Pesan Mbah Isom

Part 9 Part sebelumnya : Malam-malam Gangguan Hari ketiga dan keempat pun ternyata masih sama. Gangguan itu masih berulang. Pintu depan lalu genteng. Terkadang beramai-ramai dari seluruh sisi rumah. Kanan, kiri, depan dan belakang batu itu dilempar sedemikian rupa hingga menimbulkan bunyi-bunyian yang sangat mengganggu. Jam-jam gangguan mereka pun sama, menjelang tidur. “Kalau hari ini mereka … Read more

Gangguan Rumah Baru

  Part 7 “Kita tidak akan ketahuan kan?” Taufiq ragu ketika pohon yang akan dipanjatnya sudah berada di depan mata.   “Tidak, ayo cepat! Sebelum ada petugas yang melihat!” Bashori panik karena Taufiq tidak segera memanjat pohon. Kerumunan orang sedang berfokus pada tiket masing-masing dan juga pintu masuk, begitu pikir Bashori. Lagipula tidak ada penerangan … Read more

Menyelinap di Layar Tancap

Part 6 Part sebelumnya : Menolak Jadi Tukang Sepatu Pagi itu Taufiq punya tugas untuk mengantarkan kue ke warung-warung. Emak bilang hari ini bedak di pasar banyak yang tutup karena Suroan. Jadi tersisa warung-warung yang biasanya menerima sedikit kue saja yang hari ini buka. Suroan atau tradisi satu Muharam atau Suro yang memiliki catatan peristiwa penting … Read more

Menolak Jadi Tukang Sepatu

Part 5 Part sebelumnya : Celengan Ayam –   Musim ujian pun selesai. Ada yang merayakan kelulusannya dengan pergi rekreasi bersama teman-teman sekelas, ada juga yang bersama dengan keluarga pergi makan-makan di warung pinggir jalan. Makan kepiting atau cumi-cumi saus padang yang tidak semua orang bisa menikmatinya kapan saja. Bisa jadi hanya satu tahun sekali. … Read more

Rumah dari Bambu

Part sebelumnya : Membangun Kembali Harapan “Mak, rumah kita yang baru terbuat dari bambu begini?” Ruqoyah memandang rumah baru yang akan ditempatinya dan keluarganya di kota Mojokerto. Perbedaannya sangat jauh jika dibandingkan dengan kondisi rumah mereka di desa. Emak tidak menjawab pertanyaan Ruqoyah, Emak seketika langsung membereskan berbagai macam barang yang masih berceceran disana-sini. Ruqoyah melirik … Read more

Narasi Sang Gurunda (Prolog)

BAB 1 Membangun Kembali Harapan Life offers you a bazillion chances. All you have to do is take one. – Anonim. “Ayo Ning berangkat, keburu telat!” Seorang anak lelaki kurus tergopoh-gopoh membawa tas sekolahnya yang sudah usang. Warna yang seharusnya biru tua menjadi lebih gelap lagi, entah bisa disebut biru tua atau hitam. Wanita yang … Read more