos kakinya memiliki alas karet atau anti selip karena jika tidak akan berisiko untuk jatuh (karena permukaan lantai yang licin jika bergesekan dengan kaos kaki).
  • Dia akan mencoba meraih berbagai benda dan memperhatikan cara kerja satu benda dengan benda lain, seperti keran air yang dibuka atau cara memegang telepon genggam yang mengeluarkan bunyi. Lalu menirunya. Sungguh luar biasa. Pada fase ini saya sangat berhati-hati ketika harus menggunakan ponsel di depan Isya. Karena ia sudah mulai bisa meniru apa saja yang saya kerjakan.

perkembangan motorik bayi

Karena sudah dapat bergerak ke mana-mana, wajib bagi kami sebagai orangtua untuk menjauhkan berbagai benda yang berisiko membahayakan dari jangkauannya. Seperti tempat colokan listrik, kabel, atau benda-benda kecil yang rentan untuk ditelan begitu saja dan membahayakannya.

Adapun soal kemampuan bicaranya, Isya sudah dapat mulai memahami kata-kata yang saya ucapkan, lalu meresponnya.

Misalnya ketika saya bertanya, “Dek, suara apa itu?” Isya pun dapat menunjuk pada telepon yang berderingatau menoleh dan menunjuk ke arah sumber suara. Begitupun ketika saya bertanya, “dimana dek tadi bolanya?” Isya langsung cepat merangkak ke arah benda yang dimaksud lalu mengambilnya. MasyaAllah.

Meskipun kadang Isya belum bisa memahami kata tidak atau jangan. Namun kata psikolog anak, ia bukannya tidak memahami. Sebenarnya dia paham namun kadang menggoda kita untuk tetap melanggarnya. Terlebih jika kita bereaksi secara berlebihan ketika ia melanggar larangan. Meskipun begitu tak kenal lelah saya mengenalkan dan menerapkan aturan sederhana padanya. Seperti “Isya tidak boleh membuang makanan ya.”

Hal paling menggemaskan adalah ketika ia mulai bisa menirukan suara atau gerakan orang di sekitarnya. Bahkan jika moodnya sedang baik, ia sering menirukan apa yang saya kerjakan. Entah itu menyapu, menulis, membaca buku, hingga ketika makan.

Tumbuh Kembang Bayi 9 Bulan dalam Kemampuan Sosial

Pada usia ini saya merasakan juga sebagaimana yang telah banyak dokter anak bilang bahwa bayi berada pada titik puncak rasa tidak nyaman ketika tidak berada bersama orang tua atau orang terdekatnya. Kondisi ini membuat rekreasi bersama bayi menjadi lebih sedikit merepotkan karena dia perlu terus menyesuaikan diri bertemu orang-orang dan suasana baru.

Oleh karena itu sampai usia Isya satu tahun saya baru mengajaknya untuk keluar kota, bertemu dengan banyak orang baru, mengenalkan suasana baru juga padanya. Biasanya saya akan membawa banyak mainan yang biasanya ia sukai. Seperti buku bergambar, busy book, hingga boneka Teddynya untuk mengalihkan perhatian saat dia sedang merasa tidak nyaman.

Namun di sisi lain, terkadang Isya juga senang menjadi pusat perhatian di kala itu, asal ada saya di sampingnya. Dia bisa mengeluarkan suara atau gerakan-gerakan yang dapat menarik perhatian dan mengundang tawa. Saat makan pun, tumbuh kembang bayi 9 bulan sudah bisa berbagi makanan dengan orang di sekitarnya. Seringkali saya disuapi olehnya dan ketika saya menerimanya, Isya akan senang sekali.

tumbuh kembang isya usia 9 bulan

Meskipun di usia ini Isya belum bisa banyak bicara dengan kosa kata yang banyak, namun saya tetap bangga karena kemampuan motoriknya sempurna. Tumbuh kembang bayi 9 bulan ini bisa saja berbeda pada tiap anak yaa teman bloger. Karena saya percaya perkembangan anak berbeda-beda pada tiap-tiap fasenya. Maka jangan pernah membandingkan anak kita dengan orang lain 🙂