“Darimana air itu?”
“Dari sumur di belakang sana.” jawab perempuan kecil itu.
Miss Kuroyanagi kemudian berjalan mengitari halaman belakang rumah untuk melihat. Tapi tak menemukan sumur di sana.
“Kau bilang sumurnya di belakang…”
“Kira-kira 4.8 kilometer ada di belakang sana,” jelasnya.
Saya membaca salah satu catatan perjalanan Miss Kuroyanagi bersama anak-anak Totto Chan di Tanzania sambil tercengang. Bocah itu memberi air yang sangat berharga, sekalipun berlumpur, yang dibawa sejauh 4,8 kilometer.
Kisah Anak-anak Totto Chan Mencari Air Bersih
Kisahnya tidak berhenti di situ. Kisah yang dibawa dari anak-anak Totto Chan, Miss Kuroyanagi, yang didapuk sebagai Duta Kemanusiaan UNICEF pada tahun 1995-2005. Buku tersebut saya baca di tahun 2018. Berkat buku itu juga saya semakin menghargai, memahami, dan belajar bagaimana air adalah sumber daya tak terbatas yang akan segera menjadi sumber daya yang terbatas.
Negara itu, Tanzania dan Nigeria adalah dua negara yang kebetulan dikunjungi Totto Chan. Negara dengan curah hujan tak lebih dari 2 sentimeter setiap tahun. Salah satu negara yang mengalami kekeringan terparah selama ini.
Suhu udaranya bisa naik sampai ke 62,7 derajat Celcius. Sedangkan di Indonesia banyak orang mulai mengeluh jika suhu mencapai lebih dari 20 derajat Celcius dan AC tidak dioperasikan. Negara itu, dipenuhi oleh gurun pasir dengan banyak bangkai sapi yang ambruk dan mati. Sapi dan binatang ternak lainnya yang mati kelaparan karena tidak ada rumput dan air.
Bagi mereka, kematian hewan ternak hampir sama dengan kematian mereka sendiri. Karena orang-orang nomad di sana mencari penghidupan dengan melintasi gurun pasir, mencari rumput dan air untuk ternak mereka, lalu membawanya ke pasar untuk dijual saat hewan-hewan tersebut sudah besar.
Namun tanpa air, keadaannya akan sama bagi manusia.
Jika melihat betapa melimpahnya air bersih di negara tropis seperti Indonesia ini, mungkin kita tidak akan percaya ada anak-anak di belahan dunia lain membutuhkan air yang sedang kita hambur-hamburkan. Membiarkannya mengalir ketika tak terpakai, menyisakannya dalam wadah air minum kemasan, dan masih banyak lagi.
Melihat Pembangunan Resort dengan Air Terjun Kecil Buatan
Sementara itu di sisi lain, saya melihat bagaimana salah satu resort di kota saya dibangun begitu megah. Begitu memasuki pintu gerbang, kita akan bisa melihat bagaimana kolam-kolam panjang itu dialiri air tawar. Jika ditelusuri, memanjang menuju bagian dalam resort, semua kolam kecil yang memanjang itu menuju satu tempat. Lalu menjadik gemericik air terjun kecil buatan yang dinikmati para pengunjung ketika menikmati hidangan di restoran.
Darimana mereka mendapatkan air sebanyak itu?
Namun permasalahannya bukan darimana, melainkan untuk apa? Melihat begitu banyak air hanya digunakan untuk pemuas netra para borjuis itu, saya jadi sedih.
Membayangkan bagaimana anak-anak di Angola, Nigeria, dan Tanzania meminum air lumpur, mengantre untuk mendapatkan air di sumur dengan jarak tempuh 4-5 kilometer di tengah panasnya matahari yang membakar. Saya yakin di Indonesia, bahkan di sekitar saya pun banyak yang masih kekurangan air bersih untuk minum, masak, dan bersih diri.
Air yang saat ini kamu buang-buang, sangat dibutuhkan oleh orang lain. Jumlah air yang saat ini kamu buang, adalah jumlah air yang tidak akan didapatkan oleh anak cucumu kelak (pesan ibu)
Jadi, yuk ikut berperan serta menghargai air. Cukup dengan langkah sederhana dan dimulai dari diri sendiri 🙂
#HariAirDuniaXXIX2021 #MengelolaAirUntukNegeri #SigapMembangunNegeri
Referensi :
Totto Chans Childrens by Tetsuko Kuroyanagi
Tumben ringkas Mbak Ji 😁. Biasanya panjanggggg
Dibatasi mba. Maksimal 3000 karakter 😂😂
Oh pantesan. Aku rasa belum sepenuhnya kelar yang mau disampaikan mbak Ji.. kek harus selesai gitu.. hehe…
Tipsnya cakep mbak. Di rumahku belum ada shower nih.. perlu pasang shower nih biar bisa lebih hemat hehe.
aku dirumah gapake shower, masih pake gayung bentuk love :p
Haha asal ngga dibuang2 aja mba lovenya 😂
Terkadang kurang peduli dan egoisnya kita tanpa memikirkan ada mereka di sana yang membutuhkan air bersih. Kuy lebih peduli lagi
eh iya aku baru ngeh kalo gak terlalu panjang ya reviewnya hehehe but it’s good review
Eh aku dong pas selesai baca langsung nyeletuk dalam pikiran “ehh kok uda habis aja :D”, wkwkwk..
Biasanya kan artikel mba Jihan panjang2. Baca ini kok ngerasa kayak aku lagi digantung heheheh.. *becanda ya mba 😉
Pemikiran sama yang berulang kali bikin aku overthinking soal bagaimana ada belahan dunia sangat amat kering. Sementara di sini air berlimpah tapi suka disia-siakan
duhhh kita mesti bersyukur ya kak, masih mudah mendapatkan air dan hujan juga turun rutin. Diriku selalu memanfaatkan air dengan baik seperti mandi dengan shower dan bilasan bersih untuk siram tanaman
Baguuss bgt mba, cerita Totto chan ini.
btw, aku setuju dgn pesan Ibu; Air yang saat ini kamu buang-buang, sangat dibutuhkan oleh orang lain. Jumlah air yang saat ini kamu buang, adalah jumlah air yang tidak akan didapatkan oleh anak cucumu kelak
Ini kisah yang inspiratif. Begitulah seharusnya cerita anak-anak. Dari situ kita bisa menjelaskan lebih lanjut hal-hal lainnya
Penting banget mengajar banyak orang pentingnya menghemat air.. Air begitu berlimpah tapi terkadang kita suka lupa dengan mereka yang di daerah kekurangan air.
Anak-anak di rumah juga selalu diajarkan untuk hemat air dan juga energi kak. Pernah kukasih video anak Afrika yang sedang minum air kotor kalo di sini mungkin kayak kubangan gitu.
Makanya kalo buang-buang air berarti gak bersyukur. Gitulah caraku biar anak-anak lebih baik
Tulus sekali anak-anak Totto Chan ini. Sama lah kondisinya dengan di Bali mba. Coba bayangkan, Bali kan dikelilingi lautan semua. Air tawarnya itu sumbernya ya dari tiga danau yang ada di sana dan sekarang Danau Batur, Buyan, dan Tamblingan sudah semakin mendangkal. Airnya udah berkurang drastis. Apalagi penyebabnya kalo bukan untuk memenuhi kebutuhan resort dan hotel di sekitarnya. Bahkan sudah lumrah kita jumpa resort yang setiap kamar ada kolam renangnya.
Sekarang saja sudah terasa kan bagaimana air menjadi sumber daya mahal di beberapa daerah yang gak punya air tawar layak minum. Mereka harus beli galon seumur hidup, atau bila beruntung menampung air hujan.
Suka banget sama pesan kamu kak, air bersih perlu dihemat demi anak cucu kita kelak ya kak.. Semoga aku juga di mampukan bijak gunakan air.
Sedih bacanya. Masih banyak negara-negara terutama bahagian Afrika yang masih kekurangan air, boleh dikata kekeringan.
Mandi pakai shower memang lebih hemat ya…
bagus sih ini reminder banget biar kita lebih bijak menggunakan air ya, kdg mungkin terlalu menyepelekan, pdhl kbyg kan kalo misal pas mudik di kampung halaman, kdg suka kesulitan air gak kaya di kota besar
Eh ini ga ada sambungannya lagikan? Hehehe…
Hemat air itu ga instan, saya harus super bawel ke anak, baru deh diikuti…
Bener banget mbak hemat air tuh penting banget saya juga paling cerewet nih soal hemat air kalau di rumah soalnya sering miris kalau lihat ada penduduk di belahan daerah atau negara lain yang kekurangan air.
Saya pernah mendengarkan orasi ilmiah seorang pakar lingkungan, bahwa di masa depan nanti orang2 memperlakukan sumber air bagaikan sumber minyak bumi saking berharganya, huhuu
Mbak Jihan emang selalu kreatif dalam mengembangkan tulisan. Bikin takjub. Bagaimana menghubungkan antara anak-anak Totto chan dengan how to save water. Duuh, panutan pokoke.
Kisah ini perlu sekali dijadikan bahan edukasi buat generasi muda. Agar mereka juga faham pentingnya air dan tidak sembarang menggunakan air untuk keperluan yang mubazir.
Thanks review nya mba
Ya ampun, quotenya bikin ngelus dada plus terharu. Anak cucu kelak memang butuh sumber daya air, jadi biasakan ebrhemat & efektif saat memanfaatkan air. Thank mbak menambah wawasan ini
Jadi teringat kalau saya belum menyelesaikan bacaan Totto Chan Gadis Cilik di Jendela. Huwa. Ada lagi ini buku yang pengen saya baca. Seandainya saya mengenal buku ini ketika sekolah dulu… Tapi baguslah dari pada gak pernah tahu sama sekali. Buku yang masih pas dibaca untuk orang dewasa 🙂
Makanya perumahan modern zaman sekarang, di kamar mandinya pasti memakai shower. Gunanya biar hemat air selain supaya praktis.
Orang sekarang juga males nguras bak mandi, mending pakai ember kecil buat nampung air di kamar mandi.
Cerita Toto Chan ternyata pesannya bagus. Sering lihat covernya, tapi belum pernah baca
Makanya perumahan modern zaman sekarang, di kamar mandinya pasti memakai shower. Gunanya biar hemat air selain supaya praktis.
Orang sekarang juga males nguras bak mandi, mending pakai ember kecil buat nampung air di kamar mandi.
Cerita Toto Chan ternyata pesannya bagus. Sering lihat covernya di rak toko buku, tapi belum pernah baca
aku suka sekali dengan totto chan, “alumni” sekolah keretanya sasako kobayashi memang menjadi orang hebat semua. bicara soal ekspoitasi sumber daya alam terutama air memang ngeringeri sedap ya Kak Ji, ironis aja gitu. tapi apapun jadi kalah kalau urusan nya sudah dengan kekuasaan dan politik. meski begitu, kalau ada yang dirasa tidak benar kita harus lawan sih. or at least seperti totto chan nih