adopsi hutan

Adopsi Hutan Yuk! Jalan-Jalan Virtual di Hutan Konservasi Leuser

72 Comments

Photo of author

By jeyjingga

Adopsi hutan Indonesia adalah salah satu cara para “pejuang hutan” atau yang biasa disebut tim ranger untuk memberikan solusi pada teman bloger sekalian, khususnya orang-orang perkotaan untuk bisa ikut berperan aktif dalam usaha pelestarian hutan. Kalau dulunya ada adopsi pohon, maka sekarang ada yang namanya adopsi hutan. Kemarin, saya berkesempatan untuk ikut “jalan-jalan virtual” ke Hutan Konservasi di wilayah Leuser bersama para ranger itu.

adopsi hutan

Tepatnya hari Jumat kemarin tanggal 2 Oktober 2020 saya berkesempatan untuk menghadiri online gathering bersama 29 bloger dari 200-an jumlah bloger yang mengikuti lomba blog Hutan Itu Indonesia bersama dengan Blogger Perempuan Network (BPN). Hadir di tengah-tengah kami Mas Christian, perwakilan dari Program Adopsi Hutan, Hutan Itu Indonesia, Mas Irham (dari LSM Konservasi Leuser) serta Mbak Satya Winnie (blogger, influencer sekaligus pemerhati hutan juga).

Dibuka dengan Lagu Indonesia Raya semakin menambah keharuan saya pada program acara ini. Betapa seringnya kita menyanyikan lagu cinta tanah air, namun tak tahu bagaimana kabar tanah air. Betapa seringnya kita membanggakan kekayaan alam, namun tak setitik pun kita tahu sudut-sudut alam yang mulai tenggelam. Rusak, hancur, bersepai, lapuk, hingga lenyap.

Cerita dari Hutan

Adanya program Hutan Itu Indonesia ini untuk membangun narasi dan kampanye pada masyarakat perkotaan khususnya, dan pada masyarakat Indonesia pada umumnya. Bahwa kita harus segera melakukan sesuatu untuk hutan di Indonesia.

Tanpa dipungkiri bahwa keadaan hutan kita saat ini memang sedang tidak baik-baik saja. Lagi-lagi kita harusnya tidak diam-diam saja. Harus bergerak. Salah satunya dengan tulisan, melalui data, fakta maupun opini. Karena ujung-ujungnya kita harus melakukan sesuatu, khususnya orang kota ya, yang kebanyakan tidak atau belum merasakan langsung bagaimana pentingnya hutan ini bagi kelangsungan makhluk hidup seluruhnya. Mas Christian mengatakan,

Kita yang jarang melihat langsung, bisa jadi tidak bisa mencintai hutan maka kita bisa menceritakannya, salah satunya lewat tulisan. Salah satu aksi nyata ya kampanye lewat tulisan ini.

Lewat online gathering kemarin, kami dibawa Kak Winnie dan Mas Irham jalan-jalan menyusuri hutan Leuser. Sebelum memasuki hutan, Kak Winnie, Mas Irham dan team berhenti di sebuah desa yang terdapat di Leuser ekosistem. Desanya kecil namun menyenangkan. Mungkin ada yang mengira bahwa orang Aceh itu orangnya keras, tidak mau menerima orang luar dan berbagai hal menyeramkan lainnya. Ternyata opini itu salah, dibuktikan bahwa di desa ketambe mereka ramah sekali.

desa ketambe

“Makanya saya sering kembali ke desa ini karena orang-orangnya super ramah sudah seperti keluarga.” Tutur Kak Winnie saat itu.

Selama perjalanannya menyusuri hutan yang mirip dengan hutan terlarang di serial Harry Potter itu, kak Winnie tak henti-hentinya bersyukur. Benar adanya bahwa hutan adalah berkah tersendiri dari Tuhan untuk manusia.

Kawasan konservasi Leuser masih alami dan “tak tersentuh”. Tidak heran jika saat itu Kak Winnie menemukan pohon sangat besar dengan lubang di bagian pangkalnya. Orang-orang menyebutnya Strangler Fig, salah satu pohon parasit yang tumbuh tinggi menjulang serta besarnya batang yang sangat kokoh. Jika dihitung kelilingnya dengan banyaknya jumlah orang yang berdiri di sekelilingnya, mungkin butuh puluhan orang di sana.

Strangler Fig ini disebut parasit karena dia “mencekik” pohon lain supaya bisa tumbuh tinggi, sampai pohon inangnya mati. Namun di sisi lain strangler fig ini jadi sumber makanan penting bagi banyak satwa di hutan, jadi menurut saya ngga jahat-jahat banget. Selain itu ia mendukung keseimbangan ekosistem dalam kawasan hutan ini.

Berada di hutan seperti di atas akan menyadarkan kita banyak hal. Termasuk renungan tentang bagaimana Tuhan menurunkan pandemi untuk umat manusia.

Mungkin pada masa pandemi ini kita sadar bahwa tanpa gadget, tanpa medsos di dunia, kita bisa tetap hidup. Namun tanpa hutan? Kita tidak akan bisa hidup. Tanaman, buah-buahan, udara bersih serta air bersih selalu dari hutan.

(Satya Winnie)

Negeri kita ini diberkati dengan hutan yang luar biasa. Super kaya dan beragam. Betul sekali jika ada slogan Hutan Itu Indonesia karena memang Indonesia pantas mendapatkannya.

Mengapa Adopsi Hutan?

Hutan di Indonesia memiliki keanekaragaman hayati nomor dua di dunia. Indonesia juga memiliki tutupan hutan hujan  tropis terluas ketiga di dunia, setelah Brazil dan Congo.  Meski demikian, Indonesia lebih memiliki keunikan ekosistem karena kondisi wilayahnya sebagai negara kepulauan.  Indonesia memiliki sekitar 17.504 pulau dengan garis pantai terpanjang nomor empat di dunia sejauh 95.181 km (sumber : Live Stream Hari Hutan Indonesia).

adopsi hutan

Letak Indonesia di antara benua Asia dan Australia semakin membuat lengkap keunikan keanekaragaman hayati di dalamnya. Karakteristik flora dan fauna wilayah Asia, flora fauna Australia, dan peralihan dari keduanya dapat ditemukan di Indonesia.  Ekosistem hutan mulai dari pantai sampai dengan puncak pegunungan bersalju abadi juga dapat ditemukan di Indonesia. Nah, komplit banget kan!

Keistimewaan Hutan di Indonesia tentu saja termasuk pada bagaimana ia bisa menjaga kestabilan ekosistem dan jumlah oksigen dalam udara di sekitarnya. Hal ini sangat penting bagi alam, dimana akan berdampak pada kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu semakin maraknya perusakan hutan dengan pembakaran secara disengaja, penanaman sawit, serta pembangunan adalah beberapa faktor yang membuat para pegiat lingkungan sakit hati.

Ikut sedih ketika pohon-pohon ditebang tanpa gerakan penanaman kembali. Banyak yang tidak menyadari bahwa hutan banyak memberikan penunjang kehidupan bagi manusia itu sendiri. Seperti sumber listrik yang berasal dari microhydro. Pernahkah kita berpikir bahwa listrik juga bersumber dari hutan juga? Kalau tidak ada hutan tentu saja tidak akan ada listrik. Lalu air bersih, udara yang sehat, darimana Tuhan salurkan semua itu untuk manusia?

Maka adopsi hutan Indonesia adalah salah satu aksi untuk ikut menjaga pohon tetap tegak berdiri di sana, ekosistem pun ikut terjaga. Saya pun ikut merasakan rasa “memiliki” ketika ada program adopsi hutan ini. Kecenderungan manusia, ketika ia sudah membayar sesuatu, lalu ada perasaan untuk memiliki. Dari situlah perasaan cinta pun akan tumbuh. Cinta pada sesuatu yang kita miliki.

Maka menurut saya adopsi hutan adalah cara yang cukup efektif untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mulai mencintai pohon, mencintai hutan Indonesia. Tidak sembarangan merusak, tidak sembarangan menebang bahkan. Karena ia sadar bahwa menanam pohon adalah untuk melindungi. Untuk siapapun, mau anak siapapun, cucu siapapun, mari kita lestarikan lingkungan kita. Jaga hutan kita, demi anak cucu kita nanti ya 🙂

Apa Yang Bisa Kita Lakukan?

Banyak LSM yang menyuarakan tentang kampanye pentingnya pelestarian hutan. Bahkan mereka pun langsung terjun untuk itu. Aksi nyata para ranger secara sukarela tersebut tentu saja butuh banyak dukungan. Karena Pemerintah sendiri pun belum mengambil sikap serius terhadap isu-isu lingkungan seperti ini. Maka mereka membutuhkan banyak dukungan, salah satunya dari para bloger seperti kita.

kegiatan ranger LSM

Sebagai seorang bloger, kita bisa ikut melakukan aksi kok. Meskipun kita hanya bisa memberi bantuan kecil seperti adopsi hutan dan menulis cerita-cerita positif yang terkait dengan lingkungan dan hutan kita. Semakin banyak yang menulis, maka akan semakin banyak pula informasi yang sampai di masyarakat terkait dengan adopsi hutan dan kondisi hutan kita saat ini. Kalaupun tidak bisa mengikuti aksi kecil itu, masyarakat minimal punya rasa cinta pada hutannya sendiri, Hutan Indonesia.

Jika sebelumnya saya hanya mengetahui lewat bacaan tentang kondisi hutan dan bagaimana adopsi hutan itu, melalui online gathering kemarin saya jadi lebih banyak mendengar, melihat dan berdiskusi secara langsung dengan praktisinya. Rasa sayang pada hutan Indonesia pun semakin tumbuh dan menguatkan saya untuk terus menulis tentang kebaikan, termasuk kampanye adopsi hutan ini. Saya berpikir, kalau tulisan saya untuk saat ini tidak banyak dibaca, tidak banyak juga mengetuk hati banyak orang, kelak mudah-mudahan bisa menjadi bacaan serta mengetuk pintu hati anak, cucu, dan cicit dari generasi kita saat ini.

Hutan, nyanyikan lagu senandung kesejukan
Sumber merdu suara kicauan
Tempat bunga-bunga bermekaran
Memberi sangkar para musafir liar
Hutan hamparkan jutaan nikmat
Dari yang cair sampai yang padat
Isikan kekosongan perut umat
Ciptakan lingkaran himat
Hutan semburkan kesegaran dan cinta
Imbuhkan kenyamanan kehidupan
Tebarkan harmoni alam
Wujudkan banyak harapan
Hutan peneduh langkah umat
Payungi panas dan hujan
Perangi tentara polutan
Dan bukti kebesaran tuhan
(Tim Sastra Majalah Hutan, 2019)
Salam lestari, yuk ikut adopsi hutan!

 

 

72 thoughts on “Adopsi Hutan Yuk! Jalan-Jalan Virtual di Hutan Konservasi Leuser”

  1. Adopsi hutan memang bisa menjadi salah satu solusi untuk melindungi hutan kita. Aku setuju banget sama yang dituliskan mbak Jihan.
    Apalagi untuk kita orang-orang yang tinggal di perkotaan yang ingin berkontribusi tapi tidak tau harus gimana. Aku juga pernah melihat metode seperti ini juga banyak digunakan di luar negeri, jadi ikut senang melihat negara sendiri juga telah menerapkannya 😀

    Reply
  2. Baru tahu soal strangler fig. Pada dasarnya, enggak ada tanaman dan hewan yang jahat. Semua berjalan untuk keseimbangan ekosistem. Cuma manusia yang bisa jadi jahat dan merusaknya. Hiks.

    Reply
  3. Jadi hutan gunung Leuser masih terjaga ya Mba? Hufh syukurlah. Beberapa tahun lalu aku ada dapat undangan tanda tangan petisi penyelamatan hutan Gn Leuser, alhamdulillah sepertinya pihak ranger menang dalam kasus ini. Suka sedih bangettt kalo liat nasib hutan Indonesia, di sini di Kalimantan, rimba terakhirnya akhirnya pelan2 lenyap. Tiap tahun kami kena bencana asap pas kemarau, kalo hujan selalu kebanjiran.

    Reply
  4. Akutu dulu saat masih tinggal di Jakarta, selalu suka kalau pulang kampung karena selama perjalanan bisa melihat hutan-hutan dan perkebunan penduduk. Sekarang setelah tinggal di Malang, jadi suka bawa anak-anak menelusuri hutan-hutan kecil yang ada di sekitaran kabupaten. Sambil bercerita dan edukasi ke anak-anak pentingnya bagi kita semua menjaga alam.

    Reply
  5. Kemarin suami baru dari gunung deket sini. Miris banget, pohon-pohonnya pada ilang semuanya. Kayak keliatan tandus dan rawan longsor juga

    Reply
    • Wujud cinta itu emang nggak bisa diam saja. Harus beraksi, entah itu lewat tulisan yaaa.

      Alhamdulillah gerakan Hutan Itu Indonesia ini menjadi salah satu gerakan yang menggugah sedikit banyak masyarakat utk menengok hutan kembali meski lewat virtual.

      Reply
  6. kayaknya seru banget nih
    semacam 3 dimensi ya kak
    selain dapat pengetahuan tentang hutan
    bisa refreshing menikmati keindahan alam
    pingin juga deh jadinya

    Reply
  7. Karena rasa sayang pun nggak cukup jika nggak punya rasa ikut memiliki. Memang benar sih sekarang banyak hutan beralih fungsi menjadi perkebunan atau apa pun.

    Miris juga sih.

    Apalagi kebutuhan oksigen bukannya berkurang. Malah semakin bertambah tiap tahunnya.

    Eh, tapi sumber oksigennya malah banyak dikurangi ya Mbak.

    Reply
  8. Seru juga jalan-jalan virtual ya, jadi nambah pengetahuan seputar lingkungan, khususnya hutan. Perlu banget untuk melestarikan hutan, apalagi hutan di Indonesia itu paru-parunya dunia. Masa iya paru-parunya mau dirusak juga, kan kebangetan dong ya. Et tapi faktanya memang begitu, masih banyak orang serakah yang menebang hutan untuk kepentingan perut sendiri, tanpa peduli akibatnya.

    Reply
  9. Duh kelewat mau ikut lomba ini.. padahal aku seneng banget sama isu-isu lingkungan dan alam seperti ini. Aku paling sedih kalo hutan alih fungsi jadi lahan sawit, duh.. .manalah udah nggak sehat, lahannya nyaplok pula :'(

    Iya adopsi hutan bs jadi alternatif penyelamat untuk membantu bertindak sesuatu untuk hutan Indonesia.

    Reply
  10. Kak jiha,
    saya auto gugling ingin tau penampakan pohon strangler fig, hihihi. dan ternyata emang pohonnya tinggu dan berlubah dari bawah hingga tengah. gak nyangka kalo dia parasit. tapi jadi habitat makhluk hidup lain ya. semoga keberadaan program adopsi hutan ini, semakin banyak masyarakat yang aware akan pentingnya hutan.

    Reply
  11. Bisa bayangin hutan Leuser ini kayak hutan di kampung Ibuku, daerah Agam, Bukittinggi, Sumbar. Di sana pohonnya juga gede2 buanget. Semoga selalu lestari, biarkan alam berjalan seimbang karena manusia butuh penghidupan

    Reply
  12. Iya bener mba, kita sebagai blogger (eh bloger wkwk) bisa ikut serta untuk menjaga hutan dengan menuliskan konten yang positif tentang lingkungan. Bisa juga dengan menuliskan konten ajakan yang bersifaf persuasif untuk mengajak pembaca agar terus menjaga lingkungan 😀

    Reply
  13. Kebetulan saya tinggal dikalimantan timur, dekat dengan IKN yang baru, membaca tulisan ini saya jadi khawatir, akan banyak hutan yang ditebang pohon pohonnya, yang menjadikan hutan indonesia menjadi berkurang. Semoga dengan kesadaran mengadopsi hutan, bisa menyelamatkan hutan di kalimantan nantinya

    Reply
  14. MasyaaAllah keren banget bisa ikutan online gathering yang di mana hanya orang-orang tertentu yang diundang kan ya. Semoga terus menebarkan kebaikan dalam tulisan Mbak Ji

    Reply
  15. Serunyaa bisa jalan2 virtual… berasa hidup yaa…
    Itu gunung yang putih di mana mbaa? mengingatkanku waktu masi hidup di papua mbaa 🙂

    Reply
  16. makin sering digiatkan acara begini ya mbak, agar kita yang hidup jauh dari hutan juga mengerti kondisinya memang sedang tidak baik baik saja, agar ikut juga berkontribusi untuk reboisasi

    Reply
  17. Walaupun secara virtual tapi tetap berkesan ya mba, di ajak jalan menyusuri Hutan Leuser bareng kak winnie dan kak irham. Tentu dengan tujuan agar peserta blogger dapat melihat bagaimana kondisi Hutan khususnya di Hutan Leuser tersebut.

    Dengan begitu dapat menyimpulkan bagaimana seharusnya kita bertindak dalam wujud nyata bukan hanya sekedar melihat.

    Reply
  18. betul mbak Jihan… lewat tulisan yang menyadarkan akan pentingnya kelestarian hutan, nanti mampu menyuburkan rasa cinta pembaca pada hutan Indonesia.

    Saya sendiri baru mengetahui bahwa negara kita negara yang memiliki hutan terbesar ketiga. Makin cinta deh sama Indonesia yang kaya akan alam suburnya. Hutan salah satunya.

    Yuk mari cintai dan lindungi hutan kita. Hutan itu aset kini dan masa depan.

    Reply
  19. wah… ada adopsi hutan ya. Keren nih programnya!
    kalau dulu saya malah handle project adopsi pohon gitu di salah satu kabupaten di jawa barat. program adopsi pohon waktu itu memberdayakan warga desa.

    Reply
  20. Setiap tersebut kata Leuser selalu saja teringat kenangan bersama ayah di sana. Pemandangan dan alam di gunung Leuser begitu menakjubkan kak.. rasanya pengen mengulang kembali bersama anak-anak.

    Reply
    • Wah mba Icha dari Leuser yah? MasyaAllah mudah-mudahan aku bisa kesana mba, setelah lihat di presentasi mba Winnie kemarin beneran mupeng banget berkunjung kesana

      Reply
  21. Tak Kenal Maka Tak Sayang.
    Semoga tulisan ini dan tulisan 29 Blogger lainnya dapat menanamkan awareness Blogger lain terutama yang memang senang wisata alam, untuk menuliskan hal-hal menarik dari Hutan Indonesia. Sehingga tulisan semacam ini akan lebih banyak lagi.

    Reply
  22. Makin berumur begini saya juga makin concern dengan kondisi alam negeri ini. Kalau dulu kepikirannya gedung2 bertingkat dsb, sekarang malah mikir gimana ini bumi kita bener-bener makin gak hijau. Langit gak lagi cerah karena polusi. Salah satu upaya menghijaukan kembali bumi ini ya memang harus dari hutannya juga yang jelas berkontribusi besar untuk menyumbang oksigen.

    Reply
  23. Hm, aku jadi bayangin hutan konservasi Leuser yang seperti hutan terlarang di film Harry Potter…wow!! Bener enggak terbayang kalau hutan makin berkurang terus lama-lama hilang. Program adopsi hutan mesti kita gaungkan!

    Reply
  24. Walaupun sering ada kabar bencana alam akibat kerusakan hutan, saya senang ada aktivitas menjaga lingkungan hidup seeerti edukasi yang dilkukan secara online ini. Semoga pelan2 bisa berdampak baik bagi alam Indonesia.

    Penasaran sama strangler fig … wuih bisa puluhan orang yang berkeliling ya.

    Reply
  25. Adopsi bisa jadi cara seru dan sangat mudah buat bantu kelestarian hutan ya. Salut sama inisiatifnya, termasuk online gathering yang bisa membukakan mata untuk makin menyadari pentingnya hutan buat kehidupan.

    Reply
  26. Waktu baca nama mba Satya Winnie langsung semangat. Beliau memang sering main ke hutan dan bebukitan sih kalau main ke IG Story-nya. Senangnya bisa jalan jalan seru secara virtual ke Hutan Konservasi Leuser. Semoga hutan di sana tetap terjaga dengan dijalankannya kampanye Adopsi Hutan.

    Reply
    • Aku gak kebayang kalau gak ada para tim ranger. Karena pada kenyataannya banyak pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dan merusak hutan demi kepentigan pribadi.

      Reply
  27. Aku belum pernah merasakan tinggal di dekat hutan. Kalau dikatakan mencintai hutan, ya tentu saja. Ini lebih karena aku suka mendaki gunung dan masuk ke dalam hutan pastinya. Itupun hutan yang sudah berstatus konservasi, ya.

    Mencintai, tapi belum melakukan upaya maksimal. Ini lebih tepat, huhuhu … Sepertinya aku harus bergabung dengan program adopsi hutan untuk menunjukkan kecintaan itu. Lebih dari itu, untuk membiarkan anak cucu kita tetap merasakan manfaat hutan di masa depan.

    Reply
  28. Aku selalu terharu kalau ada event yang diawali menyanyikan lagi Indonesia Raya. Tergugah gitu rasa nasionalismenya. Rasa cinta pada tanah air termasuk juga hutannya pun harus kita tumbuhkan ya. Kehidupan anak cucu kita akan banyak bergantung pada seberapa kuat usaha kita melestarikan hutan.

    Reply
  29. Adopsi hutan? Gak kegedean? Wkwkk… Btw, aku setuju kalo kita harus ngerawat hutan kita bersama karena itu kan penghasil oksigen dan air tanah. Hutan Leuser ini pun cantik banget, suaka margasatwanya masih terjaga pulak di sini…

    Reply
  30. Wiken kemarin aku sekeluarga staycation + ada wedding ceremony di salah satu tempat di Bogor.. Asri sekali tempatnya, bikin betah. Banyak tanaman yang memanjakan mata & indera penciuman

    Reply
  31. Miris klo mendengar kebakaran hutan dan pembabatan hutan yg sdh berpuluh-puluh tahun menyangkut hajat hidup orang banyak. Semoga makin banyak orang dan instasi yg menyadari betapa penting melakukan adopsi hutan, termasuk di hutan konservasi leuser

    Reply
  32. Memang perlu sama sama kekuatan untuk menjaga hutan kita agar tetap asri dan lestari. Serta harus terus diingatkan karena namanya khilaf dan oknum ada aja. Semangat kakak kakak semua

    Reply
  33. Kalau saya karena tinggal di desa masih bisa melihat hutan dan merasakan keasriannya. Tapi sedih juga sih di sini makin banyak hutan yang dialihkan jadi lahan sawit. Dengan aksi kampanye digital yang dilakukan blogger menurut saya bisa menjadi salah satu media edukasi bagi masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan.

    Reply
  34. Kegiatan pelestarian hutan itu penting banget, kalo kita gak bisa berbuat banyak, please minimal banget jangan merusak hutan ya kan mba? Tar malah jadi bencana kalo kita udah ga punya hutan lagi kan

    Reply
  35. Hutan Indonesia memang luar biasa melimpah. Namun karena populasi manusia meningkat maka hutan pun mengecil banyak yg dialihfungsikan demi memenuhi kebutuhan manusia tsb. Nah, masalahnya tanpa memperhatikan dampak di kemudian hari.

    Reply
  36. Hutan Indonesia memang luar biasa melimpah. Namun karena populasi manusia meningkat maka hutan pun mengecil banyak yg dialihfungsikan demi memenuhi kebutuhan manusia tsb. Nah, masalahnya tanpa memperhatikan dampak di kemudian hari ya kk.

    Reply
  37. Hutan Indonesia memang luar biasa melimpah. Namun karena populasi manusia meningkat maka hutan pun mengecil banyak yg dialihfungsikan demi memenuhi kebutuhan manusia tsb. Nah,masalahnya tanpa memperhatikan dampak di kemudian hari ya kk.

    Reply
  38. Hutan di Indonesia semakin lama semakin tergerus oleh pembangunan yang dilakukan. Belum lagi tangan-tangan jahil yang tega merusak hutan hanya untuk menghasilkan uang tanpa peduli ekosistem bumi yang dipijak. Sudah saatnya pembangunan yang dilakukan lebih memperhatikan keberlangsungan ekosistem alam agar kelestarian hutan dapat tetap terjaga.

    Reply
  39. seru banget bisa ikutan gabung online gatheringnya ya mbak, dududu diajak jalan2 ke Hutan Leuser dan Desa Ketambe.. Semoga banyak yang peduli dengan hutan kita, karena untuk menjaga hutan bisa dengan Adopsi Hutan

    Reply
  40. Seru ya online blogger gatheringnya kemaren Mbak Ji… berasa ikutan ke Stasiun Riset Soraya di Hutan Leuser, Subulussam. Saya aja yg tinggal di Sumatera br tau kl ada ranger dan cerita2 memukau lainnya dri Leuser.

    Reply
  41. Sebagai blogger selain menulis jg bisa membantu dengan berdonasi ya kak, itung2 jg misal dapet job bs berbagi2 untuk alam. MasyaAllah luar biasa insight yg didapat dr online gathering ini 😀

    Reply

Leave a Comment