Penyebab sakit kepala pada wanita ternyata bermacam-macam. Berdasarkan pengalaman, ternyata bukan hanya karena suatu penyakit, flu misalnya.
Saya pernah mengalami sakit kepala terus menerus di bagian depan, pernah juga sering sakit kepala tiba-tiba, pernah juga sakit kepala sebelah. Sampai pernah juga nih saya googling jenis sakit kepala yang berbahaya karena saking seringnya sakit kepala saat itu. Beberapa orang mengatakan sakit kepala juga disebabkan oleh gaya hidup yang tak sehat. Kurang minum air putih, olahraga, atau bahkan tidak pernah terkena sinar matahari.
Berbagai macam spekulasi tersebut kadang ada benarnya juga. Namun, jika teman-teman sakit kepala sebaiknya cari dulu penyebabnya ya. Jangan hanya menerka-nerka, ‘sering sakit kepala tanda apa kah ini?’.
Berbagai Macam Penyebab Sakit Kepala pada Wanita dan Cara Mengatasinya
Sakit kepala memang disebabkan oleh banyak hal. Beberapa tahun lalu saya pernah sakit kepala terus menerus. Lalu saya mencari tahu apa penyebab sakit kepala berkepanjangan ini? Lalu suami saya menyarankan untuk memeriksa kondisi mata yang sudah menderita miopi sejak lama ini.
Benar saja, mata saya ternyata silinder. Bagian mata kiri silinder 1/4 minus 3 dan mata kanan silinder 1/2 minus 3,5. Minusnya tidak berkurang juga tidak bertambah, hanya saja silindernya itu yang ternyata menjadi akar permasalahan, penyebab sakit kepala berkepanjangan yang saya alami. Setelah mengganti kacamata lama dengan yang baru, alhamdulillah sakit kepala tersebut hilang.
Jadi teman-teman harus periksakan terlebih dahulu akar permasalahan atau penyebab sakit kepala itu sendiri.
Apakah ada perbedaan sakit kepala pada wanita dan pria? Yuk kita selami dulu bagaimana anatomi dan fisiologis wanita dan pria.
Karena secara fisiologis berbeda, tentu saja ada perbedaan frekuensi sakit kepala pada wanita dan pria. Secara umum, berikut penyebab sakit kepala pada wanita yang dilansir dari halodoc.
1. Sakit Kepala Tegang
Meski bisa terjadi pada siapa saja, ternyata sakit kepala tegang lebih rentan menyerang wanita lho. Sakit kepala ini terasa seperti kepala ditekan dengan kuat atau kepala yang seperti terikat terlalu kencang, sehingga terasa seperti ada tekanan kuat pada kepala. Meski sering terjadi, bahkan bisa terjadi setiap hari, masih belum diketahui penyebab seseorang mengalami sakit kepala ini.
Sakit kepala tegang terbagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu sakit kepala tegang episodik dan sakit kepala tegang kronis. Sakit kepala tegang episodik bisa terjadi pada waktu-waktu tertentu. Kondisi ini terbilang serius dan membutuhkan penanganan, terlebih jika sakit kepala muncul dalam jangka waktu kurang dari 15 hari dalam satu bulan dan berlangsung dalam kurun waktu tiga bulan.
Sementara itu, sakit kepala tegang kronis bisa berlangsung selama beberapa jam dalam satu kali episode. Biasanya, sakit kepala satu ini didiagnosis terjadi lebih dari 15 hari dalam satu bulan dan berlangsung terus selama tiga bulan berurutan. Meski sering terjadi pada wanita, sakit kepala tegang kronis ini rentan menyerang orang-orang yang mengalami stres, depresi, kelebihan berat badan, dan kurang tidur.
Nah, pas banget nih seperti kegiatan kita sebagai ibu-ibu yang mungkin stres karena tekanan pekerjaan (baik dari luar rumah maupun dari dalam rumah). Ibu lah yang paling awal bangun dan biasanya yang paling akhir tertidur. Ibu juga yang akhirnya stres karena mom shaming yang masih seringkali terjadi.
2. Migrain
Selain sakit kepala tegang, migrain juga menjadi jenis sakit kepala yang rentan terjadi pada wanita. Sakit kepala migrain hanya terjadi pada salah satu sisi kepala, tetapi rasa sakitnya sangat mengganggu dan sering kali membuat pengidapnya tidak bisa melanjutkan aktivitas. Migrain lebih sering terjadi pada orang-orang yang melewatkan waktu makan, kurang tidur dan sering begadang, depresi, stres, dan mengonsumsi alkohol berlebihan. Pada wanita, migrain lebih sering menyerang ketika menstruasi.
Tidak heran ya saat menstruasi pun, wanita tidak hanya mengalami kram perut pada beberapa kasus, tapi juga sakit kepala sebelah atau migrain yang dapat menghambat aktivitas.
3. Sakit Kepala Hormonal
Tidak berbeda dengan migrain, sakit kepala hormonal juga lebih rentan menyerang wanita. Biasanya, ini terjadi karena masalah hormonal, seperti ketika menstruasi, dampak dari konsumsi pil kb, sedang hamil, atau mengalami masa menopause. Sakit kepala ini sering diobati dengan terapi estrogen dan mengonsumsi obat antimigrain.
Beberapa waktu, saya juga sering mengalami sakit kepala seperti ini. Solusinya sih selama ini hanya minum obat saja. Alhamdulillah, tidak berlarut-larut. Satu kali minum obat, seringnya sakit kepala tersebut sudah hilang.
Saridon, Cepat Atasi Sakit Kepala Ga Pake Lama
Salah satu cara mengatasi sakit kepala saya selama ini adalah dengan mengonsumsi obat yang selalu tersedia di kotak obat. Bukannya ingin sakit kepala terus, hanya saja aktivitas sebagai seorang ibu pekerja sekaligus mengasuh anak kadang membuat saya stres. Orang Jawa bilang, spaneng. Suami merekomendasikan obat dengan Kombinasi Formula Parasetamol dan Kafein.
Salah satu obat analgesik penghilang rasa sakit yang bisa jadi pilihan adalah Saridon. Obat keluaran dari Bayer satu ini bisa dipakai untuk meredakan rasa nyeri, sakit kepala dan mengobati sakit gigi. Obat sakit kepala satu ini adalah rekomendasi tepat khususnya bagi kita yang memiliki jadwal kerja yang padat dan tiba-tiba terserang sakit kepala. Cara kerjanya yang cepat mengobati keluhan pastinya tidak akan membuat aktivitas terganggu.
Cukup minum obat Saridon, lalu istirahatkan tubuh dan kepala kita sebentar. Kalau saya, istirahat 30 menit cukup. Setelahnya, alhamdulillah bisa beraktivitas seperti biasa.
Kandungan di dalam Saridon
Saridon mengandung beberapa zat aktif seperti paracetamol, propyphenazone, dan kafein. Untuk kandungan pertama paracetamol, kandungan ini merupakan salah satu obat yang masuk dalam golongan obat penurun panas dan juga pereda nyeri. Paracetamol tersebut masuk dalam kategori obat bebas yang bisa digunakan untuk meredakan sakit kepala. Paracetamol sendiri merupakan jenis obat atau bahan yang aman dikonsumsi mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Kedua, caffeine atau biasa disebut kafein merupakan stimulan yang berfungsi untuk merangsang sistem saraf. Hampir sama dengan parasetamol, Kafein juga masuk dalam kategori obat bebas yang bisa dikonsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa. Selain dapat menstimulasi saraf, manfaat lain dari Kafein pada tablet yang mengandung Parasetamol, dapat meningkatkan potensi penyerapannya untuk meredakan sakit kepala. Kafein juga memiliki fungsi yang membantu mengurangi peradangan, rasa nyeri dan menjadi formulai efektif untuk cepat redakan sakit kepala hingga 40%.
Ketiga yaitu kandungan Propyphenazone merupakan salah satu obat yang masuk golongan analgesik dan antipiretik. Biasanya Propyphenazone ini digunakan untuk meredakan demam dan rasa nyeri yang muncul akibat dari sakit gigi, sakit kepala dan nyeri otot. Propyphenazone umumnya masuk dalam kategori obat bebas yang bisa dibeli tanpa resep dokter. Umumnya, obat jenis ini tersedia dalam kemasan tablet.
Ketiga bahan aktif yang sudah disebutkan di atas memang sudah terbukti bisa meredakan sakit kepala dengan cepat. Nah, untuk Anda yang sedang beraktivitas dan tiba-tiba merasakan sakit kepala tak tertahankan bisa mengkonsumsi Saridon yang mengandung beberapa bahan yang dapat meredakan sakit kepala ga pake lama.
Aturan Pakai Saridon
Sebelum mengkonsumsi obat ini pastikan untuk membaca aturan pakainya dengan cermat. Untuk Saridon ini kita bisa membaca aturan pakainya yang sudah ditulis lengkap di kemasannya. Obat ini sebaiknya dikonsumsi setelah makan menggunakan air secukupnya.
Untuk pengonsumsiannya telat obat ini secara utuh, jangan dibelah, dihancurkan, ataupun dikunyah kecuali sudah mendapat anjuran dari dokter. Jika kita merasa belum yakin untuk mengkonsumsi obat ini sebaiknya lakukan konsultasi dengan apoteker atau dokter terlebih dahulu ya. Kadang soal obat, memang cocok-cocokan sih. Ada obat yang mungkin kandungannya tidak bisa ditolerir oleh tubuh kita. Jadi kalau tidak yakin, lebih baik berkonsultasi dengan dokter.
Dosis Penggunaan
Informasi mengenai dosis pengkonsumsian Saridon ini bukan pengganti dari nasihat medis. Selalu lakukan konsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mengkonsumsinya. Bagi orang dewasa, Anda bisa minum Saridon 1 tablet sebanyak 3 hingga 4 kali sehari. Dosis orang dewasa ini juga bisa digunakan untuk dosis anak-anak di atas usia 12 tahun. Namun, khusus untuk anak-anak yang berusia antara 6 hingga 12 tahun dosisnya adalah ½ hingga 1 tablet untuk 3 sampai 4 kali sehari.
Klaim Saridon yang bisa mengobati sakit kepala dengan cepat tanpa mengganggu aktivitas menjadi solusi untuk gaya hidup aktif, terlebih untuk ibu pekerja seperti saya.
Untuk mendapatkan obat satu ini kita bisa langsung mendapatkannya di apotek-apotek sekitar rumah kok. Harganya pun terjangkau. Namun jika ingin mendapatkan informasi lengkapnya mengenai obat ini bisa langsung mengunjungi website Saridon. Tidak hanya mendapatkan informasi tentang Saridon, kita pun bisa mendapatkan informasi lain tentang artikel mengenai penyebab sakit kepala pada wanita juga pada pria juga lho.
Semoga bermanfaat ya 🙂