Pertemuan Mata dan Atok di tanah Melus kupikir mimpi belaka. Mimpi yang tidak berkesudahan hingga mengantarkannya pada kerajaan kupu-kupu dan juga dewa buaya.
.

Masing-masing tempat yang tidak sengaja didatangi Mata memberikan pelajaran baginya.
Tentang keabadian, saling percaya, setia kawan dan pentingnya menjaga keseimbangan alam.
Mata yang pemberani selalu optimis akan menemukan Mamanya di ujung perjalanannya ini. Meskipun dirasakannya lelah yang tak terhingga. Sedangkan Atok, ia pun juga belajar optimis dari teman barunya dari Jakarta, Mata.

Ketika keduanya sudah di ujung tanduk, seakan hidupnya akan berakhir disitu saja, tiba-tiba pertolongan datang dan memberikan kesempatan kedua untuk Mata dan Atok agar hidupnya berlanjut.
.

Mata hanya ingin pulang, tidur di kasur yang beberapa hari kemarin ditinggalkannya. Mata rindu Mama dan Papanya. Itu saja keinginannya saat berada dalam ancaman dan bahaya yang bisa saja membuat nyawanya berakhir begitu saja. .
Seruu sekali! Tiap bab selalu ada kejutan, sampai-sampai aku berpikir ini pasti hanya mimpi. Pasti.
.

Kisah petualangan Mata yang sederhana namun sangat mengesankan ini jujur saja membuatku, seorang pembaca dewasa, terkesan sekali.
Mba Okky, pengin deh belajar dan berguru langsung padamu. Idenya ini brilliant banget dan khas anak-anak.
Meskipun novel untuk anak, tapi pembaca seusiaku pun sangat menikmati cerita Mata di Tanah Melus ini.

Ada yang sudah pernah baca buku ini?

Jadi ngga sabar menceritakan kembali kisah Mata ini pada anakku kelak, eaa~

4/5
Author : Okky Madasari
Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
192 halaman, Jakarta 2018.