Kartini adalah salah satu pahlawan perempuan di Indonesia yang diabadikan dan diperingati dalam satu hari khusus. Bagaimana kiprah dan jasanya, siapapun tidak akan asing akan hal itu.

Sejarah adalah wawasan keilmuan yang tak kalah penting dari cabang ilmu lain yang harus kita ketahui. Sejarah menggambarkan bagaimana pendahulu kita berjuang di masa lalu, bagaimana mereka mengalahkan rasa takut dalam dirinya sendiri, dan banyak hal lain yang bisa kita ambil pelajaran dari perjuangan-perjuangan beliau untuk membela kehormatannya, negaranya, agamanya, bangsanya.

Namun sayang, kebanyakan buku sejarah membuatku menguap di lembar kesepuluh atau dua puluh. Bosan. Atau bahkan belum sampai bab selanjutnya, aku sudah menyerah. Baca rangkumannya aja deh.

Alhasil inilah aku, tidak suka membaca buku sejarah sejak di Sekolah Dasar. Aku hanya mencari hal-hal penting dari rangkuman atau intisari untuk menjawab soal sejarah.

Ketika bedah buku Namaku Nii berlangsung di @gerakan_1week1book aku langsung penasaran. Seperti apa buku sejarah untuk anak yang disajikan oleh Bu Endah ini? Dari paparan beliau tentang tujuan membuat buku ini saja, sudah membuatku antusias menyimak bagaimana beliau menceritakan sosok RA. Kartini. Tidak sabar ingin segera membacanya.

kartini namaku nii

Namaku Nii, satu-satunya buku sejarah yang paling mudah dipahami (karena memang untuk bacaan anak), dan paling asyik untuk dibaca! Meskipun sudah bukan anak-anak, tapi senang sekali bisa mengetahui keseharian RA. Kartini semasa beliau kecil hingga tumbuh dewasa dan membuat sekolah keputrian di rumahnya.

Bahasanya sederhana dan menyentuh hatiku sebagai pembaca.

Ah, ibu… Andai buku sejarah ku dulu seperti ini. Aku pasti sangat senang belajar sejarah.

Soon, insyaAllah bu Endah juga akan membuat buku tentang Nyai Walida lhoo, beliau juga salah satu pahlawan nasional favoritku, istri dari pendiri ormas terbesar di Indonesia. Nyai Walida pernah tayang di bioskop, banyak dari kita pasti sudah tau kisah perjuangan beliau. Tapi untuk buku versi anaknya, pasti tak kalah asyiknya seperti buku Namaku Nii ini.

Semoga sukses ya Bu.. Ditunggu buku selanjutnya 🙂

#gerakanoneweekonebook #oneweekonebook #kartini

Baca Juga Suara Pilu Perempuan di La Barka, Review