Tiap kali penat dengan pekerjaan maka hal pertama yang kulakukan adalah mencari kudapan. Mulai dari cilok Pak Koboy depan kampusku dulu, sempol, sampai cimol pasar yang bumbunya bikin batuk itu.

Setelah kenyang, hati pun riang lalu pekerjaanpun bisa dilanjutkan.

Begitu juga saat jenuh dengan aktivitas sehari-hari. Esoknya pasti mengajukan proposal ke adik yang gampang disogok itu untuk menemaniku jalan-jalan ke toko buku, lalu diakhiri dengan jajan. Mulai jajan mie-mie an kesukaanku sampai kelas berat macam bakso president atau prima yang ada parunya. Wah endeus cin!

Segera setelah itu pikiran menjadi segar kembali. Alhamdulillah, jenuh dengan kehidupan tidak pernah, dan jangan sampai merasakan itu. Karena untuk menjadi hidup seperti ini butuh perjuangan sperma dan ovum yang berat hingga menjadi embrio, lalu lahir dan bertumbuh di keluarga yang sangat kusyukuri.

Penuh syukur membayangkan bagaimana jika aku dilahirkan di tengah suku Uyghur? Bagaimana jika kedua orang tuaku harus ditahan di kamp-kamp penuh siksa dan derita?

Intinya, jika jenuh lakukan hal yang kau suka, makan misalnya. Lepaskan stressmu untuk hal-hal produktif. Jangan sepertiku yang fokus pada produksi lemak saat jenuh melanda.

Itu saja.

#OneDayOnePost #DesemberMenulis #DesemberDay18