Jurnal Jingga

A Blog by Jeyjingga

Tag: cerbung

Jaga Malam (End)

Keesokan harinya, Dini yang mendengar kabar Asih pingsan karena melihat sosok perawat berwajah buruk itu kini terdiam lama sekali di balik meja kerjanya. Kabar bahwa Asih melihat sosok penampakan seorang perawat menyebar begitu cepat ke seisi rumah sakit. Dini teringat…

Jaga Malam (4)

Waktu menunjukkan pukul lima sore ketika Asih sampai di Rumah Sakit. Ia sengaja datang lebih awal untuk menemui HRD di lantai enam, meskipun waktu jaganya masih dimulai jam sepuluh malam nanti. Perasaannya tak tenang. Rasa penasarannya mengalahkan apa pun. Asih…

Jaga Malam (3)

Dua malam sebelumnya Dini kebagian jaga malam untuk kesekian kalinya setelah beberapa waktu ia absen karena kondisi kesehatan ibunya yang sedang tidak baik. Seperti biasa, Dini yang selalu disiplin dengan pekerjaannya selalu melakukan operan jaga tepat waktu. Pukul sepuluh malam…

Jaga Malam (2)

Seorang pria bertubuh gempal dan tinggi muncul dari balik pintu kaca lobi. Asih segera bangun dari duduknya, memastikan bahwa benar Pak Satpam yang ia panggil dari telepon tadi sudah datang. Pria dengan seragam biru itu membawa serta satu orang teman…

Jaga Malam

Asih menyeka keringat yang menetes di dahinya. Padahal AC menyala dengan suhu 18°C. Cukup dingin untuk udara selarut ini. Ia melihat jam tangan mungil di pergelangan tangan kirinya, jarum pendek berhenti di angka satu. Artinya kurang lima jam lagi dia…

Tahun Kesedihan

Part 25   Dua hari pasca kejadian yang tak diinginkan itu Sri tak kunjung bisa mengeluarkan gas dari dalam perutnya. Segala bantuan kesehatan yang menopangnya dilepas. Oksigen, kateter, dan lain sebagainya, hanya tersisa infus yang sesekali memberikan glukosa untuk tenaga…

Meregang Jiwa

Saat itu, Taufiq dan Sri optimis Ibu akan sembuh. Bahkan beliau bisa kembali bekerja membantu Mbah di pasar seperti biasanya, tak terlihat bahwa ia sedang sakit. Sri lega karena ibunya membaik. Tak tahu bahwa sel-sel kanker masih terus menggerogoti seluruh…

Nikmat dan Ujian

Part 23   Akhir pekan ini Sri dan Taufiq pergi untuk kesekian kalinya ke Mojokerto setelah menikah. Tahun pertama menikah masih sering menengok saudara-saudara disana dan Bapak yang sedang sakit. Keadaan rumah Taufiq sudah jauh lebih baik. Jika dulu hanya…

Keluarga Baru

Part 21   “Lelaki itu sudah punya rumah, mobil, pekerjaan mapan. Apalagi yang kamu cari?” Ujar Bapak pada Sri yang sedang membantu Ibunya menyiapkan sarapan. Sri hanya diam mendengarkan penuturan Bapaknya yang sedang membicarakan lelaki yang kemarin malam singgah ke…

Pendamping Harapan

Part sebelumnya : Jawaban Istikharah Part 20   Sri bercerita bahwa keluarganya bukanlah keluarga harmonis impian semua orang. Bapaknya sang mantri yang banyak diidolakan itu tidak sesempurna yang orang kira. Ibunya juga sakit-sakitan. Bapaknya yang keras selalu mendidik Sri dengan caranya…