#BPNRamadan2020

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. (Sumber : alodokter Indonesia)

pict from unsplash.com/
@sushioutlaw

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Kalau dulunya kita hanya mengenal SARS yang ramai dibicarakan, saat ini bentuk mutasi dari virus tersebut disebut sebagai Covid-19. Banyak referensi yang telah membahas tentang apa sebenarnya Virus Covid-19 ini. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi baru lahir, anak-anak, dewasa hingga lansia.

Mulanya, virus ini ditemukan pertama kali di wilayah Wuhan, China pada Desember 2019. Kita yang berada di Indonesia saat itu tentu saja tidak menyangka bahwa virus ini akan sampai ke tanah air dalam jangka waktu yang relatif cepat. Bahkan dalam hitungan bulan, virus ini sudah menjadi pandemi. Statusnya sudah menyebar ke seluruh negara di dunia, kecuali Antartika.

Banyak saluran televisi, media elektronik, bahkan koran berlomba-lomba menyiarkan berita perihal Covid-19. Saat semua negara sibuk menyediakan payung sebelum hujan, dengan sangat percaya diri berbagai teori dikeluarkan oleh para ilmuwan dadakan di Indonesia. Bahwa Covid-19 tidak akan bisa menginfeksi orang-orang Indonesia. Alasannya bermacam-macam, mulai dari alasan karena heterogenitas kromosom atau gen yang dibawa oleh orang-orang Indonesia hingga alasan yang sengaja dibuat selucu mungkin. Seperti, gimana orang Indonesia mau terinfeksi virus? Banjir aja dibuat renang, cuci baju, bahkan sikat gigi.

Lalu seperti bom waktu, DHUAR! Virus yang semula dianggap remeh itu pun sampai di Indonesia dan baru ditemukan pada awal Maret 2020. Suspek yang semula ditemukan di ibukota itu, masih tidak membuat orang-orang di kota lain berhenti beraktivitas. Kebanyakan masih menganggap virus itu tidak akan sampai ke daerah mereka masing-masing. Hingga ibukota memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar, barulah mereka sadar bahwa virus ini tidak main-main.

Penyebarannya begitu masif dan sangat cepat. Tidak mengenal usia, jenis kulit, bahkan jabatan. Setingkat Mentri pun bisa terinfeksi. Di saat seperti inilah masyarakat akhirnya terbangun dari keterlenaan yang panjang, kesombongan yang tak berkesudahan. Mudah-mudahan Allah mengampuni kita semua dan segera mengangkat pandemi ini dari bumi kita tercinta.

 

Malang, 20 April 2020

Hari ke-37 #dirumahaja

#BPNRamadan2020-1