Jumat, 15 Desember 2023 Malang diselimuti dengan awan yang mendung pagi itu. Namun saya bergegas karena tak mau sedikitpun terlambat dan melewatkan pernyataan bersama untuk kota Malang bebas TB.

Press Conference yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Kota Malang dan SSR YABHYSA Kota Malang ini bertujuan agar tidak ada lagi stigma negatif masyarakat tentang penularan dan penanganan TBC.

SSR YABHYSA Kota Malang

Kepala SSR YABHYSA Kota Malang (kiri), dan dr. Husnul Muarif (Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang) tengah serta penanggung jawab pengobatan TBC dari Dinkes Kota Malang (kanan)/dokpri.

Hapus Stigma Negatif, Yuk Berpikir Positif dan Ambil Peran Aktif Bersama SSR YABHYSA Kota Malang

Sebagaimana yang kita tahu, hampir setiap penderita TB selalu dijauhi oleh orang-orang terdekatnya. Bahkan keluarganya sendiri. Banyak kasus seperti ini, sehingga tak heran orang dengan TB sangat menghindari screening. Lebih baik sakit dibanding dijauhi kan? Inilah tugas kita bersama sebagai blogger sekaligus sebagai anggota masyarakat yang juga punya andil di dalamnya untuk mengubah stigma negatif ini.

Harus teman-teman ketahui bahwa penanggulangan TBC ini merupakan program strategi nasional di Indonesia. Di antara strategi tersebut di antaranya:

– Penguatan komitmen

– Peningkatan akses layanan TBC

– Intensifikasi upaya kesehatan

– Peningkatan peran serta komunitas dan pemangku kepentingan

– Penguatan manajemen program

SSR YABHYSA Kota Malang dan Dinas Kesehatan Kota Malang menangkap strategi ini dan terus memberikan penguatan, intensifikasi, sekaligus peningkatan peran serta komunitas dan pemangku kepentingan, sehingga program nasional ini bisa tercapai sesuai dengan timeline yang telah ditentukan.

Hal ini sudah dibuktikan dengan data dari Dinkes Kota Malang untuk capaian SPM Kota Malang pada Januari – Oktober 2022 yakni sebanyak 13.904 terduga TBC atau setara dengan (81,74%) pasien yang diobati sebanyak 1.774 orang, lalu ada 18 orang TB Resisten Obat (RO), Kasus TB anak sejumlah 200 anak.

Pernyataan Bersama Upaya Kolaborasi Penanggulangan TBC Bersama SSR YABHYSA dan Dinas Kesehatan Kota Malang

SSR YABHYSA Kota Malang

SSR YABHYSA Kota Malang, Kadinkes dan staff, serta awak media

Dalam pertemuan kali ini Ibu Ruly Narulita, M.AP sebagai Kepala SSR YABHYSA Kota Malang menyampaikan sambutan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk mengedukasi masyarakat sekaligus menggerakkan seluruh lapisan masyarakat di Kota Malang untuk ikut memberikan edukasi terkait TB.

Dalam beberapa minggu kemarin, SSR YABHYSA bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Malang telah mendesain RW bebas TB dengan menghimpun dukungan dari berbagai macam kalangan. Yakni RW6 kelurahan Jodipan bersama dengan Kecamatan Sukun, TK Aisyiyah, SD Aisyiyah, dan perguruan tinggi yang diundang yakni FK UMM, Supra Oen, Aisyiyah Sukun, Muslimat Sukun, Majelis Kesehatan PDA Kota Malang untuk mendesain RW bebas TB.

Sebagaimana yang disebutkan oleh Staff Program SSR Yabhysa Kota Malang, Yayuk Widianah, SE:

YABHYSA adalah mitra dari Dinas Kesehatan Kota Malang yang selama ini bekerjasama untuk penanggulangan TB. Sudah banyak upaya yang telah dilakukan oleh petugas, baik dari Dinkes maupun dari kader YABHYSA. Sejauh ini kami melakukan pengukuran dengan indikator RW Bebas TBC. Yakni memastikan bahwa seluruh warga RW sudah mendapatkan sosialisasi terkait TBC. Warga juga sudah melakukan screening sesuai indikasi. Jika sudah demikian maka sudah bisa dikatakan RW bebas TBC.

staff program SSR YABHYSA Kota Malang

Staff Program SSR Yabhysa Kota Malang, Yayuk Widianah, SE (dokpri).

Bersama Bapak camat dan seluruh lurah (11 kelurahan) di Kecamatan Sukun, Puskesmas Janti, Ciptomulyo dan Mulyorejo, beberapa sekolah, TK ABA, FIKES UMM, SD Muhammadiyah 5, dan ITSK RS dr Soepraoen Malang, Aisyiyah se-Kota Malang, Muslimat dan Muhammadiyah Kota Malang juga sudah bersiap untuk bersinergi mewujudkan RW bebas TB di seluruh Kota Malang.

Selain itu, Yayuk Widianah, S.E juga menyebutkan bahwa organisasi perempuan terbesar, Muslimat dan Aisyiyah juga siap untuk menggerakkan kader-kader rantingnya untuk mewujudkan tujuan mulia ini.

Ditutup dengan paparan dari dr. Husnul Muarif selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang tentang potret kota Malang dalam rangka menuju eliminasi TB di tahun 2030 ini sudah mengalami kemajuan yang pesat.

kepala dinas kesehatan kota Malang

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang. dr. Husnul Muarif memaparkan capaian program (dokpri).

Dr. Husnul Muarif mengatakan harus optimis!

“Tentu semua ini tidak bisa diselesaikan hanya dari Dinkes saja, namun kita juga butuh bantuan dari masyarakat. Salah satunya dari SSR YABHYSA Kota Malang.”

Semua lapisan masyarakat bisa menemukan gejala-gejala TB, lalu dirujuk ke Puskesmas (layanan kesehatan rujukan) untuk dilakukan tes TCM (Tes Cepat Molekuler) yang ada di Puskesmas Rampal Celaket dan Puskesmas Polowijen. Sedangkan yang lain ada di Rumah Sakit-Rumah Sakit yang sudah dibagi secara regional.

Dari TCM tersebut sudah bisa dipastikan apakah TBC atau bukan. Lalu setelah itu, segera obati. Diobati maka harus diawasi oleh relawan PMO (pengawas minum obat) sampai sembuh. Jangan sampai pasien mangkir minum obat hingga menyebabkan kerugian untuk dirinya sendiri.

Meskipun dalam tantangannya, memang yang paling sulit adalah memberikan edukasi pada keluarga yang terdampak TB. Apalagi yang satu rumah dan mengaku tidak akan tertular, padahal tinggal di satu atap, atau bahkan satu tempat tidur.

Namun di luar semua faktor eksternal dalam rangka penyembuhan pasien TB tersebut, kota Malang sudah meraih capaian program sebesar 120% yang artinya melebihi target yang dicanangkan dari pusat. Oleh karena itu capaian program ini bisa disebut BERHASIL.

Satu hal yang disampaikan oleh dr. Husnul Muarif siang itu dan perlu kita ingat bersama bahwa : TBC memang penyakit menular, tapi bisa disembuhkan! Masyarakat harus mendapatkan informasi yang benar.

Pernyataan dan pemaparan dari dr. Husnul Muarif tersebut disusul dengan pernyataan dukungan dari Camat Sukun, Bapak Widi E Wirawan, S.Sos, MM melalui teleconference. Bapak Widi sangat mendukung program zero TB dan akan totalitas mendukung para kader dan juga pemangku kepentingan.

SSR Yabhysa Kota Malang

teleconference bersama Camat Sukun, Bapak Widi E Wirawan, S.Sos, MM

Bagaimana di lingkunganmu? Masihkah stigma negatig tentang pasien TB ini tinggi? Yuk ubah stigma tersebut dengan membagikan tulisan ini sebanyak-banyaknya ya!